Powered By Blogger

Sabtu, 05 Februari 2011

Inilah Kronologis Hubungan Mas Iwan Budianto dengan Persisam Samarinda

JAKARTA - Iwan Budianto, yang kini menjabat ketua Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI, disebut menerima dana aliran APBD dari Aidil Fitri, mantan manajer Persisam Samarinda, dengan jumlah sebesar Rp 600 juta. Merasa disudutkan dengan pemberitaan tersebut, Iwan merasa perlu memberikan penjelasan panjang lebar.
Lewat situs resmi PSSI, Iwan menguraikan kronologis keberadaannya bersama Persisam Samarinda. Dia menceritakan awal mula perhubungannya dengan Persisam Samarinda adalah sekitar bulan Agustus 2008 saat dia baru saja gagal pada Pemilukada Kota Kediri.

Pertemuannya dengan Aidil terjadi ketika sama-sama menyaksikan pertandingan timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Aidil saat itu memang tengah membutuhkan seorang manajer berpengalaman yang mampu membangkitkan prestasi Persisam Samarinda yang tengah terpuruk di klasemen kompetisi Divisi Utama 2008. Aidil sudah sangat memahami reputasi Iwan yang sukses mengantar Persik Kediri sebagai juara kompetisi Divisi I tahun 2002, juara Liga Indonesia 2003 dan 2006, serta dua kali merebut Piala Gubernur Jatim.

Saat itu, cerita Iwan, Aidil memintanya untuk menangani Persisam dengan iming-iming kontrak Rp 300 juta dan gaji bulanan Rp 25 juta. Di samping itu, Aidil juga menjanjikan beberapa item pendapatan lainnya, seperti bonus kemenangan, biaya perjalanan, dan sebagainya.
Pada September 2008, Iwan menerima pinangan Aidil sebagai manajer Persisam Samarinda. Terkait dengan jabatannya sebagai manajer Persisam Samarinda itu, Iwan tidak boleh berbicara kepada pers. "Saya menjalankan peran sebagai manajer tim, tetapi yang berbicara ke pers ya hanya Aidil," jelas Iwan.

Sukses menangani Persisam dengan mengantarnya ke kompetisi Liga Super Indonesia dalam rentang waktu antara September 2008 hingga Februari 2009, Iwan kemudian ditawari kontrak sebesar Rp 900 juta untuk menangani Persisam Samarinda di kompetisi Liga Super Indonesia 2009-2010. Namun, Iwan tak meneruskan jabatannya hingga tuntas karena dia kemudian dipromosikan menjadi ketua BLAI PSSI pada Agustus 2009.

"Waktu itu kan tetap tak boleh merangkap jabatan sebagai ketua badan dan manajer klub. Saya memutuskan memilih BLAI PSSI," jelas Iwan.

Kediri Akan Bangun Laboratorium Pembibitan Pemain Bola

Kediri - Sebelum Persik terlempar dari divisi top di Liga Indonesia, Kota Kediri pernah dikenal memiliki persepakbolaan yang bagus. Untuk bisa mengulangi prestasi tersebut, sebuah laboratorium pembibitan pemain akan didirikan.

Proyek yang direncanakan dibangun melalui kerja sama dengan Universitas Brawijaya tersebut dirancang sebagai tempat dilakukannya penelitian genetikal siswa Sekolah Sepak Bola (SSB), untuk melihat bakatnya secara utuh dalam mengolah si kulit bundar.

"Melalui laboratorium itu nantinya bisa dilihat, apakah anak-anak yang masuk SSB memiliki bakat dalam bermain bola. Jika memang iya, kita akan rekrut dan membinanya dengan baik. Kalau tidak kami akan sampaikan ke orang tuanya agar memilih pelatihan lain," jelas Walikota Kediri Samsul Ashar kepada wartawan di Balaikota Kediri, Rabu (2/2/2011).

Samsul menambahkan, gagasan mendirikan laboratorium pembibitan pemain bola didasari pada banyak SSB yang bermunculan di Kota Kediri dalam beberapa tahun terakhir. Hampir semua SSB saat ini memiliki tak kurang dari 100 murid, dan hampir semua orang tua mereka berharap anaknya bisa disulap menjadi seorang pesepakbola handal.

"Itu 'kan tidak mungkin, karena memang tak sedikit dari anak-anak di SSB masuk ke sana karena dorongan orang tuanya. Nah, melalui laboratorium itu kami ingin pahamkan ke orang tua tersebut, agar tidak terlalu berharap, kalau memang anaknya tidak memiliki bakat dalam bermain bola," beber Samsul, walikota yang juga seorang dokter spesialis penyakit dalam itu.

Pendirian laboratorium pembibitan pemain bola juga digagas sebagai tindak lanjut pembangunan lokasi perkuliahan Universitas Brawijaya di Kota Kediri, yang pada pertengahan 2011 sudah akan mulai dioperasikan.

Untuk bisa memuluskan gagasan pendirian laboratorium pembibitan pemain bola, pemerintah Kota Kediri sudah memamaparkannya ke Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, dan kesenian. Sejauh ini repon positif sudah diberikan, melalui kesanggupan menyetujui adanya sharing anggaran dengan pemerintah pusat.

"Mendirikan laboratorium itu tidak murah dan kami butuh sharing anggaran dari pemerintah pusat. Saya sudah bicara dengan Komisi X DPR RI dan secara tersirat mereka memberikan persetujuan," pungkas Samsul.

Tolak Bergabung dengan LPI, Pemain Persik Terancam Dicoret

KEDIRI - Ketua Umum Persik Kediri Samsul Ashar akan mencoret pemain yang menolak bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Persik juga segera digabung dengan Persidikab Kediri untuk beralih nama menjadi Kediri United.

Penentuan nasib Persik Kediri di kancah LPI, menurut Samsul yang juga Walikota Kediri, tinggal beberapa hari lagi. Seluruh proses verifikasi yang dilakukan tim LPI telah tuntas dan menunggu keputusan yang akan diambil Abi Hasantoso. “Pak Abi masih di luar negeri,” kata Samsul Selasa (1/2).

Selain menunggu keputusan dari LPI, Samsul telah meminta manajemen untuk melakukan verifikasi ulang terhadap para pemain Persik. Pemain yang menolak bermain di LPI akan dicoret dari tim. Sebab keputusan manajemen untuk bergabung ke laga pimpinan Arifin Panigoro itu telah bulat.

Verifikasi juga akan dilakukan pada penggabungan Persik dan Persidikab Kabupaten Kediri. Materi kedua tim juga akan diseleksi untuk menentukan komposisi pemain Kediri United.

Proses penggabungan tersebut menurut Samsul telah mencapai tahapan teknis. Bahkan manajer Persidikab Soni Sandra telah beberapa kali melakukan pembicaraan dengan manajemen Persik Kediri. Termasuk di antaranya soal pembiayaan klub yang akan dipikul bersama-sama. “Kami akan membentuk PT baru,” papar Samsul.

Persik Bulatkan Tekad Pindah ke LPI

Kediri: Manajemen berencana tidak akan mengganti nama besar Persik (Persatuan Sepak Bola Indonesia Kediri), menyusul rencana keikutsertaannya bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI). "Tidak ada rencana untuk mengganti nama Persik, masih sama," kata Ketua Umum Persik Kediri Samsul Ashar di Kediri, Jawa Timur, Jumat (4/2).

Ia mengatakan, hingga saat ini proses verifikasi dari tim LPI sudah hampir tuntas. Rencananya, Jumat (4/2) ini manajemen maupun pelatih akan duduk membicarakan hasil verifikasi. Pihaknya memprediksi, untuk kepastian Persik menjadi gabung di LPI akan dilakukan pekan depan. Saat ini, masih tahap koordinasi lanjutan dengan pengurus internal Persik.

Samsul yang juga Wali Kota Kediri itu menyatakan, akan melakukan sosialisasi kepada para pemain, termasuk pemain asing. Pihaknya akan memberi penjelasan resmi terkait keikutsertaan Persik ke LPI, dengan harapan para pemain termasuk pemain asing bisa memahaminya. "Untuk para pemain asing memang belum ada informasi yang jelas kelanjutan sistem di LPI. Nanti, kami akan menjelaskan dan berharap mereka bisa menerimanya," ujarnya.

Walaupun Persik kemungkinan besar mengikuti LPI, Samsul menyatakan, untuk klub binaan seperti Persik U21 maupun Persik U18 tetap akan mengikuti PSSI. Hanya, Persik sebagai klub yang profesional berencana pindah ke LPI. "Persik adalah klub yang profesional, yang lain tetap di PSSI. Keputusan pindah itu bisa memperingan biaya, karena APBD bisa digunakan untuk mendanai klub yang amatir itu (U21 dan U18)," paparnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang ditemui dalam rapat koordinasi persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur ke-3 di Kediri, juga mendukung langkah Persik jika memang bergabung dengan LPI, menyusul Persebaya 1927 dan Persema Malang yang lebih memilih bergabung dulu ke LPI.

Makin Tertantang ke LPI

KEDIRI- Nasib Persik di ajang Liga Primer Indonesia (LPI) masih tersendat-sendat. Sampai saat ini belum diketahui pasti apakah Macan Putih bisa ikut ajang yang diprakarsai oleh pengusaha terkenal Arifin Panigoro tersebut.

Sejumlah syarat kabarnya saat ini masih mengganjal Macan Putih untuk bergabung di ajang tersebut. Namun, pihak manajemen Macan Putih tidak patah semangat. "Kami justru semakin tertantang," kata Manajer Persik Sunardi.

Jalan untuk bergabung ke LPI yang ternyata tidak semudah menurutnya justru membuat pihaknya kepincut untuk ikut liga tandingan yang digelar oleh PSSI tersebut. "Ini membuktikan bahwa LPI bukan liga sembarangan. Mereka ternyata bukan asal dan bisa diikuti siapa saja dengan mudah," tandasnya.

Hal itu pula, lanjut Sunardi yang justru membuat pihak manajemen Persik kian tertantang untuk bergabung ke ajang tersebut. "Kalau bergabungnya mudah, mungkin kami malah tidak terkesan," sebutnya.

Sampai sejauh ini, Sunardi mengatakan bahwa manajemen terus melakukan persiapan untuk ikut ajang tersebut. Mereka masih melengkapi berbagai syarat yang diajukan oleh LPI. Salah satu yang utama adalah kejelasan badan hukum Persik.

Seperti diketahui, sampai saat ini Persik ternyata belum punya badan hukum. Kondisi ini sangat memprihatinkan. Sebab Persik sudah dua tahun ikut ajang ISL. Sedangkan salah satu syarat untuk ikut ISL dulu adalah juga harus berbadan hukum.

PT yang dipakai dulu tampaknya hanya formalitas. Yakni PT Indobola Mandiri yang sebenarnya sebuah perusahaan agen pemain. Buktinya PT tersebut ternyata tidak bisa menjadi badan hukum Macan Putih untuk saat ini masuk ke ajang LPI. "Kalau sudah beres semua pasti ada kejelasan. Sekarang tunggu saja bagaimana selanjutnya," sebutnya.

Sedekah dengan Uang Terakhir (Kisah Nyata)

Cerita ini dialami oleh guru agama saya. Saya ingat betul dia menceritakan kisah ini saat dia mengajar mata pelajaran agama Islam di kelas saya (SMA) sekitar tahun 2002. Cerita ini tidak pernah saya lupakan karena inilah cerita pertama yang saya dengar tentang balasan nyata sebuah sedekah.

Guru agama saya sewaktu masih kuliah, hidupnya sangat pas-pasan. Untuk makan harus dicukup-cukupkan agar dia bisa membayar biaya kuliah dan tempat kos. Maklum, orang tuanya di kampung adalah keluarga yang sederhana. Karena tekad yang kuatlah guru agama saya berani meneruskan kuliah agar dia bisa menjadi seorang sarjana agama Islam waktu itu. Modal utama dia hanyalah keyakinan bahwa Allah pasti akan menolong umatnya yang memang berniat ingin berjuang di jalan Islam. Memang benar, keyakinan itu terjawab. Banyak sekali rejeki dari mengajar ngaji panggilan yang dia dapatkan selama kuliah. Bayaran yang dia terima besar karena rata-rata yang memakai jasa dia adalah orang-orang kaya.

Suatu ketika, guru saya kehabisan uang. Di saku celananya hanya tersisa uang untuk sekali makan dan naik kendaraan ke salah satu muridnya. Hari itu adalah jadwal mengajar di salah satu anak pejabat dan biasanya tanggal itu waktunya orang tuanya ngasih amplop untuk jasa mengajar dia. Setibanya di rumah muridnya, dia hanya ditemui pembantu sang pejabat yang mengatakan semua keluarga ke luar kota karena ada sesuatu yang sangat penting.

Dengan lemas, guru saya pulang dengan jalan kaki. Karena jika dia naik kendaraan, berarti dia tidak makan nanti sorenya, karena uang yang ada di saku cuma cukup untuk sekali makan. Saat berjalan pulang, dia bertemu dengan nenek tua yang kelaparan. Dia kasihan. Dengan mengucap bismillah dia memberikan uang terakhirnya untuk nenek tersebut. Dia berkeyakinan, Allah pasti akan menolong dia saat dia lapar nanti, karena saat ini yang paling membutuhkan adalah nenek tua tersebut.

Rupanya harapan guru saya langsung dikabulkan Allah. Baru beberapa langkah, dia menemukan uang di pinggir jalan yang cukup untuk dia makan selama satu bulan. Beberapa hari kemudian, pak pejabat menitip kabar pada kawannya untuk segera ke rumah mengambil honor mengajar ngaji. Pak pejabat memberikan 3 kali lipat honor ngaji guru saya karena dia baru mendapatkan rejeki. Bukan hanya itu, pak pejabat itu juga memberi referensi untuk mengajar ngaji di tempat temannya yang lain.

Dengan berlinang air mata, guru saya berucap itulah balasan sedekah yang diberikan oleh Allah pada umatnya yang benar-benar ikhlas. Dia mengingatkan pada kami sekelas untuk senantiasa bersedekah, karena bisa membersihkan harta dan selalu dekat denganNya. Hikmah dari kejadian ini adalah, dengan keiklasan dan keyakinan akan pertolonganNya, serta doa yang tiada henti, pasti rejeki akan mengalir seperti air dalam kehidupan kita. Terakhir saya dengar sekitar tahun 1996, guru agama saya tersebut sedang mencari tanah untuk mendirikan pondok pesantren.

Semoga guru saya tetap sehat walafiat dan selalu diberi rahmat dan hidayahNya. Saya tidak tahu di mana sekarang dia mengajar, sebab saat saya kekas 3 SMA dia pindah mengajar ke kota lain.

bukti suap nurdin halid & PSSI

Nurdin dan Petinggi PSSI Disebut Terima Dana Persisam


Rabu, 02 Februari 2011 18:55:41 WIB
Reporter : Kuntoro Rido Astomo

Samarinda (beritajatim.com) - Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan sejumlah petinggi PSSI tercatat sebagai penerima dana Persisam Putra Samarinda, Kalimantan Timur, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Nurdin Halid disebut dalam sidang putusan mantan General Manajer Persisam Putra, Aidil Fitri, telah menerima dana Rp 100 juta.

Dalam sidang putusan, Rabu (2/2/2011), di Pengadilan Negeri Samarinda, disebutkan, selain Nurdin Halid, Andi Darussalam juga menerima dana Rp 80 juta, David Singgih menerima Rp75 juta. "Ini menjadi pertimbangan majelis hakim," kata Ibrahim Palino, Juru Bicara Pengadilan Negeri Samarinda usai persidangan.

Dalam putusan majelis hakim yang diketuai Parulian Lumbantoruan, Aidil Fitri divonis bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan dijatuhi hukuman setahun penjara.

Dari dana Persisam Putra tahun 2007 dan 2008, Rp 37,5 miliar, ditemukan kerugian negara senilai Rp 1.780.000.000. Dana tersebut mengalir ke sejumlah nama, selain petinggi PSSI, dana tersebut juga mengalir ke anggota DPRD Kota Samarinda periode 2004-2009.

Inilah dana Persisam Putra yang tidak bisa dipertanggungjawabkan itu :
1. Membayar wasit Rp 15 juta
2. Bayar mobil atas nama Anhar (anggota DPRD Samarinda) Rp 50 juta
3. Iwan Budianto Rp 600 juta
4. Blasius Watu, (PDIP)) kuitansi tertanggal (16/1/2008) Rp 10 juta
5. Alfian Noor (Demokrat) kuitansi tertanggal (16/1/2008) Rp 10 juta
6. Budiansyah (Golkar) kuitansi tertanggal (16/1/2008) Rp 10 juta
7. Anhar, kwitasi tertanggal (16/1/2008) Rp 10 juta
8. Arifin Idris (Golkar) kuitansi (16/1/2008) Rp 10 juta
9. Ahmad Fanandza (PDIP) kuitansi tertanggal (16/1/2008) Rp 10 juta
10 Agus Salim (PAN) Rp 10 juta
11 Untung (PDIP) Rp 10 juta
12 Alfian Noor (Demokrat) kuitansi tertanggal 13 Mei 2009 Rp 10 juta
13 Untung (PDIP) kuitansi tertanggal 24 Desember 2008 Rp 50 juta
14 Arifin Idris (Golkar) kuitansi tertanggal 24 Desember 2008 Rp 50 juta
15 Arifin Idris (Golkar) kuitansi tertanggal 13 Mei 2009 Rp 10 juta
16 Anhar, kuitansi tertanggal 24 Desember 2008 Rp 30 juta
17 Alfian Noor (Demokrat) kuitansi 24 Desember 2008 Rp 50 juta
18 Blasius Watu (PDIP) kuitansi tertanggal 24 Desember 2008 Rp 50 juta
19 Ahmad Fanandza (PDIP) 12 Juni 2009 Rp 10 juta
20 Blasius Watu (PDIP) 14 November 2008 Rp 10 juta
21 Blasius Watu (PDIP) 11 Desember 2008 Rp 10 juta
22 Untung (PDIP) kuitansi 14 November 2008 Rp 20 juta
23 Arifin Idris (Golkar) kuitansi 14 November 2008 Rp 25 juta
24 Budiansyah (Golkar) kuitansi 14 November 2008 Rp 10 juta
25 Arifin Idris (Golkar) 14 November 2008 Rp 20 juta
26 Untung (PDIP) Rp 25 juta
27 Alm. Saili (mantan Sekda Samarinda) Rp 15 juta
28 Nurdin Halid Rp 100 juta
29 Andi Darussalam Rp 80 juta
30 Hamka Kadi Rp 25 juta
31 David Singgih Rp 75 juta
32 Pembelian mobil terdakwa (Aidil) dua unit mobil @ Rp100 juta
33 Pembayaran sepeda motor Rp 50 juta
34 Pembayaran rumah di Jalan Biola Rp 100 juta
35 Pembelian cincin Rp 10 juta

Seluruhnya berjumlah Rp 1.780.000.000 dana yang tidak bisa dipertanggungjawabkan Aidil Fitri selaku GM Persisam Putra. [kun]
Sumber : tempointeraktif.com

MUJIZAT ITU NYATA (sebuah kisah nyata)

Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee, USA. Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayinya yang ke dua. Sebagaimana layaknya para ibu, Karen membantu Michael anaknya pertama yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya diperut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih diperut ibunya itu. Nampaknya Michael amat sayang sama adiknya yang belum lahir itu.

Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh diluar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi.

Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan kakaknya Michael, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus!

Mami, … aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap.
Mami, … aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya.
Mami, … aku kepengen nyanyi! Ini berulang kali diminta
Michael bahkan sambil meraung menangis. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil. Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak.

Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk yang terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup! Ia dicegat oleh suster didepan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk!. Karen ragu-ragu. Tapi, suster…. suster tak mau tahu; ini peraturan! Anak kecil dilarang dibawa masuk!

Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit!.

Demikianlah kemudian Michael dibungkus dengan pakaian khusus lalu dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya … lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring “… You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey …” Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya.

You never know, dear, How much I love you. Please don’t take my sunshine away. Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus, … terus Michael! teruskan sayang! … bisik ibunya … The other night, dear, as I laid sleeping, I dream, I held you in my hands … dan sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur … I’ll always love you and make you happy, if you will only stay the same … Sang adik kelihatan begitu tenang … sangat tenang.

Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan … adiknya kelihatan semakin tenang, relax dan damai … lalu tertidur lelap.

Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri.

Hari berikutnya, satu hari kemudian si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah therapy ajaib, dan Karen juga suaminya melihatnya sebagai Mujizat Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh amat luar biasa! tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.

Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa memang Kasih Ilahi yang menolongnya. Dan ingat Kasih Ilahi pun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan “How much I love you”.

Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil “Michael” untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiNYA bila IA menghendaki terjadi.

Note:
Kadang hal-hal yang menentukan … dalam diri orang lain … Datang dari seseorang yang kita anggap lemah … Hadir dari seseorang yang kita tidak pernah perhitungkan … maka bukalah mata hati kita mana tahu yang datang itu adalah pertolongan dari Tuhan sekalipun datangnya dalam wujud yang lain.

PENDIRI AREMA INGIN DAMAI SAMA BONEK DAN PERSIK

Malang (beritajatim.com) – Salah satu pendiri Arema benar-benar rindu akan perdamaian suporter di Jatim yang selama ini sering terlibat konflik. Khususnya, suporter dari tiga kota yakni Malang, Kediri dan Surabaya.

"Saya sudah rindu kedamaian, saya sangat setuju Persikmania, Bonek dan Aremania berdamai. Saya setuju ide Polresta Kediri yang ingin mempertemukan tiga suporter itu. Tapi, syratnya harus ditempat yang netral," kata pendiri Arema, Lucky Acub Zainal, yang karib disapa Sam Ikul itu kepada beritajatim.com, Selasa (1/2/2011), di rumahnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap, agar pertemuan itu tidak hanya berbentuk nota damai bersifat secara tertulis. "Kata damai dari masing-masing suporter itu, harus berlandaskan dari hati masing-masing suporter. Betul-betul ada keinginan untuk damai. Tidak hanya sekedar pertemuan semata," jelasnya.

Kata damai itu, beber Sam Ikul, tidah harus saling peluk mesra, berangkulan satu sama lainnya. Saling menghormati dan tidak berbuat anarkis dan berbuat ulah yang merugikan banyak kalangan itu sudah lebih dari kata damai. "Saat ini tidak demikian. Dengan tegas, saya sangat setuju ide kepolisian Kota Kediri itu yang akan mendamaikan Persikmania, Bonek dan Aremania. Aremania harus siap hadir," katanya.

Lebih lanjut, Sam Ikul berharap, pertemuan tersebut harus didukung oleh semua pihak. Terutama pihak manajemen di masing-masing klub. "Kalau perlu, saya yang akan turun sendiri hadir ke pertemuan tersebut. Bahkan, saya siap turun menjelaskan kepada masyarakat di sekitar stasiun di Kediri," tegasnya.

Upaya untuk mendamaikan suporter, kata Sam Ikul, tidah hanya datang dari pihak kepolisian dan para suporter, namun juga ada upaya dari pihak manajemen. "Seharusnya, pihak manajemen harus selalu berupaya bagaimana masing-masing suporter berdamai. Karena bukan hal mustahil antar suporter itu bisa berdamai," katanya.

Kalau permusuhan antar suporter tidak segera diselesaikan, kata Sam Ikul, sangat berbahaya. Makanya, harus segera diselesaikan. Pertama jelasnya, harus dilakukan dialog, lalu peran aktif dari pemerintahan setempat. "Jangan sampai ada kata lha opo ketemu Bonek, lha opo ketemu Aremania, sikap dan perkataan demikian harus ditiadakan," katanya tegas.

Saat ini, cerita Sam Ikul, ulah para suporter sudah keterlaluan. Bukan hanya saling lembar dan saling ejek, tapi sudah saling bunuh, hal itulah yang sangat berbahaya. "Saya sudah kesel, capek mendengar dan melihat ulah suporter saat ini. Harus mulai membuka lembaran baru dengan komitmen damai," ajaknya.

Dia juga memberikan solusi, untuk mendamaikan suporter di Indonesia itu, cukup diambil tiga lintas. Yakni, Viking (Persib Bandung), Bonek (Persebaya 1927), dan Aremania (Arema Malang). "Kalau ketiganya sudah berdamai, suporter lainnya juga akan ikut berdamai. Ketiga suporter itu yang harus didamaikan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Korwil Aremania Stasiun Kota Baru, Tembel, saat dihubungi beritajatim.com, menolak untuk berdamai dengan Persikmania, dan Bonekmania. Alasannya, pertemuan yang akan digagas pihak Kepolisian Kota Kediri itu tak akan mampu mendamaikan ketiga suporter itu.

"Yang jelas, Aremania menolak pertemuan itu. Dan lagi, ngapain ada bonek segala. Kasus pelemparan di Kediri itu bukan dengan bonek. Ngapain melibatkan bonek segala. Mari masing-masing suporter evaluasi diri. Persikmania harus banyak belajar ke Deltamania," ujarnya Tembel. [ain/kun]

Marilah bersama2 mengambil maknanya..

Kata-kata ini seperti 10 Hukum Taurat untuk diikuti sepanjang hidup.

1. Doa bukanlah "ban serap" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah,tapi adalah "kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.

2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil? Karenamasa lalu kita tidak sepenting masa depan kita. Jadi, pandanglah ke depan dan majulah.

