Powered By Blogger

Selasa, 01 Maret 2011

Mosi Tidak Percaya Bikin PSSI Tak Punya Legitimasi

Jakarta -Adanya mosi
tidak percaya yang disampaikan 83 pemegang
suara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
menjadikan lembaga sepakbola tertinggi di
Indonesia itu dianggap tidak lagi memiliki
legitimasi. Pengamat sepakbola Eddi Elison
menyatakan bahwa ketidakpercayaan yang
diberikan oleh para pemegang suara membuat
kepengurusan PSSI yang masih bertugas saat
ini tidak lagi memiliki wewenang.
"PSSI sudah tidak memiliki legitimasi, orang
yang memilih mereka sudah mencabut itu,"
katanya saat ditemui di Hotel Atlet Century,
Senin (28/2). Menurutnya, hal itu telah sesuai
dengan aturan yang tercantum dalam statuta
FIFA dan juga statuta PSSI yang selama ini
dianggap menjadi acuan utama dalam kegiatan
PSSI. "Bahkan ada pemelintiran yang ada di
PSSI terkait kuota pemegang suaranya, tetapi
yang ada di sini mendukung keduanya,"
katanya.
Dengan adanya mosi tidak percaya itu, menurut
Eddi, sudah sah untuk kongres luar biasa. Dia
menjelaskan kongres semacam itu bisa
diajukan jika sudah mendapatkan dukungan
dari para pemegang suara sesuai kuota yang
ditentukan. Dia menyebutkan bahwa dalam
statuta FIFA article 22 pasal 4 dijelaskan bahwa
ketentuan untuk diadakannya kongres luar biasa
adalah jika didukung oleh seperlima pemegang
suara. "Sementara itu pada statuta PSSI
dipelintir menjadi dua per lima dari total
pemegang suara. Tetapi tidak masalah, kuota itu
sudah dipenuhi," lanjutnya.
Berdasarkan aturan tersebut juga disebutkan
bahwa para pemilik suara yang mengharapkan
adanya kongres luar biasa itu harus
menyerahkan kepada Komite Eksekutif PSSI
untuk menggelar kongres luar biasa itu.
"Namun, jika nantinya Komite Eksekutif tidak
bisa menjalankan, maka bisa diserahkan
langsung kepada FIFA untuk kemudian bisa
menjalankan kongres luar biasa," katanya.
Adanya mosi tidak percaya itu juga dilanjutkan
dengan dibentuknya Komite Penyelamat
Sepakbola Indonesia. Komite itu mendapatkan
waktu 60 hari untuk menjalankan tugas mereka
salah satunya mempersiapkan kongres luar
biasa. Namun, dengan batas waktu yang cukup
panjang, komitmen dari para pemegang suara
yang sudah memberikan mosi tidak percaya itu
memang cukup diragukan.
Wakil Ketua Komite Penyelamat Sepakbola
Indonesia Syahrial Damopolii menyatakan
bahwa seluruh pemegang suara itu sudah
memberikan komitmennya. "Dengan
memberikan tanda tangan dengan cap.
Komitmen tidak ada berubah, kami sudah
sepakat," katanya.
Dia menjelaskan bahwa memang tidak semua
pemegang suara yang ada diwakilkan oleh para
ketuanya. Menurutnya, ada banyak pemegang
suara yang diketuai langsung oleh pimpinan
daerah terutama pengurus PSSI Propinsi yang
diketuai oleh gubernur daerah yang
bersangkutan.
Sekretaris PSSI Papua Usman Fakaubun
menyatakan bahwa keputusan pihaknya untuk
ikut menandatangani mosi tidak percaya
merupakan suatu upaya untuk mengembalikan
kepengurusan PSSI saat ini untuk lebih
berorientasi pada prestasi sepakbola. "Karena
yang saat ini lebih berorientasi pada bisnis,"
katanya.

Tidak ada komentar: