Powered By Blogger

Senin, 31 Januari 2011

PSSI Bantah Suap Pemain Timnas + isi Surat

NEWS - Surat kaleng yang menuduh pengurus PSSI terlibat suap pemain timnas sehingga menyebabkan Indonesia gagal menjuarai Piala AFF 2010 akhirnya mendapat tanggapan. PSSI dengan tegas menyatakan bahwa surat tersebut sebatas fitnah.

Pernyataan bantahan itu dilontarkan oleh Sekretaris Umum PSSI Nugraha Besoes, Senin (31/1/2011). Menurutnya, PSSI tidak mungkin melakukan judi dengan bandar dan menyuap pemain sendiri. "Fitnah itu sangat kejam. Itu menginjak harga diri bangsa," kata Nugraha Besoes.
Dia juga mempertanyakan keberadaan penulis surat. Penulis (Eli Cohen) dinilai tidak bertanggung jawab karena menyembunyikan identitasnya. Eli mengaku sebagai pegawai pajak di Kementrian Keuangan Republik Indonesia, padahal setelah ditelisik, nama tersebut dicatut dari nama seorang agen yang telah mati. "Pastikan, memangnya orangnya itu ada nggak," kata Besoes.

Sekadar diketahui, PSSI mendapat tudingan sangat keras. Pengurus PSSI dituding terlibat judi dengan mafia Malaysia. Agar menang judi, pengurus tersebut lantas menyuap beberapa pemain timnas. "Kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI," tulis Eli dalam suratnya yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Eli juga memaparkan bahwa hasil uang judi dipakai untuk membiaya Kongres Tahunan PSSI di Bali. Tujuannya agar Ketua Umum PSSI bisa terpilih kembali. "Keuntungan yang diperoleh oleh dua oknum ini dari Bandar judi ini digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. Uang tersebut untuk menyuap peserta kongres agar memilih XX kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya," tulisnya. [Phe]

Inilah surat tersebut:

From: eli cohen
Date: Sun, 30 Jan 2011 14:36:16 +0700
To:

Subject: Mohon Penyelidikan Skandal Suap saat Piala AFF di Malaysia

Kepada Yth.
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Republik Indonesia

Di Jakarta

Dengan Hormat,

Perkenalkan nama saya Eli Cohen, pegawai pajak dilingkungan kementrian Keuangan Republik Indonesia. Semoga Bapak Presiden dalam keadaan sehat selalu.

Minggu ini saya membaca majalah tempo, yang mengangkat tema khusus soal PSSI. Saya ingin menyampaikan informasi terkait dengan apa yang saya dengar dari salah satu wajib pajak yang saya periksa dan kebetulan adalah pengurus PSSI (maaf saya tidak bisa menyebutkan namanya) . Dari testimony yang disampaikan ternyata sangat mengejutkan yaitu adanya dugaan skandal suap yang terjadi dalam Final Piala AFF yang dilangsungkan di Malaysia.

Disampaikan bahwa kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI yaitu XX dan XXX. (ia menulis inisial dua nama, red).

Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah.

Informasi dari kawan saya, saat dikamar ganti dua orang oknum PSSI ini masuk ke ruang ganti pemain (menurut aturan resmi seharusnya hal ini dilarang) untuk memberikan instruksi kepada oknum pemain. Insiden “laser” dinilai sebagai salah satu desain dan pemicunya untuk mematahkan semangat bertanding.

Keuntungan yang diperoleh oleh dua oknum ini dari Bandar judi ini digunakan untuk kepentingan kongres PSSI yang dilangsungkan pada tahun ini. Uang tersebut untuk menyuap peserta kongres agar memilih XX kembali sebagai Ketua Umum PSSI pada periode berikutnya.

Saya bukan penggemar sepak bola, namun sebagai seorang nasionalis dan cinta tanah air saya sangat marah atas informasi ini. Nasionalisme kita seakan sudah dijual kepada bandar judi untuk kepentingan pribadi oleh oknum PSSI yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karenanya saya meminta Bapak Presiden untuk melakukan penyelidikan atas skandal suap yang sangat memalukan ini.

Semoga Tuhan memberkati Negara ini.

Hormat Kami,
Eli Cohen
Pegawai Pajak

Tembusan
1. Menteri Olah Raga
2. Ketua KPK
3. Ketua DPR
4. Ketua KONI

Laga Malaysia vs Indonesia Dijual Petinggi PSSI?

News - Kasak kusuk tentang adanya dugaan oknum PSSI yang menjual laga leg pertama final AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kualalumpur, lalu makin kencang terdengar.

Jika sebelumnya isu soal oknum PSSI yang tega menjual kemenangan Indonesia kepada bandar judi kelas kakap di Malaysia hanya beredar dari mulut ke mulut, kini muncul pengakuan dari seseorang yang mengaku bernama Eli Cohen, pegawai pajak di lingkungan Kementrian Keuangan Republik Indonesia, yang menyampaikan surat terbuka melalui email kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sby@presiden.go.id.
Surat tersebut juga dikirim ke email redaksi beberapa media di Jakarta. Dalam surat elektronik tersebut, Eli bercerita soal kekecewaannya mendengar adanya ketidak beresan yang terjadi saat Indonesia yang tampil luar biasa di turnamen tersebut. Apalagi, tiba-tiba Indonesia kemudian dihajar telak Malaysia 3-0. Kekalahan tersebut, menurutnya, telah diatur sebelumnya agar Indonesia kalah dari Malaysia.

"Kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai. Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI (ia menulis inisial dua nama, red). Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah," ujar Eli dalam email tersebut.

Lebih lanjut, Eli juga mengatakan dalam suratnya bahwa hasil menjual kemenangan Indonesia kepada bandar judi tersebut kemudian digunakan untuk membiayai Kongres Tahunan PSSI di Bali beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, Eli juga mengatakan dalam suratnya jika dua oknum PSSI yang menjadi otak kekalahan tersebut sempat masuk ke ruang ganti pemain dan memberikan instruksi khusus kepada oknum pemain yang kemudian ambil bagian memerankan bagiannya mengacaukan dan mematahkan semangat bertanding timnas.

Eli juga menambahkan, persoalan sinar laser yang kemudian timbul dan dianggap sebagai biang kekalahan timnas juga termasuk salah satu bagian dari skenario besar membuat timnas kalah. Karena, dengan kekalahan tersebut, oknum PSSI yang menurut Eli telah berbuat tega membuat timnas kalah tersebut kemudian mendapatkan keuntungan berlipat dari bandar Malaysia, demikian surat Eli kepada Presiden SBY.

Belum ada konfirmasi atas surat ini. Email itu juga dikirimkan ke Menteri Olah Raga, Ketua KPK, Ketua DPR, dan Ketua KONI.

Persikmania, Bonek, dan Arema Akan Teken Nota Damai

,Kediri:Kepolisian Resor Kediri Kota akan mempertemukan suporter Persik Kediri, Aremania Malang, dan Bonek Surabaya di Kediri. Mereka diminta membuat kesepakatan damai untuk mencegah bentrokan yang kerap terjadi di sepanjang jalur kereta api.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Didit Prihantoro mengatakan pertemuan antar suporter tersebut akan dilaksanakan pada minggu ini di Mapolresta Kediri. Polisi telah melayangkan undangan kepada koordinator suporter Persik, Aremania, dan Bonek. “Kami ingin mendamaikan mereka,” kata Didit kepada Tempo, Senin (31/1).
Menurut Didit, perseteruan antar suporter selama ini tak sepenuhnya akibat fanatisme pada tim masing-masing. Sejumlah provokasi dan kesalahpahaman kerap menjadi pemicu terjadinya bentrokan. Tak hanya di lapangan, bentrokan ini juga terjadi di luar lapangan seperti sepanjang jalan bus dan kereta api.
Meski telah melakukan pengamanan dan antisipasi, bentrokan suporter yang terjadi di jalur kereta api menurut Didit sangat sulit dihindari. Bahkan kerusakan rumah dan kereta api yang mengangkut Aremania saat melintas di Kediri sudah tak terhitung lagi dalam dua bentrokan terakhir. “Kami fokus pada pengamanan jalur yang dilintasi suporter,” kata Didit menjelaskan target pertemuan itu.
Karena itu selain mengundang perwakilan suporter, polisi juga meminta Persikmania yang tinggal di sepanjang jalur kereta api turut hadir. Mereka diminta menahan diri untuk tidak menyerang kereta yang membawa suporter klub lain. Demikian pula dengan koordinator suporter di Blitar dan Tulungagung yang juga dilintasi kereta api.
Selain membahas akar perselisihan yang terjadi bertahun-tahun, pertemuan itu juga diakhiri dengan penandatanganan nota kesepakatan damai. Masing-masing koordinator akan menindak anggotanya yang tetap membandel.
Wakil Kepala Kepolisian Resor Kediri Komisaris Polisi Kuwadi mengakui adanya kendala untuk memfasilitasi pertemuan itu. Koordinator Aremania rata-rata mengaku tak bisa mengendalikan seluruh anggotanya  yang tersebar di Kota Malang dan Kabupaten. “Tak ada koordinator yang bisa mewakili seluruh Aremania,” kata Kuwadi.
Karena itu dia akan memprioritaskan pertemuan Aremania dengan Persik Kediri terlebih dulu. Sebab kedua kelompok ini terlibat permusuhan yang cukup parah pasca pembakaran Stadion Brawijaya oleh Aremania pada Liga Indonesia Januari 2007 silam.

Jaya Hartono Tak Takut Meski Diancam PSSI

Bola.net - Pelatih Persik Kediri ,Jaya Hartono, mengaku tetap siap mendampingi tim ini bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI), dan tidak takut dengan sanksi pencabutan lisensi kepelatihannya oleh PSSI.
"Apapun risikonya, saya akan tetap melatih Persik Kediri. Keputusan Ketua Umum mendaftarkan Persik Kediri ke LPI sudah benar," katanya di Kediri, Sabtu sore.
Ia mengaku mendukung rencana manajemen untuk bergabung ke LPI. Keputusan ini dinilainya untuk membangun klub yang berjuluk "Macan Putih" ini menjadi tim yang lebih baik, dan benar-benar profesional.
Pihaknya juga menampik jika dikatakan telah berkhianat dengan PSSI yang selama ini menjadi induk organisasi sepak bola di Indonesia. Ia mengatakan pengabdiannya selama ini kepada PSSI sudah cukup lama, hingga 11 tahun.
Pengabdiannya yang cukup lama itu dinilainya cukup. Jika keputusannya untuk tetap melatih Persik yang berencana bergabung ke LPI adalah bentuk tanggung jawab pada klub yang pernah diantarkannya menjadi juara dalam ajang Liga Super Indonesia.
Manajemen Persik Kediri berencana pindah ke LPI, menyusul "saudara tuanya" Persebaya 1927 dan Persema Malang yang lebih memilih bergabung dulu ke LPI. Secara kesempatan sendiri, saat ini Persik masih "fifty-fifty".
Keputusan hijrahnya tim kebanggaan Kota Kediri ini lebih disebabkan masalah anggaran yang dinilai cukup membantu Persik. Terlebih lagi, pemerintah berencana untuk membuat aturan yang tidak memperbolehkan penggunaan APBD untuk klub sepak bola profesional.
Ketua Umum Persik Samsul Ashar menyatakan, untuk keputusan positif atau tidaknya Persik bergabung ke LPI akan dilakukan pekan depan. Saat ini, manajemen Persik sudah mengirimkan surat formulir keikutsertaannya ke LPI.
Rencana mengikuti LPI ternyata juga mendapat dukungan dari para suporter. Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik Kediri Hanif mengaku para suporter tidak keberatan jika klub yang mereka banggakan bergabung dengan LPI.
"Kami tetap mendukung di manapun Persik bermain. Jika memang ke LPI, kami tidak keberatan, karena Persik juga kebanggaan kami," ujar Hanif.

Minggu, 30 Januari 2011

Jaya Hartono Dukung Persik ke LPI

INILAH.COM, Kediri - Pelatih Persik Kediri Jaya Hartono menegaskan timnya tetap akan bergabung bersama LPI. Dia juga tak takut ancaman PSSI yang berencana mencabut lisensi kepelatihannya.
Rencana pemerintah untuk menghentikan kucuran dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk klub sepak bola membuat Persik Kediri harus berpikir keras mempertahankan eksistensinya. Meski PSSI berjanji akan memberikan kucuran dana Rp2 miliar untuk klub yang bermain di Liga Super Indonesia (LSI) dan Rp300 juta untuk klub Divisi Utama, Macan Putih belum sepenuhnya yakin janji tersebut bakal terwujud.
Karenanya, Persik pun mulai melirik LPI, yang menawarkan pembinaan klub sepak bola secara profesional dan bantuan dana Rp 20 Miliar di musim perdana untuk mengawalinya.
Namun, kini niat Persik untuk hijrah ke LPI menuai ancaman dari PSSI. Badan tertinggi sepakbola Indonesia itu mengancam akan mencabut lisesnsi kepelatihan sang pelatih Persik, Jaya Hartono.
Tetapi, Jaya Hertono mengaku tak takut. Dia juga menambahkan sebagai seorang pelatih profesional, dirinya akan terus mematuhi keputusan ketua umum Persik Samsul Anshar.
"Apapun risikonya, saya akan tetap melatih Persik Kediri. Menurut saja keputusan Ketua Umum mendaftarkan Persik Kediri ke LPI adalah sudah benar," kata Jaya Hartono, Sabtu (29/1/2011).
Terakhir, Pelatih yang pernah ikut mengantarkan tim Persik Kediri juara satu kali dalam ajang Indonesia Super League (ISL) itu menjelaskan bergabungnya Persik Kediri ke LPI semata-mata untuk membangun persepakbolaan di kediri.

Peluang Persik ke LPI Masih 50:50

TEMPO Interaktif, Kediri - Ketua Umum Persik Kediri Samsul Ashar sangat berharap tim verifikasi Liga Premium Indonesia (LPI) bisa mengakomodasi timnya. Peluang Persik saat ini masih fifty - fifty.

Samsul mengatakan, Persik tengah berjuang keras agar bisa lolos mengikuti kompetisi LPI. Harapan itu disampaikan kepada tim verifikator LPI yang saat ini tengah melakukan verifikasi lapangan di Stadion Brawijaya. “Mulai kemarin tim LPI telah meninjau lapangan,” kata Samsul, Jumat (28/1).

Samsul yang juga Wali Kota Kediri mengaku khawatir dengan peluang Persik untuk bisa bergabung di LPI. Alasannya, saat ini banyak tim-tim lain yang bermunculan untuk bergabung ke liga yang diprakarsai pengusaha Arifin Panigoro tersebut. “Peluang Persik masih fifty – fifty,” katanya.

Saat ini seluruh pengurus dan manajemen Persik tengah mempersiapkan diri untuk liga tersebut. Bahkan beberapa pengurus, termasuk manajer, telah berkomunikasi dengan pengurus LPI. Malam nanti Samsul Ashar akan menggelar rapat pengurus dan manajemen untuk mendengar perkembangan usaha mereka.

Samsul juga meminta manajemen untuk memberikan penjelasan kepada para pemain asing Persik. Sebab hingga saat ini mereka masih kebingungan dengan keputusan yang akan diambil pengurus. “Mereka mempertanyakan kelangsungan LPI ke depan,” kata Samsul.

PSSI sendiri tidak akan ditinggalkan Persik begitu saja. Untuk tim U-18 dan U-21 masih akan diikutsertakan pada organisasi tersebut dengan subsidi APBD. Hal ini untuk menjaga kelangsungan regenerasi sepak bola yang telah dirintis puluhan tahun silam.

Menariknya, Samsul juga berencana untuk menggabungkan Persik dengan Persedikab Kabupaten Kediri. Wacana tersebut sudah disampaikan kepada kubu Persedikab beberapa waktu lalu dan mendapat respon positif. “Namanya bisa saja Kediri United,” katanya.

Suporter Dukung Persik Gabung LPI

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI - Ketua Forum Suporter Persik Kediri, Hanif, mengaku mendukung rencana manajemen untuk pindah ke LPI. Suporter akan tetap mendukung Persik di manapun mereka bermain.
"Kami tetap mendukung di manapun Persik bermain. Jika memang ke LPI, kami tidak keberatan karena Persik kebanggaan kami," ujar Hanif.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, juga mendukung langkah Persik bergabung dengan LPI. Persik mengikuti jejak dua klub Jawa Timur lainnya, Persebaya 1927 dan Persema Malang, yang lebih dulu memilih bergabung ke LPI.
"Klub yang sehat itu tidak menggunakan dana APBD. Kami berharap LPI menjadi inspirasi karena semakin banyak kompetisi juga semakin bagus," ucapnya.
Dia menilai keberadaan LPI sebenarnya menguntungkan publik karena mereka bisa memilih menonton pertandingan. Masyarakat bisa selektif dan menilai kompetisi yang sedang berlangsung tersebut.
Namun, pihaknya juga masih khawatir dengan sikap para suporter yang dinilai kadang terlalu fanatik. Kejadian tewasnya suporter di Lamongan pekan lalu menjadikan pelajaran tersendiri, sehingga harus ada saling pengertian.

Wacana Pembagian Saham, Nurdin Dianggap Sogok Klub

Sabtu, 29 Januari 2011 07:49:14 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Wacana memberikan 99 persen saham PT Liga Indonesia kepada klub superliga menjadi bahan tertawa bagi Komisaris Utama Persebaya, Saleh Ismail Mukadar.

Menurut Saleh, ada maksud khusus dibalik rencana ini. Selama ini, 95 persen saham PT Liga memang menjadi milik PSSI. Sedangkan sisanya menjadi milik yayasan.

Tapi entah kenapa, dalam Kongres di Bali lalu, Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid menghembuskan wacana jika prosentase saham akan diubah menjadi 99 persen klub dan 1 persen PSSI.

Menurut CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono, Besarnya profit sharing akan disesuaikan prestasi klub di liga, bukan dari besarnya penyertaan modal.

Tak heran, muncul anggapan PSSI dalam keadaan panik, sehingga memunculkan wacana yang sebelumnya sudah dikembangkan dan dijalankan di Liga Primer Indonesia.

Selain dianggap menjiplak, Saleh Mukadar mencium aroma kebusukan dari wacana yang digulirkan Nurdin Halid ini. Menurutnya, pembagian saham tak ubahnya satu dari sekian banyak penipuan yang dilakukan Nurdin.

"Ini tak ubahnya uang sogok untuk milih dia lagi. Kedoknya bagi saham. Ini penipuan lagi kan," ucap Saleh.

Ucapan Saleh cukup beralasan. Sebab wacana ini disampaikan Nurdin beberapa bulan sebelum pelaksanaan Kongres Pemilihan Pengurus PSSI 2011-2015 yang bakal digelar di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, 19 Maret mendatang.[sya/ted]

Hentikan Nurdin Halid Secepatnya

Berulang kali masuk penjara tak juga jera politisasi korupsi semakin menjadi
satu masalah dua masalah satu kepala namun begitu banyak masalah
halalkan segala cara, pertahankan posisi demi kepentingan pribadi
tak mau disalahkan nurdin halid manusia macam apa kau

Hentikan (hentikan nurdin) semuanya kau tak seharusnya disana
hentikan secepatnya....
tak sadar diri semakin banyak orang membenci bagaikan manusia yang tak punya harga diri
Hati nurani, kau tak peduli dan bikin sakit hati kau ucapkan sembarang janji
tak tau malu... lebih dari sekedar benalu... Indonesia berseru.. tinggalkanlah jabatanmu...
hentikan (hentikan nurdin) semuanya....
kau tak seharusnya di sana
hentikan secepatnya....

sebuah cerita kisah yang nyata
seorang koruptor, koruptor di indonesia
hentikan cepat nurdin halid
cepat hentikan
hentikan semuanya
kau tak seharusnya disana
hentikan secepatnya....

Korupsi, politisasi, eksploitasi, manipulasi...
hentikan nurdin halid....
SUDAHLAH NURDIN.....!!!

kebo kebo dungu PSSI

sepakbola kita sudah carut marut karena ulah dari pengurus PSSI,mereka sok jadi presiden yang tidak mau di sentuh oleh hukum dan demontrasi..setelah lahirnya liga primer indonesia (LPI) pssi langsung kebakaran jenggot..segala upaya untuk menghalalkan cara guna menghentikan dan mematikan LPI.

teriakan demi terikan untukmenurunkan sang diktator NURDIN HALID banyak di gemakan di seluruh indonesia,mulai dari pemasangan spanduk sampai merambat di dunia maya,mulai dari jejaring sosial seperti facebook,twiter dan juga kreatifitas video hittler seperti marah kepada NURDIN HALID dan juga lagu buat NURDIN HALID yang di share di youtube. tapi apa hasilnya..??? mereka malah seperti kebo kebo dungu di pematang sawah,sok tuli dan gak mau tahu desakan-desakan dari seluruh indonesia bahwa NURDIN HALID harus segera lengser.

pada pertemuan kongres di bali kemaren sudah ada wacana bahwa NURDIN HALID akan terus menjadi ketua PSSI, banyak kejanggalan kejanggalan di kongres tersebut,club club sepakbola yang bertentangan dengan PSSI di coret tanpa adanya pemberitahuan terlebih dulu,dan menpora sendiri tidak di undang dalam kongres tersebut. di kongres kemaren banyak perwakilan suporter yang datang untuk menyatakan suara anti nurdin halid tapi dasar PSSI kebo dungu..mereka se akan tuli akan aspirasi masyarakat indonesia.

apakah selamanaya sepakbola indonesia di pimpin oleh orang orang yang haus akan uang dan diktator seperti NURDIN HALID ? percuma saja kalo NUrDIN HALID turun tapi seluruh pengurus PSSI nya tetap saja orang-orang yang bersekutu dengan NURDIN HALID seperti NUGROHO BESOES yang dari dulu tetap saja duduk seperti kebo di PSSI.

semoga saja kedepanya sepakbola di indonesia ini dipimpin oleh orang-orang yang benar-benar cinta dengan sepakbola,bukan dipimpin oleh orang orang yang hanya mencari sesuap nasi dari sepakbola. jayalah sepakbola indonesia

Lihat Kebobrokan PSSI, FIFA Harus Datang ke Indonesia

Malang (beritajatim.com) – Agar tahu dengan sendiri keboborokan kondisi sepakbola di negeri ini, FIFA diminta turun dan datang langsung ke Indonesia.

"Kalau FIFA turun dan datang langsung ke Indonesia, agar tahu seperti apa kondisi PSSI saat ini. Selama ini, FIFA hanya tahu luarnya saja, atau bahkan hanya tahu dari penjelasan pengurus PSSI. Misalnya, laporan Nurdin Halid sendiri. Makanya, saya meminta pihak FIFA harus ke Indonesia," kata mantan Manajer Persema yang kini dipercaya sebagai Manajer Media Officer Persema Malang LPI.

Menurut pengurus Pengprov PSSI Jawa Timur itu, kalau pihak FIFA sampai turun langsung ke Indoneisa, Asmuri yakin, PSSI akan diberi sanksi oleh FIFA. "Bahkan, FIFA akan membekukan PSSI, layaknya apa yang menimpa Irak yang dibekukan oleh FIFA akibat ada campur tangan dari pemerintah setempat," katanya, Rabu (26/1/2011).

Cerita Asmuri, kondisi PSSI selama dipimpin Nurdin Halid itu memang terlihat amburadul dan tak pernah meraih prestasi yang gemilang dan membanggakan rakyat Indonesia. "Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan juga arogan dan sama sekali tak profesional," akunya.

Selain itu, Asmuri mengaku snagat kecewan terhadap sikap PSSI yang mencoret dan melarang Pengcab PSSI Kota Malang ikut Kongres tahunan di Tabanan Bali itu. "Makanya, sampai saat itu saya anggap pencoretan itu tak sah. Saya tetap akan hadir ke Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang akan digelar pada 19 Maret 2011, di Pulau Bintan, Kepulauan Riau itu," tegasnya.

Di undang ataupun tidak diundang oleh PSSI, dengan tegas Asmuri menyatakan, akan hadir ke Kongres di Pulau Bintan Kepulauan Riau nanti. "Itu sudah keputusan bersama. Bahwa kita akan hadir ke Kongres PSSI. Karena kita tetap merasa tak pernah keluar dari keanggotaan PSSI," ujarnya.

Dia juga menambahkan, bahwa beberapa hasil keputusan di Kongres II PSSI yang digelar di Hotel Pan Pacific, Nirwana Bali Resort, Tanah Lot, Tabanan Bali pada 21-22 Januari 2011 itu cacat hukum. "Saya tegaskan, bahwa di Bali itu bukan Kongres, tapi raker. Makaya kami akan tetap hadir ke Kongres nantinya," tegasnya.

ULAH LA MANIASU MELEMPARI KENDARAAN PLAT L (SURABAYA)

Nusantara / Selasa, 25 Januari 2011 09:52 WIB

Metrotvnews.com, Bojonegoro: Sebagian besar bus jurusan Bojonegoro-Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/1), tidak beroperasi. Ini sebagai dampak pengeledahan dan amuk massa yang dilakukan suporter Persela (La-Mania) setelah satu suporter klub tersebut meninggal.

"Sudah ada beberapa bus yang berani menjalankan kendaraannya, namun masih banyak yang takut berangkat," kata Kepala Unit Lantas Polsek Kota Ajun Komisaris Polisi Isma, di Terminal Rajekwesi, Bojonegoro.

Sedikitnya tiga bus yang berangkat tersebut, Jaya Utama, Widji dan Margojoyo. Menurut Isma, diperkirakan awak bus lainnya sudah akan berangkat. Sebab, kondisi jalan di Lamongan sudah kondusif.

Sehari sebelumnya, bus jurusan Bojonegoro - Surabaya, termasuk bus lainnya jugakendaraan yang ber pelat nomor polisi L (Surabaya), ke arah Lamongan menjadi sasaran amuk massa. Kendaraan itu dilempari batu.

Sedangkan awak bus yang tidak berani berangkat, beralasan kalau terjadi kerusakan atas bus menjadi tanggung jawab awak bus. "Kalau info yang saya terima, Senin (24/1) malam, ada tujuh bus dari Semarang ke Surabaya yang rusak dilempari batu di Lamongan," kata sopir bus Margojoyono, Wondo (55).

Kemarin, La-Mania Lamongan gagal menemukan suporter bonek yang naik kereta api dari Jakarta - Surabaya. Mereka mencari suporter bonek Surabaya dari Tangerang, yang sebelumnya mendukung tim kesayangannya Persebaya 1927 dalam laga di Liga Primer Indonesia (LPI). (Ant/DOR)

UFO dan Crop Circle di mata Islam

Alien dan UFO? Ketika mendengar nama itu, sebagian besar orang akan terbayang sesosok makhluk cebol berkepala botak dan bermata besar, dengan latar belakang kendaraan berupa piring terbang bercahaya. Atau terbayang sebuah film yang dibintangi oleh Sigourney Weaver pada era 90-an dimana menggambarkan Alien sebagai mahluk predator. Fenomena UFO dan Alien akan selalu menjadi bahan yang menarik untuk dijadikan latar belakang sebuah film fiksi ilmiah, sebut saja Star Trek, Men in Black, dan Independence Day.

Baru beberapa hari kebelakang kita melihat diberita mauapun di media cetak lainnya bahwa telah muncul crop circel di Sleman, munculnya crop circle sungguh menghebohkan warga Indonesia khusunya warga sekitar. Banyak pendapat yang keluar mengenai ini, ada yang berpendapat bahwa hal itu adalah hanya rekayasa manusia, ada yang berpendapat itu adalah pesan dari makhluk asing yang sering disebut UFO, dan masih banyak lagi.

Semenjak awal abad 20 masyarakat semakin banyak memperbincangkan mengenai topik yang satu ini. Ditambah lagi dengan banyaknya laporan adanya penampakan kendaraan bercahaya, atau mahluk-mahluk aneh ini pada beberapa orang di berbagai tempat. Lalu wajar saja kalau kita jadi bertanya-tanya, benarkah mereka ada? Kami akan mencoba membahas masalah ini dari sudut pandang seorang muslim.

Beberapa orang beranggapan, jika suatu saat ditemukan adanya kehidupan di luar bumi, maka dogma-dogma agama akan terbantahkan. Itu sebabnya, beberapa pemuka agama tertentu merasa segan untuk berurusan dengan topik yang satu ini dan memilih tidak mempercayai keberadaannya. Namun ternyata tidak begitu halnya dengan Islam. Allah jauh-jauh hari telah memberitakan kepada kita bahwa Dia telah menciptakan makhluk-makhluk yang disebarkan di berbagai penjuru langit dan bumi.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi serta makhluk-makhluk melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
(QS As Syuura : 29)

Langit disini lebih cenderung mengacu pada luar angkasa, bukan atmosfir bumi. Islam sebagai rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi alam semesta), menerima keberadaan mahluk hidup di luar angkasa sebagai bagian dari ciptaan Allah yang Maha Kuasa. Namun, bagaimana pandangan Islam tentang Alien dan UFO? Bukankah Allah tidak menyebutkan tentang mahluk-mahluk beradab lain selain Malaikat, Jin dan Manusia? Juga tidak disebutkan adanya planet lain yang memiliki kehidupan? Pertanyaan ini yang sering menjadi perdebatan di kalangan alim ulama.

Di dalam Al Qur'an maupun hadits, sering disebut-sebut tentang para penduduk langit. Sebagian ulama menafsirkan penduduk langit adalah para malaikat yang menjalankan tugasnya di seluruh penjuru langit. Namun ada sebuah hadis yang cukup menarik tentang hal ini.

Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah, MalaikatNya, serta penduduk langit dan bumi, hingga semut yang ada di dalam lubangnya, dan ikan-ikan di lautan, (semuanya) bersalawat atas orang yang mengajarkan kebaikan pada manusia” (HR. Tirmidzi).

Dari hadis ini terlihat jelas bahwa Rasulullah membedakan antara malaikat dan penduduk langit. Ada yang berpendapat bahwa penduduk langit adalah orang-orang yang di surga. Namun itu mustahil, kita semua baru bisa memasuki surga setelah dibangkitkan kelak di padang mahsyar. Ada pula pendapat bahwa para penduduk langit adalah para nabi yang sudah wafat, memang itu juga ada benarnya. Namun kami cenderung pada pendapat bahwa penduduk langit terdiri dari malaikat dan mahluk-mahluk selain malaikat, yang dalam hal ini adalah merupakan rahasia Allah. Allah berkuasa untuk menciptakan mahluk-mahluk berperadaban di berbagai planet di seluruh penjuru alam semesta, dan tidak disebutkannya mereka di dalam Al Qur'an bukan berarti mereka tidak ada. Sebagaimana perumpamaan, di dalam Al Qur'an hanya disebutkan tentang 25 orang nabi. Namun jumlah nabi yang sesungguhnya sangatlah banyak (di dalam hadis disebutkan jumlah nabi adalah sekitar 125 ribu).

Ada juga sebuah hadis yang pernah saya baca, kurang lebih seperti ini :

Suatu hari Rasulullah SAW berjalan-jalan bersama para sahabat seusai shalat subuh, lalu beliau menunjuk ke arah langit timur lalu bersabda : "Disana ada sebuah bumi yang berwarna putih dan penduduknya juga putih, maka mereka tidak menyembah selain kepada Allah".

Demikianlah, sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui kebenaran ada tidaknya mereka, hanya saja saya ingin mengajak anda untuk berpikir terbuka bahwa jika suatu saat benar-benar terbukti bahwa mereka ada, sesungguhnya itu hanyalah membuktikan kekuasaan yang tak terbatas dan diluar pemahaman kita dari Allah Sang Maha Pencipta. Inilah Islam, rahmat bagi seluruh alam semesta, bukan hanya rahmat bagi seluruh bumi.

Rabu, 26 Januari 2011

Lingkaran tanaman




Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris:Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.
Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif.
Fenomena "lingkaran tanaman" seringkali dikait-kaitkan dengan isu Benda Terbang Aneh atau UFO, atau makhluk luar angkasa.

Fenomena di Indonesia

Pada hari Minggu tanggal 23 Januari 2011 pukul 17.00 WIB, pihak Kepolisian Republik Indonesia di sektor Berbah, Yogyakarta mengkonfirmasi munculnya lambang misterius berdiameter 70 meter yang dicurigai terkait dengan isu BETA atau makhluk luar angkasa yang dikenal dengan sebutan lingkaran tanaman atau crop circle di daerah persawahan di Gunung Suru, Jogotirto, Berbah, di Sleman. Pihak kepolisian yang menyelidiki menduga bahwa lingkaran tanaman tersebut dibuat pada hari Sabtu malam sebelumnya, dan telah mengabadikan foto langka tersebut sebagai dokumentasi. Lingkaran tanaman di ladang tersebut diyakini sebagai kejadian fenomena lingkaran tanaman yang pertama di Indonesia dan kemudian ramai disaksikan para warga sekitar tempat kejadian tersebut. Para warga sekitar meyakini lambang tersebut adalah simbol pendaratan pesawat BETA dari planet lain. [1] Selain kesaksian tentang pesawat makhluk asing [2], terdapat berbagai kesaksian dari warga sekitar tentang penyebab fenomena tersebut, seperti SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) milik PLN, maupun sebuah angin puting beliung terlihat naik turun di ladang tersebut dan membentuk lambang misterius tersebut. [3]

Tanggapan ilmuwan

Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia. Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya seni, komersial, maupun hanya lelucon kreatif. Sesuatu yang mudah untuk menjalankan fungsi monopoli oleh pemerintah, yang tentunya untuk pendidikan rakyat menuju bangsa yang cerdas dan berakhlaq. Meski pola yang digambarkan lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit dan susah, banyak orang yang membuat lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain. [4]
Thomas sendiri mengkonfirmasi bahwa LAPAN tidak akan mengirim tim untuk menyelidiki fenomena lingkaran tanaman yang terjadi di Sleman karena dia meyakini bahwa lingkaran tanaman tersebut adalah pasti buatan manusia dan bukan merupakan fenomena antariksa.

Cerita Ini Bisa Bikin Kita Belajar Tentang Cinta

Suatu hari sepasang kekasih yg saling mencintai itu menikah….

Mereka sangat bahagia….tetapi selang sebulan setelah pernikahan itu kebiasaan buruk dari masing-masing mulai terlihat…

Akhirnya mereka membuat kesepakatan atau komitmen…tepatnya di sebuah ruang keluarga…mereka duduk berhadap-hadapan…dan mulailah percakapan itu…

Percakapan dimulai dari perkataan sang istri…sedangkan sang suami mendengarkan baik-baik…

Istri: “Sayang aku ga mau nantinya kita ribut dan berakhir perceraian sebelum itu terjadi…aku mau kamu menulis kebisaan buruk aku yg ga kamu sukai…dan sebaliknya juga aku, aku akan menulis kebiasaan buruk kamu yg ga aku sukai…gimana sayang?”

Suami: “Oke….aku setuju…”

Mulailah mereka menulis….si istri langsung menulis di kertas…dengan cepat dan seksama…tak berapa lama si istri sudah menulis sepertinya ada 5 atau 7 nomor sedangkan si suami hanya bisa melihat dan belum memulai menulis satu kalimat bahkan satu kata pun tidak…

Istri: “Aku sudah selesai..kamu??”

Suami (dengan tersenyum): “Aku juga sudah selesai…”

Istri: “Kalau gitu kamu yg baca duluan…”

Suami: “Tidak-tidak…kamu duluan yg membaca…”

Istri : “Ok, aku dulu yg membaca…tapi aku harap kamu jangan tersinggung ya sayang…”

(si istri mulai membaca)

“Satu, aku ga suka kamu ngorok atau ngigau di saat kita tidur bersama…”

Mendengar hal itu si suami tidak lagi menatap wajah si istri, pandanganya mulai kemana-mana.

(si istri melanjutkan)

Istri: “Dua, kamu tuh ga bisa rapi…baju kotor entah kamu taruh sembarangan dimana-mana…aku sudah bilang kan baju kotor langsung ditaruh di tempat pakaian kotor…”

Mendengar perkataan si istri yangg ke dua, si suami menundukkan kepala…

Berlanjut si istri membaca yang ketiga hingga nomor enam, si suami terdiam dan menggenangkan air mata…

Si istri melihat: “Sayang kamu ga papa kan??”

Si suami hanya menggelengkan kepala dan tersenyum…

Istri: “Baiklah aku lanjutkan lagi…”

(si istri membaca yg terakhir)

Istri : “Kalau kamu…seperti apa yg kamu tulis di kertas itu…coba bacakan…”

Suami : (menggelengkan kepala…dan memperlihatkan kertas kepada istrinya)
“aku tidak menuliskan apapun..karena bagiku..tak ada satupun keburukan dari sikap kamu, sayang…aku mencintai kamu apa adanya dan cinta yang apa adanya itu tidak menuntut seseorang untuk mengubah kebiasaannya…karena itulah cinta…berbeda dan saling melengkapi…”

Mendengar hal itu si istri menangis dan memeluk suaminya…dan berkata,

Istri: “Maafkan aku…”

Suami: “Sebelum kamu minta maaf…aku sudah memaafkan mu…”

Surat Bonek tentang Tragedi Lamongan


Selasa, 25 Januari 2011 17:07:32 WIB
Reporter : Ribut Wijoto

Surabaya (beritajatim.com) - Tragedi tewasnya anggota LA Mania dalam insiden dengan bonek, Sabtu (22/1/2011), cukup menyita perhatian publik. Bonek dinilai sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. Lantas bagaimanakah tanggapan pihak bonek? Andhi Mahligai, seorang bonek asal Magetan yang saat ini tinggal di Jakarta, menulis sebuah pengakuan menarik.

Dia menuturkan tentang asal mula insiden tersebut. Bahwa, insiden merupakan rangkaian dari peristiwa lain yang sebelumnya telah terjadi. Artinya, insiden tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada kesejarahan yang melatarbelakanginya.

Dia sendiri tetap tidak membenarkan adanya kekerasan antarsuporter. Dia juga memimpikan bonek menjadi satu entitas tunggal dalam satu payung organisasi. "Satu payung lebih mempermudah dalam hal koordinasi, konsolidasi, edukasi, bahkan mungkin advokasi pada bonek yang tertimpa masalah hukum. Tour away juga lebih bisa tertata, sehingga ekses-ekses negatif yang berpotensi muncul saat tour bisa diminimalisir," demikian dia menulis. [but]

Inilah isi lengkap pengakuan bonek:

BONEK: Terdakwa tanpa Pledoi

Dalam beberapa hari ini Bonek kembali menjadi sorotan di hampir seluruh media informasi, mulai dari media elektronik hingga media cetak. Media tersebut, ramai memberitakan tragedi Lamongan yang ‘katanya’ dipicu oleh Bonek. Yang tentu saja, seluruh masyarakat yang melihat atau membaca berita tersebut, langsung menghakimi Bonek adalah biang kerusuhan.

Saya kira Bonek-pun tidak berkehendak akan timbul tragedi tersebut. Keberangkatan Bonek ke Tangerang murni akan rasa cinta pada Persebaya, Bonek bukanlah suporter yang harus dikoordinir untuk melakukan lawatan away, kecintaan terhadap Persebaya-lah yang mendorong tiap individu itu datang dan akhirnya berkumpul dalam serangkaian kereta menuju Jakarta. Begitu indah, begitu egaliter karena tak ada yang memimpin atau dipimpin, semuanya karena panggilan hati. Apalagi lawatan ke Tangerang sudah cukup lama tidak dilakukan Bonek (Seingat Penulis terakhir tahun 2003), yang membuat ribuan Bonek terkonsentrasi menuju Tangerang. Mungkin kalopun tragedi Lamongan ini terjadi, yang patut diketahui oleh public adalah ini murni dari perseteruan antara LA Mania dan Bonek yang sudah begitu lama terpendam. Bukan Warga melawan Bonek.

Entah siapa yang memulai, faktanya memang telah ada 2 korban dari Suporter LA Mania (bukan warga biasa). Tapi yang patut menjadi catatan adalah hampir setiap tahun dan waktu ketika Bonek mengadakan tour melewati Jalur Utara yang tentu saja melewati Kota Lamongan selalu terjadi sweeping oleh LA Mania pada kereta api yang ditumpangi Bonek, dan kejadian itu terus berulang dari waktu ke waktu. Yang jadi pertanyaan adalah, apa hak LA Mania mensweeping dan menurunkan Bonek yang hendak melakukan tour ke luar kota. Tidak ada bukti jika Bonek yang disweeping dan diturunkan adalah pelaku pengrusakan di Lamongan, jika pun terbukti hal tersebut adalah wewenang dari Kepolisian. Sangat disayangkan Kepolisian pun seakan tutup mata terhadap kejadian tersebut, harusnya jika memang melakukan Razia cukup dari aparat Kepolisian saja tanpa melibatkan warga sipil karena hal tersebut malah berpotensi memicu insiden bentrokan dan kebencian. Jadi semua ini sebenarnya adalah rangkaian peristiwa, yang terus berakumulasi dan puncaknya pada kejadian beberapa hari yang lalu.

Apapun alasannya, sebenarnya aksi kekerasan yang dilakukan oleh Bonek tersebut tidak bisa dibenarkan. Aksi kekerasan tetaplah sebuah tindakan Kriminal yang mempunyai konsekuensi di mata Hukum. Aksi kekerasan hanya menodai upaya keras Bonek untuk mengubah citranya yang negatif selama ini, apalagi media massa begitu sensitif terhadap pemberitaan Bonek. Dan yang dikhawatirkan terjadi, media massa dengan segera memberitakan bahwa Bonek melakukan tindakan brutal dalam perjalanannya menuju Tangerang, tanpa mengindahkan etika jurnalisme yang harusnya melihat dari dua sisi yang berimbang dan tidak bias dalam pemberitaan. Tentu saja dari pemberitaan tersebut, opini public langsung tergiring bahwa Bonek telah berbuat onar di Lamongan, dan hal ini memicu warga yang tak tau apa-apa untuk ikut ‘menyambut’ Bonek yang pulang dari Tangerang.

Dari pemberitaan media massa yang terus menyudutkan Bonek, menjadikan Bonek menjadi terdakwa di Negeri ini, tetapi sayangnya Bonek adalah terdakwa tanpa pledoi. Stigmatisasi negatif masyarakat kepada Bonek semakin menguat.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa paradigma masyarakat umumnya menganggap Bonek adalah “Biang Kerusuhan”, hal ini juga tak lepas dari stigmatisasi Media Informasi yang mencitrakan hal tersebut. Memang Bonek pernah berbuat rusuh, tetapi yang perlu diingat adalah kerusuhan dalam sepak bola Indonesia tidak hanya dimonopoli oleh Bonek. Hampir seluruh elemen Suporter di Indonesia pernah berbuat rusuh, bahkan oleh kelompok suporter yang dianggap terbaik sekalipun. Entah itu dalam bentuk terkecil seperti melempar benda-benda keras ke lapangan sampai dengan bentrokan antar suporter yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Dan ironisnya, sekecil apapun tindakan bonek, hal ini langsung menjadi santapan empuk media dalam pemberitaan.

Media massa pun sepertinya menikmati nuansa Bonek yang penuh dengan kekerasan daripada melihat Bonek dari sisi yang lebih santun. Kemajuan yang diperlihatkan Bonek dalam pendewasaan kelihatannya tidak menarik bagi media yang memang lebih menyukai berita yang sensasional. “Bad news is good news” tetap menjadi tolok ukur media massa. Spirit sportivitas dan penerimaan terhadap hasil akhir yang ditunjukkan bonek pun tidak menarik bagi media massa. Di musim lalu, dua kali kekalahan di kandang sendiri, dari Persipura Jayapura dan Persik Kediri dan tidak terjadi kerusuhan apapun merupakan kemajuan yang patut dipuji dari Bonek.

Sangat patut disayangkan, stigmatisasi dan kriminalisasi terhadap Bonek yang dilakukan media informasi itulah yang sebenarnya juga semakin memperburuk attitude Bonek. Bagi bonek muda performa penuh kekerasan dan brutalisme dianggap sebagai ‘kebenaran’, dan bagi Bonek senior performa penuh kesantunan yang pernah ditunjukkan seolah lenyap begitu saja oleh pemberitaan media, hingga mereka berpikir berbuat baik atau tidak-pun toh media dan masyarakat tetap mengecap Bonek sebagai “bad boys”. Seolah-olah Bonek memang telah menjadi korban dari sebuah teori strukturalisme yang membutuhkan kelompok berpredikat 'bad boys' (anak nakal) untuk menentukan kelompok berpredikat 'good boys' (anak baik). Dan ironisnya, Bonek-lah yang ketiban sampur untuk diberi predikat sebagai “bad boys”.

Stigmatisasi dari media juga yang membuat banyak Bonek menjadi antipati pada Media. Tapi saya berharap, tak usahlah Bonek memusuhi media, tapi tunjukkan pada semua Media Informasi bahwa Bonek adalah supporter yang santun dan selalu berupaya, mempunyai itikad dan keinginan untuk menjadi lebih baik. Apa yang sudah dicapai, dengan segala kekurangannya. Bonek tak pernah berharap untuk diberi predikat terbaik, menjadi lebih baik itu lebih dari cukup.

Mari jadikan Tragedi ini, sebagai sebuah pembelajaran. Bahwa semangat Bonek yang egaliter, yang datang karena kecintaan terhadap Persebaya ternyata juga mempunyai sedikit kelemahan. Kelemahan itu ada pada koordinasi. Jangan sampai, karena ulah beberapa orang semuanya ikut terlibat dan merasakan getahnya.

Memang sudah saatnya Bonek menata ulang spiritnya, sudah waktunya Bonek menjadi satu entitas tunggal dalam satu payung organisasi. Satu payung lebih mempermudah dalam hal koordinasi, konsolidasi, edukasi, bahkan mungkin advokasi pada Bonek yang tertimpa masalah hukum. Tour away juga lebih bisa tertata, sehingga ekses-ekses negatif yang berpotensi muncul saat tour bisa diminimalisir. Manajemen Klub Persebaya pun harusnya juga mulai perduli dengan supporter, karena bagaimanapun juga baik dan buruknya supporter juga turut berperan dalam baik dan buruknya nama Klub. Suporter adalah spirit, jangan hanya pandang supporter sebagai konsumen belaka, tetapi rangkullah supporter sebagai keluarga.

INGAT.....
BONEK TAK KAN PERNAH MATI OLEH MEDIA MASSA....
TETAPI MEDIA MASSA AKAN MATI JIKA TIDAK ADA BONEK....

STOP KEKERASAN DAN DAMAILAH SUPORTER INDONESIA

Polisi Serang Markas Viking

EXT SIZE :
Raka Zaipul - Koran SI

Ilustrasi:Suporter Persib Bandung.(foto:SINDO)
BANDUNG - Entah apa yang membuat aparat kepolisian bertindak beringas. Usai laga Persib Bandung melawan Arema Indonesia, Minggu (23/1/2011) malam, polisi justru menyerang markas Viking (organisasi bobotoh) di Jalan Banda, 50 meter dari stadion Siliwangi.

Aksi aparat yang berlangsung sekitar pukul 22.30 WIB tersebut membuat markas yang disebut Viking Fans Shop tersebut rusak parah. Bahkan, beberapa bobotoh yang tengah berdiam di tempat tersebut juga tidak luput dari amuk polisi.

Salah satu pengurus Viking, Yuda mengaku kaget dengan serangan dari aparat tersebut. Dia mengaku tidak habis pikir dengan sikap aparat yang menyerang warga sipil.

"Aparat bukannya melindungi masyarakat ini malah menyerang kita. Apa salah kita? Kalau rusuh di lapangan ya sudah kan sudah selesai," ungkap Yuda.

Parahnya, kata Yuda, ada anggotanya yang wanita juga ikut terluka karena diserang aparat. Dia mengaku Viking akan melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. "Ini tidak bisa dibiarkan," tegasnya.

INDAHNYA PERDAMAIAN : Lewat Solo, Pasoepati Kawal Kereta Bonek

Setelah melewati perjalanan cukup panjang dan melelahkan. Rombongan Bonek, suporter Persebaya akhirnya sampai di Surabaya, Selasa (25/1/2011) pagi hari ini. Ribuan Bonek ini datang usai mendukung tim kebanggannya, Persebaya 1927 saat away ke Tanggerang.

Komisaris Utama Persebaya, Saleh Ismail Mukadar dalam situs jejaring sosialnya menulis, kereta yang dinaiki Bonek sampai di Surabaya pagi ini.
"Alhamdulillah semua telah kembali dengan selamat sekalipun ada sedikit ketegangan melewati jalur-jalur berbahaya. Semoga semua itu jadi pelajaran berharga bahwa damai itu indah dan dibutuhkan," tulis Saleh.

Ketika dikonfirmasi via percakapan online di smartphone, Saleh menceritakan, rombongan Bonek berangkat dari Tanggerang lewat jalur selatan, Senin (24/1/2011) kemarin sore. Di pilihnya jalur selaran dikarenakan, untuk menghindari gesekan dengan warga Lamongan serta suporter Persela, LaMania.

Meski begitu, bukan berarti jalur selatan aman untuk Bonek. Sebab mereka melewati kota Solo. Bukan tidak mungkin kejadian musim lalu dimana Bonek bentrok dengan warta kota Solo bakal terulang. Nyatanya hal ini tidak terjadi.

Perdamaian antara Bonek dan Pasoepati di Jakarta beberapa waktu lalu ternyata mulai berdampak. Ketika melewati Solo, Pasoepati dan Ultras Solo, kelompok pendukung Persis dan Kesatria XI Solo FC, turun langsung untuk mengamankan perjalanan Bonek. Meski masih ada beberapa oknum yang melakukan pelemparan. "Justru Pasopati dan Ultras yang bantu ngusir warga yg berniat menghadang. Saya ucapkan terima kasih untuk mereka," tambahnya.

Sementara itu, melalui akun jejaring sosialnya, Pasoepati menyatakan prihatin karena masih ada oknum yang melempari kereta Bonek. "Merasa malu dan prihatin dengan kelakuan oknum Pasoepati yang semalem melakukan pelemparan. Kalian juga tak lebih baik ternyata," tulis mereka. "Kami mohon maaf atas kejadian semalam. himbauan kami tak mampu membuat oknum-oknum tersebut mengurungkan niat," lanjutnya.

Tolong sebarkan pesan ini kalau yang mempunyai grup...
trima kasih ..
sekarang Bonek Viking Pasopati menjadi saudara...

Aremania-Persikmania Pendam Dendam

Dua kelompok tim suporter sepakbola Aremania dan Persikmania sepakat untuk memendam dendam yang tumbuh sejak 2003 lalu.
Oleh:
Kamis, 10 Januari 2008 | 20:04 WIB
INILAH.COM, Kediri - Dua kelompok tim suporter sepakbola Aremania dan Persikmania sepakat untuk memendam dendam yang tumbuh sejak 2003 lalu.
Kesepakatan tersebut terjadi di Ruang Kilisuci, Balaikota Kediri, Jawa Timur, bertepatan dengan peringatan Tahun Baru 1429 Hijriyah, Kamis. Penandatanganan kesepakatan keamanan itu disaksikan Wakil Kepala Polresta Kediri, Kompol Agoes Irianto.
"Mudah-mudahan di Tahun Baru Hijriyah ini, antara kami dengan Persikmania ada perubahan pandangan. Kita sama-sama ingin mengubur masa lalu," kata salah satu Koordinator Aremania, Slamet.
Aremania sangat mendambakan terjadinya hubungan yang harmonis dengan Persikmania, tidak hanya menjelang putaran Babak Delapan Besar Ligina XIII di Stadion Brawijaya, Kediri, tapi berlangsung selamanya.
"Bagaimanapun juga, di kompetisi Super Liga nanti, Arema dengan Persik akan saling bertemu. Hubungan yang selama ini mengalami masalah, mari kita jalin lagi mulai dari sekarang," kata Asisten Manajer Arema, M Taufan menambahkan.
Demikian halnya dengan Koordinator Persikmania, Hendry Ego, yang menganggap sudah waktunya kedua kelompok suporter tim papan atas di Tanah Air itu, kembali menjalin rekonsiliasi.
Ia juga mengharapkan, suatu saat nanti, Persikmania bisa diterima dengan baik oleh Aremania, baik di Stadion Gajayana Malang maupun di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen.
"Kami menyadari, ada ikatan historis antara Persik dengan Arema. Sudah sepantasnya sejarah keikutsertaan Persik di pentas Ligina IX/2003 lalu kita kenang dengan mengubur dalam-dalam dendam yang selama ini terjadi," kata Ketua Yayasan Suporter Persik (YSP) itu menambahkan.
Dalam kesempatan itu, dua koordinator Aremania, Surtato dan Slamet menandatangani kontrak keamanan sebelum mereka datang ke Kediri untuk mendukung timnya bertanding melawan Persiwa Wamena, di ajang Babak Delapan Besar pada 16 Januari 2008 mendatang.
Ada enam poin yang harus ditaati Aremania saat bertandang ke Kediri, yakni kedatangannya harus selalu berada di bawah koordinasi pengurus Aremania dan tidak menginap serta mendirikan tenda di sekitar Kota Kediri; Aremania tidak diperkenankan membawa dan membunyikan petasan, kembang api, senjata tajam, benda keras, dan minuman keras.
Berikutnya, Aremania harus membawa tiket tanda masuk dan tidak melakukan keributan baik di dalam maupun di luar stadion; Aremania harus tetap menjaga ketertiban dan keamanan dengan tidak melakukan aktivitas mengamen, pemerasan, dan pengrusakan sarana umum dan harta benda warga selama berada di Kediri.
Aremania menerima kebijakan apapun yang diambil oleh Panpel Stadion Brawijaya. Mereka bersedia menerima sanksi hukum atas semua pelanggaran yang dilakukan selama Babak Delapan Besar berlangsung di Kediri.
Selain dari pihak Polresta Kediri, penandatanganan kontrak keamanan oleh Aremania disaksikan Ketua Panpel Stadion Brawijaya, Bambang Soemarjono dan Sekum Persik, Barnadi serta Ketua Umum Persik, HA Maschut.
Pada musim kompetisi Ligina IX/2003 lalu, Aremania membuat kerusuhan di Stadion Brawijaya, sehingga pertandingan antara Persik melawan Arema dihentikan dan dilanjutkan beberapa hari kemudian di Stadion AAU, Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta.
Setelah peristiwa itu terjadi, rivalitas antara Aremania dan Persikmania terus berlanjut, kendati kedua kesebelasan mereka sudah jarang bertemu, karena perbedaan wilayah kompetisi.
Wakil Kepala Polresta Kediri, Kompol Agoes Irianto meminta Aremania membuktikan diri sebagai tim yang pernah mendapatkan penghargaan dari PSSI sebagai kelompok suporter terbaik Ligina.

TRAGEDI BERDARAH SUPORTER TANAH AIR

sampai kapan tragedi berdarah sepak bola Indonesia selasai....
mungkin memang bnar suportifitas hanyalah mimpi, perdamaian di tak kan terjadi...

ayolah..... sudahi perang suporter ini, jngan d butakan sma warna, lagu, daerah, dan gengsi....
sluruh suporter INDONESIA... Bersatu untk DAMAI....
negri ini perlu revolusi sepak bola, juga perlu kesadaran akan smua pihak...

dri pada sling menjatuhkan, lbih baik jatuhkan NURDIN saja.....
di saat suporter berperang untuk mempertahankan gengsi kalian
Nurdin pun berpesta akan kmakmurannya....

ayolah smua bersatu untuk REVOLISI PSSI...

Andaikan aQ gayus tambunan, akan aQ beli kepala nurdin.. .

BOIKOT LAGA ISL & DIVISI UTAMA SEKARANG JUGA. .. demi kejayaan sepak bola BANGSA BESAR "INDONESIA".. .



S1NYAL WANI REKK.. .
JANGAN TAKUT SAMA SI NURDIN BANGSAT ITU.. .

Nurdin Turun Downk

Ada temanku bernama si nurdin
Sepak bola kelurahaan yang diurusin
Menjabat selamanya kalo bisa katanya

Walau kosong prestasi bikin frustasi
Tapi haram hukumnya kalu turun kursi
menjujunjung demokrasi alasan si nurdin basi

Pelecehan demokrasi negri
Korupsi sejak dari dalam hati

Nurdin turun donk
Nurdin turun donk
Sudah saatnya kamu turun donk
Nurdin turun donk
Nurdin turun donk
Sudah saatnya kamu turun donk

Suka ngatur angka kalau tidak salah
Demi uang pasangan biar tidak kalah
Menghubungi wasitnya dari balik jeruji

Korup sana sini
Atur sana sini
Bak seorang raja mengatur para mentri
Tak masalah orang bilang yang penting kantong terisi

Pelecehan demokrasi negri
Korupsi sejak dari dalam hati

Nurdin turun donk
Nurdin turun donk
Sudah saatnya kamu turun donk
Nurdin turun donk
Nurdin turun donk
Sudah saatnya kamu turun donk

Bonek Lempar 2 Warga Lamongan dari Kereta

Dua warga Lamongan menjadi korban oknum Bonek saat melakukan sweeping di KA Kertajaya jurusan Surabaya- Jakarta, Sabtu (22/01/2011). Kedua korban tewas itu bernama Gilang warga Perumda Deket.

Sedangkan satu korban kritis yakni Teguh Karembo, warga Lingkungan Dapur lor, kelurahan Sidokumpul, Kecamatan kota.

Informasi yang dikumpulkan beritajatim.com di lapangan menyebutkan awalnya polisi melakukan sweeping bersama warga saat KA Kertajaya berhenti di stasiun Lamongan.

Sweeping polisi dilakukan setelah Jumaat Malam kemarin Bonek yang berangkat ke Jakarta hendak menonton laga Persebaya 1927 Vs Tangerang Wolves Minggu besok melempari rumah warga Lamongan.

Saat sweeping tersebut sejumlah warga sempat mengamankan dan menghajar sejumlah bonek yang berada di dalam kereta. Setelah puas menghajar dan men-sweeping, KA Kertajaya berangkat meninggalkan stasiun Lamongan.

Ketika berangkat itu ada dua orang warga Lamongan yang masih tertinggal di dalam gerbong KA Kertajaya yaitu Gilang dan Teguh Karembo.

Dua warga itu kemudian dihajar beramai-ramai, Gilang dibuang Desa Ploso Wayu Kecamatan Kota, jenazahnya saat ditemukan ada luka tusuk, sementara itu setelah sampai Desa Talun Kecamatan Sukodadi giliran Teguh Karembon (25) juga dibuang dan mengalami luka parah.

Saat ini jenazah dan korban luka dibawa ke RS Muhammadiyah Lamongan.

Bobr0knya PSSI di Tangan nurdin anjing halid. ..

Sudah bertahun-tahun bikin kompetisi cuma gitu-gitu aja..? Masih ada kungfu di lapangan..? Masih ada wasit bisa diintervensi..? Masih ada penonton anarkis..? Masih ada hukuman yang mencla mencle..? Masih ada Ketua PSSI yang bisa membatalkan keputusan Komisi Disiplin seenak perut sendiri..?


dasar nurdin itu anjing, perlu di bunuh itu orang..
tingkatkan kebencian kepada se0rang nurdin halid yg telah menghancurkan Sepak Bola Indonesia.. .





"Cintailah Sepak Bola, Lupakan PSSI"..

10 Fakta tentang PSSI - LPI

Drama konflik antara PSSI dan LPI belum juga berakhir. Jangankan menemui titik temu, justru intensitas pertarungan semakin keras.

Dua kubu yang berseberangan ini saling adu manuver, saling menjatuhkan, saling intip, sama-sama suka menggunting dalam lipatan, saling cari dukungan, saling adu argumen. Sama-sama merasa benar sendiri.

Ada banyak tercipta fakta fenomenal dari pertarungan PSSI dengan LPI. Fakta yang bisa dinilai mengejutkan, unik, mengenaskan. Redaksi beritajatim mencatat 10 fakta tersebut.

1. Klaim Profesional
LPI menganggap kompetisinya profesional karena berbasis bisnis dan berorientasi prestasi. Sebaliknya, PSSI menganggap kompetisi LPI sekelas tarkam. Terakhir, kompetisi ini dinilai sebatas hiburan.

2. Dua Pengusaha
PSSI kerap mendapat modal besar dari pemilik Grup Bakrie, yakni Aburizal Bakrie. LPI dimodali oleh pemilik Grup Medco, yakni Arifin Panigoro. Uniknya, dua pengusaha ini pernah terlibat perseteruan saat kasus penanganan lumpur Lapindo.

3. Izin Pertandingan
PSSI meminta Mabes Polri untuk melarang bergulirnya pertandingan LPI. Humas Polri menyetujui. LPI lantas mendapat izin dari Menpora Andi Mallarangeng melalui BOPI. Meski PSSI protes, Polri akhirnya tetap mengeluarkan izin.

4. Sanksi FIFA
PSSI mengirim surat ke Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Dalam tempo sehari, surat langsung dibalas. Intinya, PSSI diberi wewenang menindak tegas LPI. Jika problem LPI tak terselesaikan hingga 1 Maret, FIFA mengancam akan memberi sanksi pada PSSI. Uniknya, keaslian surat FIFA sempat dipertanyakan banyak kalangan. Polemik berakhir setelah FIFA menyatakan bahwa surat tersebut otentik.

5. Klub Mundur
Tiga klub ISL mengundurkan diri, yaitu Persibo, Persema, dan PSM. Akibatnya, jadwal dan klasemen ISL berantakan. PT Liga sebagai penyelenggara kompetisi juga mendapat penalti dari sponsor utama, yakni PT Djarum. Jumlahnya sekitar Rp 7 miliar.

6. Seleksi Timnas
PSSI mencoret semua pemain yang berlaga di LPI dari seleksi timnas Indonesia. Akhirnya, tidak ada pemain LPI yang dipanggil untuk pelatnas persiapan Pra Olimpiade. Termasuk dua pemain keturunan, yaitu Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan. Ada satu yang terselip, M Rhidwan. Namun, PSSI tampaknya kecolongan. Dia dikira bukan pemain LPI.

7. Perang Statemen
Sampai saat ini, pihak PSSI dan LPI sebatas perang statemen dan argumen melalui media massa. Belum pernah sekalipun bertemu, duduk satu meja, dalam forum bersama. LPI belum pernah datang ke kantor PSSI. Sebaliknya, PSSI keberatan bertemu LPI ketika dimediatori BOPI. Bahkan pada dialog-dialog di televisi pun, keduanya ditampilkan terpisah.

8. Hadang Younghusband
LPI sangat termotivasi merekrut Younghusband bersaudara. Dua pemain timnas Filipina yang pernah masuk skuad junior Chelsea ini diharapkan mampu mengangkat pamor kompetisi LPI. Agen kedua pemain telah memberi lampu hijau. Tetapi, komunikasi menjadi macet karena PSSI menghadang dengan jalan meminta PSSI-nya Filipina agar menolak proses transfer.

9. Dugaan Korupsi
Keuangan PSSI mendapat sorotan dari KPK dan ICW. PSSI diduga melakukan penyelewengan uang dari negara (korupsi). PSSI diminta melaporkan keuangan dalam 5 tahun terakhir. Sayangnya, permintaan ditolak dengan alasan menunggu rekomendasi dari kongres tahunan. Sementara itu, KPK dan ICW mengancam akan membawa kasus ini ke pengadilan.

10. Rezim Nurdin
Desakan agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Besoes turun semakin gencar. Nurdin telah menjabat sejak tahun 2003 dan Besoes sejak 1983. Dalam rentang waktu tersebut, PSSI dinilai gagal mempersembahkan prestasi. Banyak yang beranggapan, jika rezim Nurdin turun, perseteruan PSSI dan LPI akan berakhir.

Kesepuluh fakta ini hanyalah sekelumit dari fakta-fakta lain yang mungkin lebih besar ataupun lebih istimewa. Pembaca bisa menambahkannya. Sebab, pertarungan PSSI dan LPI tidak hanya terjadi di pusat (Jakarta) namun telah melebar hingga ke daerah-daerah bahkan ke pelosok desa.

membuat kita termotivasi

Kata-kata yang bisa memotivasi kehidupan kita agar menjadi lebih baik !

1.Tiada hal yang lebih berani dari bertanggung jawab

2.Orang-orang yang berbesar hati itu unik. Jika menang, mereka merunduk hormat kepada lawan-lawan yang telah dikalahkan. Jika kalah, mereka bertepuk tangan untuk kemenangan sang lawan

3.Tujuan dalam menjalani hubungan bukan untuk berpikiran sama, melainkan untuk berpikir bersama

4.Seberapa lama kamu memikirkan kekalahan mu, selama itu lah kau kalah !

5.Tidak ada waktu yang lebih baik selain sekarang, untuk memulai hidup yang lebih baik

6.Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lagi dengan cara yang lebih baik

7.Anggaplah kesalahan kita sebagai cermin untuk menjadi lebih baik

8.Beruntung selama ini kita bisa merasakan kesedihan. Karena kesedihan, kita bisa tahu adanya kebahagiaan

9.Setiap kesenangan tidak akan bertahan lama, maka pergunakanlah kesenangan itu untuk hidup kita

10.Terkadang dalam hidup ini kita sering di hadapkan akan pilihan sulit. Dan kita harus melalui semua itu dengan hati yang lapang

11.Tiada kata terindah "seindah persaudaraan"

12.“Sayangi dan cintai kedua orang tuamu, jgn pernah sekalipun membuatnya sedih dan menangis. Tunjukkan kita bisa membalas semua kasih sayangnya dengan melakukan sesuatu hal yg bisa dibanggakan. Meskipun itu takkan pernah cukup untuk mengganti


Semoga kata-kata bijak ini bisa membuat kita termotivasi

Laga LPI Bakal Disiarkan di Tiga Televisi Nasional

Ironi! Di saat PT Liga Indonesia harus membayar penalti sebesar Rp 7 miliar kepada PT Djarum atas mundurnya tiga tim, Persema, Persibo dan PSM, pengelola Liga Primer Indonesia (LPI) justru tengah panen sponsor. Kali ini dikabarkan satu televisi nasional bakal membeli hak siar pertandingan LPI.

Saat ini dua stasiun televisi nasional sudah dipastikan menjadi pemegang hak siar pertandingan LPI, yakni Indosiar dan MetroTV. Tapi kuota itu belum penuh. Sebab masih terdapat satu televisi nasional yang akan bergabung. Siapakah satu televisi nasional itu?

Seperti yang diungkapkan Media Officer LPI, Abi Hasantoso, Minggu (16/1/2011), Indosiar dan MetroTv bukan satu-satunya televisi yang akan menyiarkan pertandingan-pertandingan LPI. Menurut Abi, saat ini masih dilakukan pembicaraan dengan salah satu televisi besar di Indonesia.

"Tidak etis kalau kita sebutkan sekarang. Sebab negoisasi masih berjalan. Kalau sudah oke nanti saya kasih tahu," ucapnya.

"Yang jelas, memang ada pembicaraan dengan salah satu televisi besar di Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa LPI yang merupakan hasil KSN sangat dicintai anak bangsa," sambung pria berkepala gundul ini.

Kabar yang berhembus, ketertarikan televisi nasional untuk menyiarkan pertandingan LPI tak lepas dari lonjakan rating yang dirasakan Indosiar dan MetroTV. Hasil rating menunjukkan, dua kali pertandingan pembuka LPI di Solo dan Bojonegoro setara dengan tujuh kali pertandingan Superliga di salah satu televisi nasional.

Bahkan, untuk satu pertandingan Persebaya saja, ratingnya mendapai empat kali dari rata-rata rating acara di MetroTV. Selain itu, iklan di setiap pertandingan juga cukup banyak. Ini menjadi bukti, sepakbola Indonesia tidak melulu harus dimonopoli satu pihak.

"Bila itu terjadi kami turut senang sekaligus bangga. Sebab fakta ini bukti kalau LPI diterima di negeri ini," tutup Abi.

Jumat, 21 Januari 2011

PERSIK KEDIRI IKUT LPI

Persik Kediri jadi tim peserta Liga Primer Indonesia (LPI) yang ke-20?

Teka-teki tim ke-20 yang mengikuti Liga Primer Indonesia (LPI) tampaknya segera terjawab pekan depan.

Hingga memasuki pekan ketiga setelah kick-off, LPI belum merilis jadwal lengkap satu musim kompetisi dengan alasan masih menunggu tim peserta ke-20 yang sedang dipertimbangkan konsorsium. Bersama dengan itu, LPI juga akan mengumumkan stasiun televisi ketiga yang memegang hak siar. Pengumuman dijanjikan tengah pekan ini, tapi ternyata harus diundur hingga waktu yang tidak ditentukan.

Ditemui wartawan pada acara peluncuran Jakarta FC 1928, Kamis (20/1) malam, juru bicara LPI Abi Hasantoso memberi sinyal positif tentang siapa tim peserta ke-20.

"Hingga saat ini, Persik Kediri menjadi klub yang paling serius mendekati LPI," terangnya.

"Ada empat klub yang dipertimbangkan, tapi Persik yang paling serius. Bahkan pekan depan mereka minta bertemu dengan LPI sehingga jadwal lengkap kompetisi pun juga bisa dilansir."

Persik saat ini mengikuti kompetisi Divisi Utama liga Indonesia. Belum diketahui apakah Persik mengundurkan diri ataukah membentuk entitas baru jika memastikan diri berpartisipasi di LPI.

Kongres Tahunan PSSI Digelar Malam Ini

TABANAN, KOMPAS.com - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menggelar Kongres Tahunan di Hotel Pan Pasific, Tanah Lot, Bali, pada Jumat (21/1/2011) malam ini. Kongres yang akan digelar selama dua hari ini akan dibuka langsung oleh Ketua Umum, Nurdin Halid dengan didampingi seluruh anggota Komite Eksecutive (Exco) PSSI.

kongres dihadiri lebih dari 100 peserta, terdiri dari ketua atau perwakilan 33 pengurus provinsi PSSI di Tanah Air. Hadir juga representasi klub-klub Djarum Indonesia Super League (DISL) dan Ti-Phone Divisi Utama
Kongres PSSI merupakan kongres tahunan terakhir dari kepengurusan PSSI periode 2007-2011 yang beberapa kali mengalami penyempurnaan, termasuk restrukturisasi kepengurusan dan revitalisasi bidang-bidang, diantaranya Badan Tim Nasional (BTN).
Dilansir situs resmi PSSI, Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyatakan bahwa kongres dihadiri lebih dari 100 peserta, terdiri dari ketua atau perwakilan 33 pengurus provinsi PSSI di Tanah Air. Hadir juga representasi klub-klub Djarum Indonesia Super League (DISL) dan Ti-Phone Divisi Utama yang dikelola oleh PT Liga Indonesia, dan representasi dari tiga kompetisi liga amatir yang diselenggarakan oleh Badan Liga Sepakbola Amatir Indonesia (BLAI) PSSI.
Representasi dari kompetisi DISL adalah sebanyak 15 tim, dari Ti-Phone Divisi Utama 16 tim, kompetisi Divisi I diwakili 14 tim, kemudian 12 tim dari Divisi II, dan 10 tim dari Divisi III. Sementara itu, pelatih Alred Riedl dan asisten Wolfgang Pikal dijadwalkan akan ikut serta di tengah-tengah peserta kongres untuk membahas program kerja timnas selanjutnya.
Alfred Riedl juga akan memberikan presentasi di Kongres PSSI dan menyampaikan rencana program Timnas  hingga persiapan SEA Games di November 2011.

Suporter Desak PT Djarum Stop Sponsori ISL

JAKARTA—Mulai Kamis (20/1) hingga 24 Januari 2011 mendatang, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mulai melaksanakan musyawarah nasional (Munas) tahunan di Nusa Dua, Bali. Bersamaan dengan itu, berbagai kelompok suporter melaksanakan Jambore Perubahan Sepakbola Indonesia (JPSI) di Tugu Proklamasi, Jakarta untuk mengawal Munas tersebut.

Richard Supriyanto, suporter The Jakmania mengatakan, suporter dari berbagai klub sepakbola telah melakukan diskusi tentang PSSI, yang menjadi salah satu agenda jambore. Salah satu catatan dari diskusi itu adalah Jaringan Suporter Untuk Perubahan Sepakbola Indonesia (JASPSI) akan melakukan gugatan (class action) terkait dugaan pelanggaran PSSI. “Kami akan gugat PSSI di bawah kepengurusan Nurdin Halid,” tegas Richard, usai diskusi yang berakhir jelang tengah malam, Kamis (20/1).

Menurutnya, ranah hukum terkait dugaan pelanggaran PSSI itu memang menjadi adalah isu utama jamboree. “Kami juga akan melakukan audience dengan Komisi X DPR RI dan mendesak KPK melakukan investigasi terkait pengelolaan dana APBN oleh PSSI,” tandasnya.

Helmi Atmaja, koordinator suporter asal Jawa Tengah menambahkan, perkumpulan suporter ini akan meminta PT Djarum Indonesia menghentikan kerjasama dengan PSSI. “Jambore ini akan menyikapi setiap hal yang terjadi di kongres tahunan PSSI sesuai keinginan suporter,” katanya.

Ditambahkannya, konflik suporter yang terjadi selama ini hanya sebuah grand design. “Diatur untuk memperlihatkan dukungan semua kepada PSSI,” tandasnya.

Diskusi malam itu diikuti oleh suporter Pasopati, Joglo Semar, Singa Mania, Persibo, Bobotoh, The Jakmania, Slemania, Spartak Padang, Boraholik Bogor dan Snex Metropolis serta Bonek. Ikut pula dari Aliansi Suporter Indonesia (ASI), Indonesian Corruption Watch (ICW), dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Suporter Indonesia Anti Nurdin Halid Gelar Jambore

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok suporter yang tergabung dalam Jaringan Supporter untuk Perubahan Sepak Bola Indonesia mengadakan jambore selama empat hari di Tugu Proklamasi.

Sekretaris The Jakmania yang juga tergabung di dalamnya menegaskan kegiatan ini merupakan upaya untuk mengawal kongres PSSI di Bali agar tak memilih Nurdin Halid sebagai Ketum PSSI kembali. "Jambore sudah dimulai sejak kemarin sampai Minggu. Acara ini adalah gagasan spontan dan peserta dari semua elemen LSM, pengamat, suporter intinya masyarakat umum," kata Sekjen The Jakmania kepada tribunnews.com, Jumat (21/1/2011).

Jambore digelar bertepatan dengan Kongres PSSI di Bali pada 21-23 Januari ini. Agar anggota kongres PSSI mengetahui isi hati suporter Indonesia, para peserta Jambore telah mereka nyatakan dalam sebuah testimoni.

"Kemarin ada testimoni dilanjutkan diskusi bersama LSM di malam harinya," imbuhnya.

Bahkan, hari ini mereka telah bersiap untuk mendatangi Komisi X DPR RI untuk mengajak adanya perubahan di tubuh PSSI demi kemajuan persepakbolaan Tanah Air. "Selain masyarakat kita ajak juga para elit. Kita sudah diberi jadwal sekitar jam 10.00 WIB untuk bertemu dengan Komisi X," ujarnya. Kegiatan ini akan berlanjut ke KPK pada siang harinya untuk mendesak KPK agar mengusat dugaan korupsi di PSSI.

Selain itu, staf ahli Prersiden Bidang Otonomi Daerah, Felix Wanggai juga dijadwalkan hadir pada malam hari ini untuk berdiskusi bersama Jaringan Supporter untuk Perubahan Sepak Bola Indonesia ini.

Jangan Berhenti Berjuang Merevolusi PSSI

Jakarta - Suara suporter jangan "hangat-hangat tahi ayam". Tekad bersama dan upaya untuk merevolusi PSSI yang telah dicuatkan sejak beberapa tahun terakhir tak boleh berhenti sampai perjuangan itu tercapai.

Akhir maret  2008, masih terngiang sebuah nyanyian dari teman teman Aremania: "kita datang ke Jakarta berteriak .... revolusi , revolusi revolusi revolusi PSSI, agar maju sepak bola negeri in"”. Hari itu kami menggelar sebuah demo revolusi PSSI Jilid 1, lewat sebuah aliansi bernama KSI (Kelompok Suporter Indonesia) kami bergerak dari patung kuda Monas menuju kantor Menpora dan kemudian "sarang penyamun" kantor PSSI. 

Waktu itu KSI terdiri dari teman teman Aremania, Jakmania, Pasoepati, Slemania, Benteng Viola dan Singa Mania. Tujuh tuntutan yang kami suarakan adalah (1) pergantian ketua umum dan penggurus PSSI yang bersih dari kepentingan bisnis dan politik, (2) peningkatan kinerja wasit baik kualitas maupun moral, (3), format sistem kompetisi yang terprogram dan konsisten, (4) standardisasi pemain asing baik kualitas teknik maupun mental, (5) peningkatan profesionalisme panpel pertandingan kompetisi, (6) pembinaan suporter yang damai kreatif atraktif dia atas landasan sportivitas, (7) sistem pembinaan klub yang terencana dan konsisten.

Seperti biasa, tidak ada reaksi signifikan dari PSSI soal tujuh tuntutan tersebut. Maka kami pun menggelar agenda Revolusi PSSI Jilid 2 pada 12 Mei 2008, dengan pokok tuntutan yang sama, yaitu perbaik PSSI. Kali itu kami mendatangi KONI dan meminta Ibu Rita Subowo untuk menekan PSSI yang berada di bawah KONI sebagai induk olahraga nasional.

Puncaknya adalah KSN (Kongres Sepakbola Nasional) di Malang yang rencananya adalah untuk menekan Nurdin Halid dan kroni-kroninya. Namun KSN gagal menggolkan wacana pergantian pengurus PSSI melalui Munaslub. KSN "masuk angin", ujar teman dari salah satu media cetak. Selain gagal merekomendasikan Munaslub, KSN sedikit dinodai ketika seorang dirigen kelompok suporter mengalungkan bunga kepada sang ”narapidana” Nurdin Halid.

De javu berulang. Tahun lalu tiga kali The Jakmania menggelar demo di depan kantor PSSI, pada 8, 25, dan 29 April. Tuntutan tetap sama: PSSI dirombak total, Nurdin Halid turun, pengurus-pengurus lain dipersilakan pergi -- dan hasilnya pun tetap nihil.

Begitu keras kepala dan tulinya Nurdin cs, sebuah kompetisi lain pun digulirkan. Digerakkan oleh pengusaha Arifin Panigoro, Liga Primer Indonesia (LPI) digelar pada 8 Januari di Solo. PSSI ditampar sangat telak karena tiga klub yang mengikuti Liga Super Indonesia (LSI), yaitu PSM, Persibo dan Persema, memutuskan pindah gerbong.

Banyak yang bilang LPI seperti membawa angin perubahan baru bagi sepakbola kita, tapi tidak menurut PSSI, yang mati-matian mengganggapnya ilegal. Lalu terjadilah pertarungan statement, saling klaim, tuding-menuding di antara kedua tanpa pernah duduk satu meja, terutama dari pihak PSSI yang selalu merasa paling benar.

Sebagai admin twitter @infosuporter pertanyaan semacam ini kerap penulis dapatkan: "dukung LPI apa dukung LSI?". Sebagai media tentang suporter, tentu kami berusaha tetap di tengah, berusaha senetral mungkin memberi informasi.

Semakin hari semakin meruncing perseteruan ini. Suporter yang menurut kami adalah pemegang suara suci dalam sepakbola kita juga mulai mereda suaranya. Malahan ICW yg gencar meneriakan "Save our Soccer". Beberapa kali ICW melakukan diskusi soal APBD dan sepakbola, ICW juga sudah melaporkan kasus soal penyimpangan APBD ke KPK.

ASI semoga murni suara suporter?


Kemudian lahir lagi sebuah gerakan suporter dalam balutan nama ASI (Aliansi Suporter Indonesia). Dibentuk awal bulan lalu, mereka melakukan gebrakan lewat aksi damai di Bundaran HI Sabtu malam (15/1) lalu, dengan tema 100 lilih untuk keprihatinan sepakbola Indonesia. ASI yang merupakan gabungan beberapa suporter tersebut  mengeluarkan petisi yang nantinya akan di berikan kepada KPK dan anggota DPR.

Adapun isi petisi itu terdiri dari 8 butir tuntutan:

1.Menuntut restrukturisasi atau reformasi dalam kepengurusan PSSI sesegera mungkin.
2.Menolak politisasi sepakbola nasional dengan tidak mendudukkan kader partai dalam posisi puncak dan strategis.
3.PSSI hanya dikelola oleh orang-orang independen dan profesional dalam bidangnya.
4.Mengembalikan fungsi APBD yang sesuai dengan Pasal 155 PP nomor 58 Tahun 2005; Peraturan Mendagri no 58 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; dan Permendagri no. 13 Tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan keuangan Daerah; serta Surat Mendagri no .903/187/SJ yang berisi pelarangan penggunaan dana APBD secara rutin bagi klub sepak bola.
5.Menuntut diadakannya audit kelembagaan PSSI secara transparan, bersih dan independen.
6.PSSI harus memberikan izin pada setiap usaha kompetisi profesional yang ingin memajukan persepakbolaan Indonesia.
7.Menolak calon ketua umum PSSI yang mempunyai perkara hukum.
8.Menuntut keamanan, kenyamanan dan fasilitas yang layak bagi penonton.

Yang menarik adalah poin keeenam. Dari berbagai diskusi dengan kawan, ada kesan seolah-olah ASI mendukung LPI. Saya yang juga masuk dalam tim 11 dari ASI tetap tidak akan rela ASI dijadikan corong untuk mendukung LPI dan salah satu kandidat calon ketua PSSI. ASI harus netral dari kepentingan apapun. ASI adalah suara murni suporter. Jika ASI melenceng, saya adalah orang pertama yang akan keluar dari aliansi tersebut, 6 kelompok suporter lainnya siap keluar juga jika ASI memang mengarah ke tujuan tertentu.

Jambore Suporter

Berbarengan dengan kegiatan di HI, teman teman dari The Jakmania membentangkan beberapa spanduk dengan tulisan "Jambore Suporter Indonesia Untuk Perubahan" dan pada Rabu (19/1) lalu di Kantor LBH Jakarta, kawan kawan dari Jaringan Suporter untuk perubahan sepakbola Indonesia (JAPSI) mengadakan konferensi pers soal kegiatan jambore tersebut

Jambore digelar 20-24 Januari di Tugu Proklamasi, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta, dari pukul 10 pagi sampai 9 malam, dengan berbagai aktivitas seperti mimbar suporter, diskusi publik, dan kampanye kesadaran sepakbola.

"Kami meminta agar Pengcab, Pengda, Peserta Kompetisi dan para pemegang hak suara dalam rapat tahunan (di Bali, 21-23 Januari) untuk mengubah agendanya menjadi Munaslub dan menetapkan kepemimpinan baru tanpa Nurdin Halid dan Nugraha Besoes," ujar koordinator acara "Jambore Perubahan Sepakbola Indonesia", Richard Ahmad Supriyanto, dari The Jakmania

Kelompok suporter yang hadir di antaranya The Jak, Macz Man, Bonek, Persikmania, Panser Biru & Snex Semarang, Singamania, Pasoepati, Saminista Blora, Spartac's Padang, Slemania, Simolodro, Benteng Viola, Bentengmania, Kabomania. Dll.

Semoga usaha ASI , dan teman teman JAPSI tetap masih murni sebagai suara suporter, bukan hasil kreasi dari sia anu atau si itu. Mari berjuang dengan kemurnian, kawan. Perjuangan belum selesai.

Manajer Persik Anggap Rp 4,5 M Terlalu Kecil

KEDIRI- Minimnya anggaran Persik dalam APBD 2011 ini bakal membuat manajemen akan pusing tujuh keliling. Sebab dana sekitar Rp 4,2 miliar yang akan mereka terima dari PSSI Kota Kediri dipastikan tidak akan cukup untuk mengarungi perjalanan Persik sampai dengan akhir kompetisi ini.

Manajer Persik Sunardi mengakui bahwa alokasi tersebut sangat kecil. "Tidak akan cukup. Ini yang membuat kami harus berpikir keras," kata Manajer Persik Sunardi kemarin.

Direktur PT BISI Internasional itu mengatakan bahwa pengeluaran Persik selama satu musim lebih dari jumlah tersebut. Pembayaran gaji skuad Macan Putih yang menurutnya paling banyak menyedot biaya. Diperkirakan, dalam sebulan Macan Putih harus mengeluarkan dana sekitar Rp 400-500 juta untuk membayar gaji. "Dibanding tahun-tahun sebelumnya dana tersebut sangat kecil," lanjutnya.

Seperti diberitakan, dalam APBD 2011 yang masih dalam proses pencairan Persik diperkirakan hanya mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 4,25 miliar. Dana tersebut berasal dari hibah KONI Kota Kediri. PSSI yang menjadi "induk" Persik sebenarnya mendapatkan dana sekitar Rp 4,5 miliar. Namun, mereka butuh dana sebesar Rp 250 juta untuk membiayai kegiatan PSSI Kota Kediri selain untuk Persik.

Dibanding periode sebelumnya, dana tersebut memang turun jauh. Tahun lalu saja Macan Putih mendapatkan anggaran sebesar Rp 7,5 miliar. Itu belum termasuk anggaran PAK APBD. Selain minim, dana Persik dari APBD 2011 saat ini belum cair. Diperkirakan baru Februari mendatang aliran dana tersebut masuk ke manajemen Macan Putih. Akibat keterlambatan tersebut, saat ini Persik mengalami seret finansial.

Sudah sejak dua bulan terakhir para pemain hanya menyerima gaji separo dari haknya. Selain itu, gaji untuk bulan ini juga belum dibayarkan. Meski demikian, Sunardi optimistis masalah keuangan tersebut bisa diatasi.

"Kami tetap yakin ada jalan," katanya. Dia juga berharap para pemain tidak terpengaruh dengan krisis keuangan yang dialami pengurus dan manajemen Macan Putih. Sehingga mereka tetap menjaga konsentrasi mengarungi kompetisi yang baru berjalan belum ada separo musim. "Tim harus tetap fokus untuk menghadapi pertandingan dan mencari poin," harapnya.

Rabu, 19 Januari 2011

'Tak Ada Tawar-Menawar, Ketua PSSI Harus Diganti'

Jakarta - Jambore suporter yang akan dilaksanakan mulai Kamis (20/1/2011) besok bertujuan untuk menyuarakan perubahan untuk sepakbola nasional. Satu hal yang tak bisa ditawar-tawar adalah pergantian Ketua Umum PSSI.

JASPSI (Jaringan Suporter untuk Perubahan Sepakbola Indonesia) yang mengadakan Jambore itu menyebut beberapa tujuan. Salah satunya adalah meminta Pengcab, Pengda, serta peserta kompetisi ISL dan Divisi I atau para pemegang hak suara dalam Munas PSSI untuk bersuara.

Mereka meminta pihak-pihak tersebut untuk mengubah agenda Munas Tahunan PSSI menjadi MUNASLUB untuk memilih dan menetapkan kepemimpinan baru. Mereka juga meminta mereformasi struktur kepengurusan PSSI, tanpa adanya Nurdin Halid dan Nugraha Besoes di dalamnya.

"Saya harap kongres di Bali nanti tidak melenceng, takutnya malah jadi ajang pengukuhan Nurdin Halid," ujar Richard A. Supriyanto, dari The Jakmania, dalam konferensi persi di kantor YLBHI, Rabu (19/1).

"Ketua baru itu mutlak, tak ada tawar-menawar lagi."

"Dan kitamau ketua yang baru nanti tak lagi pernah tersandung kasus korupsi atau kasus-kasus lainnya," tegas Richard.

JASPSI mengklaim, sebagai langkah konkret mereka juga akan menghadap ke ICW, KPK dan Komisi X DPR RI. Mereka meminta campur tangan pemerintah untuk mengambil langkah intervensi ke tubuh PSSI dan meminta agar hibahan dana APBD untuk kompetisi tak diberikan lagi.

"Kamis besok, kami juga berencana untuk ke kantor PSSI untuk meuntut transparasi tiket Piala AFF dan berbagai dana APBD," tukasnya.

Dugaan Korupsi di PSSI Akan Dilaporkan ke KPK

JAKARTA - Dugaan korupsi dan penyalahgunaan anggaran di tubuh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sedang menjadi perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, pemberian tiket kepada para pejabat pada ajang Piala AFF 2010 lalu dan beberapa hal terkait anggaran PSSI sedang dicermati KPK.

Persoalan itu rupanya ikut menjadi perhatian suporter berbagai klub sepakbola di Indonesia. Tergabung dalam Jaringan Suporter untuk Perubahan Sepakbola Indonesia (JASPSI), gabungan suporter ini segera akan melaporkan PSSI ke KPK.

“Ada dugaan korupsi di PSSI jadi dalam waktu dekat kami akan melaporkannya ke KPK dan Komisi X DPR RI,” tambah Richard Supriyanto  dari perwakilan suporter Jack Mania dalam jumpa pers di Kantor LBH Jakarta, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (19/1).

“Kami ingin pemimpin PSSI tidak terkait kasus korupsi atau kasus lain karena orang seperti itu tidak layak memimpin organisasi sepakbola Indonesia,” tandasnya.

Koordinator suporter Jawa Tengah, Helmi Atmaja menambahkan, PSSI tak bisa lagi dipimpin Nurdin Halid dan Nugraha Besoes. Selama kepemimpinan Nurdin, kata Helmi, persepakbolaan Indonesia tak menghasilkan prestasi apapun. “Kami ingin ada kepengurusan baru,” tegasnya.

Di tempat terpisah, anggota Komisi X DPR RI, Gde Pasek Suartika mengatakan, Menteri Pemuda dan Olahraga mesti membuka pintu bila KPK ingin memeriksa PSSI. “Kalau ada penyimpangan biarkan diperiksa sekalian. Termasuk penggunaan APBD dan APBN pada kompetisi yang di bawah PSSI,” tegas Suartika dalam rapat kerja Komisi X dengan Menpora Andi Mallarangeng, Rabu (19/1) sore.

JASPSI Pelototi Munas PSSI

JAKARTA — Perwakilan suporter dari berbagai klub sepakbola menyatakan kesiapannya untuk mengawal Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang akan digelar di Bali, 21-24 Januari mendatang. Selama jalannya Munas, akan digelar jambore di Tugu Proklamasi, Jakarta sebagai awal revolusi kepengurusan PSSI.

“Para suporter ingin perubahan di tubuh PSSI. Mereka tidak senang lagi dengan kepemimpinan Nurdin Halid sebagai ketua umum,” tegas perwakilan suproter Jack Mania, Richard Supriyanto, dalam jumpa pers di Kantor LBH Jakarta, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (19/1/2011).

Pendukung lebih dari 15 klub akan mengikuti kegiatan yang diberi nama Jambore Perubahan Sepakbola Indonesia itu. Gabungan suporter ini menamakan dirinya Jaringan Suporter untuk Perubahan Sepakbola Indonesia (JASPSI). “Salah satu agendanya adalah untuk mereformasi total struktur PSSI tanpa Nurdin Halid dan Noegraha Besoes,” tambah Khairul Ikhsan, salah satu pengurus dari JASPSI.

"JASPSI meminta Pengcab, Pengda, Peserta Kompetisi LSI, Divisi I dan para asosiasi pemegang hak suara dalam rapat tahunan untuk menetapkan kepemimpinan baru," tegasnya.

Partoba Panggaribuan dari Aliansi Supporter Indonesia mengatakan, jambore ini akan menjadi wadah bagi pecinta sepakbola Indonesia untuk ikut mengawal rapat tahunan. “Kalau ada keluhan, aspirasi akan diangkat dalam jambore dan kami harap akan diperhatikan PSSI,” tandasnya.

Rencananya jambore akan digelar tanggal 20-24 Januari di Tugu Proklamasi dari pukul 10 pagi sampai 9 malam, dengan berbagai
aktivitas seperti mimbar suporter, diskusi publik, dan kampanye kesadaran sepakbola.

Perwakilan dari suporter Bonek, Persik Kediri dan sejumlah aliansi suporter pecinta bola ikut dalam konferensi pers menyatukan pendapat dalam JASPSI.

Awal Mula Permusuhan Jakmania dan Viking

Supporter – Perseteruan antar suporter Persija dan Persib sudah berlangsung lama, tepatnya sejak tahun 2000 yaitu bertepatan dengan Liga Indonesia 6 berlangsung. Di putaran 1 sekitar 6 buah bis suporter Persib datang ke Lebak Bulus dan masuk ke Tribun Timur. Dan terdiri dari banyak unit suporter seperti Balad Persib, Jurig, Stone Lovers, ABCD, Viking dll. Saat itu yang terbesar masih Balad Persib. Meski sempat nyaris terjadi gesekan dengan the Jakmania, tapi alhamdulilah tidak terjadi bentrokan yang lebih luas. Justru kita suporter Persib bergerak ke arah the Jakmania tuk berjabat tangan. Gw inget banget yel-yel kita waktu itu : “ABCD … Anak Bandung Cinta Damai”. Selesai pertandingan suporter Persib juga didampingi the Jakmania menuju bus. Dan The Jakmania mengikuti dengan menyanyikan lagu Halo Halo Bandung.
Penerimaan the Jakmania membuat kita (Viking) berniat tuk mengundang datang ke Bandung saat putaran 2. Dialog berlangsung lancar karena seorang Pengurus the Jakmania yang bernama Erwan rajin ke Bandung tuk bikin kaos. Hubungan Erwan dengan Ayi Beutik juga konon akrab banget sampe2 Erwan pernah cerita kalo dia suka sama adiknya Ayi Beutik. Melalui Erwan jugalah Viking menyatakan keinginannya tuk mengundang dan menyambut the Jakmania di Bandung meski kita sendiri masih khawatir dengan sikap bobotoh yang lain.
The Jakmania saat itu belum sebesar sekarang. Yang nonton di Lebak Bulus aja cuma di sisi Selatan tribun Timur. Jadi bersebelahan dengan Viking. Nah ajakan Viking itu langsung ditanggapi oleh the Jakmania yg memang sudah punya niat jg tuk melakoni partai tandang. Dibentuklah kemudian perencanaan, salah satunya dengan mengutus Sekum dan Bendahara Umum the Jakmania saat itu yaitu Sdr Faisal dan Sdr Danang. Mereka ditugaskan tuk melobi Panpel Persib dari mulai masalah tiket hingga tribun the Jakmania. Kebetulan Danang lagi kuliah di Bandung sehingga tempat kosnya jadi tempat kumpulnya the Jakers disana.
Karena The Jakmania belum berpengalaman mengkoordinasikan anggota tuk nonton tandang. Justru yang menjadi masalah justru bukan di koordinator kepada Panpel Persib tapi di anggota The Jakmania itu sendiri. Banyak anggota yang bandel daftar pada hari H nya. Jumlah yang tadinya cuma 400 orang berkembang menjadi 1000 orang lebih! Bayangin gimana repotnya Pengurus The Jakmania nyari bis tuk ngangkut segitu banyak orang. Akibatnya The Jakmania berangkat baru jam 12 siang! Itu juga terpecah menjadi 3 rombongan. Satu bis berangkat lebih dulu karena akan ganti ban. Disusul 4 bus kemudian. Dan terakhir berangkat dengan 4 bus tambahan.
Keberangkatan The Jakmania sendiri juga masih diliputi keraguan apakah dapat tiket atau tidak. Tim Advance yang diutus mendapatkan kesulitan mencari tiket. 4 hari sebelum pertandingan terjadi kerusuhan di stadion Siliwangi akibat distribusi tiket yang kurang lancar. Ada seorang Vikers yang menganjurkan the Jak tuk hadir di acara khusus pertemuan tim dengan suporternya. Faisal, Danang dan Budi ambil keputusan tuk hadir di acara itu. Disana mereka sempat bertemu Walikota Bandung, Kapolres, Ketua Panpel dan Ketua Keamanan. Mereka semua menjamin bahwa the Jakmania akan bisa masuk dan tiket akan disiapkan khusus. Paling tidak itulah info yang gw dapet dari tim Advance The Jakmania.
1 bis pertama tiba di Stadion Siliwangi. Viking siap menyambut dan mempersilahkan masuk ke stadion, padahal tiket belum di tangan. Sayang hal yang dikhawatirkan Viking terbukti. Perlahan tapi makin lama makin banyak datanglah bobotoh nyamperin the Jak dengan sikap yang tidak simpatik. Melihat gelagat buruk ini Viking minta the Jak tuk keluar dulu ke stadion sambil menunggu rombongan berikut. Sembari menunggu, gw dan beberapa rekan dari The Jakmania ada yang melaksanakan sholat ashar dulu. Ketika selesai sholat, mulailah terjadi hal2 yang tidak diinginkan. Rekan2 kita dari the Jakmania mendapatkan pukulan disana sini dengan menggunakan kayu. Salah satunya tersungkur berlumuran darah yang keluar dari kepalanya. Melihat situasi ini the Jakmania kembali diungsikan menjauh dari stadion.
Rombongan besar 8 buah bis akhirnya tiba juga. Tapi karena terlambat, stadion Siliwangi sudah penuh sesak. Lagipula kita tetap tidak berhasil mendapatkan tiket. Panpel memang kelihatan salah tingkah dan berusaha mengumpulkan dari calo2 yang masih beredar di sekitar stadion, namun jumlahnya juga tidak memadai hanya 300 lembar. Sementara bobotoh yang masih berada di luar juga mulai melakukan serangan terhadap the Jakmania. Gw sempet coba menenangkan dan cekcok dengan seorang rekan bobotoh yang ngambil dengan paksa kacamata anggota The Jakmania. Bobotoh itu bilang kalo dia kesal sama anak Jakarta karena mereka juga diperlakukan dengan tidak simpatik di Jakarta ketika menyaksikan pertandingan Persijatim vs Persib di Lebak Bulus. Bobotoh tidak mau tau kalo Persijatim tu beda dengan Persija. Seingat gw kejadian ini sempat direkam foto oleh wartawan dari Tabloid GO dan terpampang jelas esoknya di media tersebut.
Gw lalu ngambil inisiatif tuk nyari rombongan pertama the jakmania yang dateng duluan dan mengajak mereka tuk gabung ke rombongan besar. Disana gw minta maaf ke semua anggota The Jakmania karena gagal membawa rombongan sampai masuk ke stadion dan pulang dengan aman. Di situ dari Panpel juga sempat minta maaf. Namun kondisi ini tidak bisa diterima oleh seluruh rombongan The Jakmania, bahkan mereka juga tidak mau berjabat tangan dengan gw dan 2 orang Viking lainnya yang masih setia mengawal meski pertandingan sudah berlangsung.
Ketika rombongan hendak pulang, tiba2 The Jakmania diserang lagi oleh bobotoh yang masih nunggu di luar stadion. Kondisi ini jelas tidak bisa diterima oleh The Jakmania. Sudah ga bisa masuk masih juga diserang. Akhirnya The Jakmania balas perlakuan mereka (Oknum Bobotoh). Jumlah bobotoh di luar stadion masih ratusan sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan pecahnya kaca2 mobil akibat terkena lemparan dari kedua kubu. Ketika polisi datang, keributan mereda dan the Jakmania mulai beranjak pulang. Sempat pula terjadi bentrok beberapa kali ketika rombongan berpapasan dengan bobotoh yang pulang karena tidak kebagian tiket.