3. Pertemanan itu seperti sebuah buku. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi membutuhkan waktu tahunan untuk menulisnya.

4. Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya. Jika berlangsung salah,jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.

5. Teman lama adalah emas! Teman baru adalah berlian! Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk mempertahankan sebuah berlian, kamu selalu memerlukan dasar emas.

6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang, sayang, itu hanyalah bengkokan, bukan akhir!

7. Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada kemampuanNya; ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan pada kemampuanmu.

8. Seorang buta bertanya pada St. Anthony : "Apakah ada yang lebih buruk daripada kehilangan penglihatan mata?" Dia menjawab : "Ya, kehilangan visimu!"

9. Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati mereka, dan terkadang, ketika kamu aman dan gembira, ingat bahwa seseorang telah mendoakanmu.

10. Khawatir tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan kedamaian hari ini. Jika kamu menikmatinya, mohon mengirimkan ke orang lain. Karena akan mencerahkan hari seseorang...

Nilai Sia-sia, Aremania Tolak Ajakan Damai Persikmania-Bonek

Malang (beritajatim.com) – Niat baik Polresta Kediri ingin mendamaikan suporter sepakbola, terutama Aremania dengan Persikmania dan Bonek, sepertinya bertepuk sebelah tangan.

Pasalnya, meski niat tersebut cukup baik, namun bagi Aremania gagasan itu hanya akan sia-sia saja. Maka dari itu, pihak Aremania memastikan tidak akan hadir dalam acara yang rencananya digelar pekan ini di Mapolresta Kediri.

Seperti diberitakan beritajatim.com sebelumnya, Polresta Kediri berencana mempertemuan suporter Persik Kediri (Persikmania), suporter Arema Malang (Aremania) dan suporter Persebaya 1927 (Bonekmania) pasca terjadi insiden kerusuhan di Stasiun Kereta Api Kota Kediri, dimana rombongan Aremania yang hendak pulang ke Malang dilempari batu oleh oknum Persikmania.

"Kami akan segera mengagendakan pertemuan tiga wilayah itu. Kami tidak ingin aksi saling serang antara pendukung klub sepak bola ini terjadi secara terus-menerus dan tidak ada solusinya," kata Wakapolresta Kediri Kompol Kuwadi, Selasa (11/1/2011) lalu.

Rencanannya, tiga elemen suporter itu akan diminta membuat kesepakatan damai untuk mencegah bentrokan yang kerap terjadi di sepanjang jalur kereta api. "Tujuan kami hanya ingin mendamaikan mereka. Kami sudah mengundang masing-masing koordinator suporter," akunya.

Namun, setelah beritajatim.com mencoba menghubngi salah satu Korwil Aremania di Kota Malang, yakni koorwil Aremania Stasiun Kota Baru, Tembel, pada Senin (31/1/2011) sore, pihaknya mengaku tak pernah dihubungi dan menerima undangan pertemuan tersebut.

"Di Aremania itu tak ada ketuanya. Undangan itu ditujukan kepada siapa. Saya tidak menerima. Dan yang jelas, saya pribadi tidak mau. Begitu juga Aremania lainnya. Saya tidak tahu kalau Aremania ada yang mau hadir. Monggo kalau ada Aremania yang mau hadir," katanya.

Tembel mengaku, pertemuan sejenis sudah sering dilakukan. Namun hasilnya nihil. "Malang-Subaya sudah sering melakukan pertemuan. Saat pak Da'i Bakhtiar jadi Kapolda Jatim, sudah pernah ada pertemuan. Tapi tak ada hasilnya. Apalagi yang menggelar pertemuan sekelas Polresta," katanya.

Yang sulit untuk berdamai itu, aku Tembel, pada ditingkat grass root. "Yang jelas, secara pribadi, saya tidak terima. Sebaiknya tak usah pertemuan, namun, masing-masing suporter harus melakukan evaluasi diri. Persikmania, harus belajar sama Deltamania, yang saat ini sudah berdamai dengan Aremania. Dulu bermusuhan, kenapa sekarang bisa damai," katanya.

Dulu, kata Tembel, Aremania sudah berupaya untuk berdamai dengan Persikmania. Namun, Persikmania yang tetap menganggap Aremania musuh. Padahal, pada pembakaran Stadion Brawijaya oleh Aremania pada Liga Indonesia, Januari 2007 silam, Aremania hanya brutal di dalam stadion, tidak melakukan kerusuhan di luar stadion.

Yang terpenting, kata Tembel, masing-masing suporter itu sama-sama menghilangkan provokasi. "Misalnya, saat mau masuk ke Kediri, ada spanduk bertuliskan 'Kediri Kuburan Aremania'. Provokasi seperti itu harus ditiadakan," harapnya.

Tidak usah pertemuan tersebut, pertemuan yang digagas oleh suporter Indonesia, tambah tembel, seperti menggelar Jambore suporter Indonesia di Bogor, dan pertemuan lainnya, hasilnya masih saja nihil.

"Yang jelas, Aremania menolak pertemuan itu. Dan lagi, ngapain ada Bonek segala. Kasus pelemparan di Kediri itu bukan dengan Bonek. Ngapain melibatkan Bonek segala. Mari masing-masing suporter evaluasi diri. Persikmania harus banyak belajar ke Deltamania," ujarnya. [ain/kun]

NB : AREMANIA SUPORTER MUNAFIK SEDUNIA KATANYA SIH CUMA KATANYA SUPORTER CINTA DAMAI DAN TERBAIK DI INDONESIA KAMI GAK AKAN BERDAMAI SAMA SUPORTER MUNAFIK NAJIS COK.

opini perdamaian bonek vs pasoepati & ultras 1923


memanasnya rivalitas suporter saat ini sudah mulai menggema...setelah kejadian di lamongan dan menewaskan LA mania karena sweeping oleh LA mania kemarin pada pemberangkatan BONEK untuk mendukung persebaya 1927 dalam laga lanjuta liga primer indonesia..dam kepulanagan BONEK yang lewat jalur selatan dan tetap di serang di solo..entah itu diserang oleh pasoepati atau warga solo sendiri ataupun oknum kita masih belum tahu siapa mereka yang melempar BONEK.
dan seiring waktu berjalan..ada selentingan bahwa ada ikrar perdamaian antara BONEK dengan pasoepati ataupun ultras 1923, perlu di ketahui ikrar perdamaian tidak semudah membalikan telapak tangan..pasti ada pro dan kontra..karena di kedua belah pihak pasti telah terjatuh korban...dan itu tergantung dari masing masing individu ataupun kelompok.

sebenarnya ada hikmah dari perdamaian dengan pasoepati ataupun ultras 1923 karena jalur kita BONEK selalu melewati jalur selatan dan pastinya lewat solo kalo tour ke bandung maupun ke daerah2 lain di jawa barat. tapi kita kembalikan kepada saudara-saudara kita BONEK yang lain yang telah menjadi korban atasa kebiadaban mereka(pasoepati/warga solo) ketika waktu dulu bonek berangkat dan pulang ke bandung telah di lempar dengan batu ataupun bom molotov kereta yang di tumpangi BONEK.memang BONEK tidak pernah ada kata takut untuk melewati daerah lawan,tapi apakah selamanya harus berjatuhan korban ketika bonek melewati jalur2 musuh.

ada kata bahwa kita boleh berdamai dengan siapa saja asal jangan dengan arema dan the jak, berarti dari kata tersebut apakah kita bisa berdamai dengan pasoepati ??

biarkanlah perdamaian seperti air mengalir seperti apa yang dikatakan dulu sama salah satu panglima bonek liar kepada saya dulu. karena menurut beliau perdamaian tidak bisa di paksakan..pastilah suatu saat akan di temukan jalan perdamaian, contohnya dulu BONEK dengan bobotoh bandung dan suporter semarang (panser/snex) yang dahulu juga pernah menjadi musuh bebuyutan BONEK..tapi sekarang antara BONEK dengan bobotoh bandung ataupun panser/snex menjadi saudara yang satu hati satu nyali.."cetus beliau.

untuk itu kita kembalikan lagi kepada saudara jika anti ada ikrar perdamaian dengan pasoepati maupun ultras 1923 setujukah anda dulur ???

 memanasnya rivalitas suporter saat ini sudah mulai menggema...setelah kejadian di lamongan dan menewaskan LA mania karena sweeping oleh LA mania kemarin pada pemberangkatan BONEK untuk mendukung persebaya 1927 dalam laga lanjuta liga primer indonesia..dam kepulanagan BONEK yang lewat jalur selatan dan tetap di serang di solo..entah itu diserang oleh pasoepati atau warga solo sendiri ataupun oknum kita masih belum tahu siapa mereka yang melempar BONEK.