Powered By Blogger

Selasa, 01 Maret 2011

PSSI Jabar Kritik Menpora

Bandung, Ketua Pengda PSSI Jabar
Tony Apriliani menyebut berlarut-larutnya kisruh
di tubuh PSSI adalah akibat Menpora Andi
Mallarangeng mengintervensi PSSI, yang sudah
jelas memiliki aturan main sendiri. Ia menilai
Menpora tak berpengalaman dalam organisasi.
Penilaian tersebut dilontarkan Tony dalam diskusi
"Di Balik Kisruh Suksesi Ketum PSSI" yang
diselenggarakan Pengurus Daerah Jabar
Perhimpunan Jurnalis Indonesia, di Ruang
Burangrang Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang,
Bandung, Senin (28/2/2011).
"Selama ada PSSI sejak tahun 1952, baru
sekarang terjadi kisruh seperti ini. Kenapa
sekarang jadi masalah pada saat kepemimpinan
menpora yang ini. Saya lihat dia kurang
pengalaman dalam organisasi. Lihat saja
organisasi KNPI di bawah kepemimpinan dia,
sekarang pecah jadi 2 kubu. Apa PSSI mau
dibuat begitu juga," kritik Tony.
Ia pun menuturkan, menanggapi kongres yang
akan dilakukan pada akhir Maret ini, masyarakat
diimbau untuk tidak terpancing emosi. Ia
khawatir itu justru akan merugikan dunia
persepakbolaan Indonesia.
"Yang saya tahu, di FIFA itu ada klausul yang bisa
saja mengangkat ketua umum seumur hidup.
Jangan sampai seperti itu karena kita terlalu emosi
malah kita yang rugi. Kan nggak mau kalau sama
dia (Nurdin --red) terus," katanya.
Ia menuturkan, pemilihan Ketum PSSI telah
diatur dalam aturan FIFA yaitu standard electoral
code yang harus ditempuh. "Ini semua ada
mekanisme, ikuti saja dulu," tutur Tony.
Dalam mekanisme tersebut, jumlah suara yang
sebelumnya berjumlah 560 suara kini hanya
menjadi 108 suara yang diwakili oleh pengcab,
pengda, klub sepakbola, asosiasi sepakbola dan
lainnya.

Tidak ada komentar: