Powered By Blogger

Minggu, 20 Maret 2011

Terkait LPI, PSSI Sudah Hukum 110 Orang

JAKARTA - Komisi Disiplin PSSI kembali mengumumkan 57 daftar terhukum baru yang terlibat aktif dalam Liga Primer Indonesia (LPI) sehingga total menjadi 110 orang. Dari data yang diperoleh Direktorat Media PSSI, ada sekitar 57 daftar terhukum baru yang dikeluarkan melalui SK Komdis tanggal 7 Maret 2011, dikutip dari situs resmi PSSI, Ahad (20/3).

Sebelumnya, pada 18 Februari lalu, Komdis telah lebih dulu merilis 53 daftar para terhukum yang terdiri dari perangkat pertandingan, wasit, pelatih, dan pemain asing. Total daftar terhukum tersebut saat ini menjadi 110. "Komdis berusaha menegakkan kedaulatan sepak bola atas upaya pihak-pihak tertentu yang menyelenggarakan kompetisi sepak bola tanpa mematuhi aturan FIFA. Semua pihak yang terlibat dihukum karena melakukan tingkah-laku buruk terhadap PSSI dan FIFA," kata Ketua Komdis PSSI Hinca Pandjaitan.

"Apa yang dilakukan Komdis PSSI adalah untuk menjaga kedaulatan FIFA sebagai pemilik tunggal sepak bola," katanya.

Sejumlah nama yang dilarang ikut serta dalam kegiatan PSSI diantaranya, Arifin Panigoro (penggagas dan pendukung LPI), Sartono Anwar (pelatih), Timo Scheuneman (pelatih), Jose Basualdo (pelatih), Jorg Steinbruner (pelatih) dan Willy Scheepers (pelatih).

PSSI Berencana Gelar Pelatihan Pengawas Pertandingan

Makassar — Sukses menggelar pelatihan wasit lisensi C-1, C-2 dan C-3 selama sepekan yang berakhir kemarin, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Selatan, kembali berencana mengadakan pelatihan pengawas
pertandingan. “Kami rencanakan bulan depan,” kata anggota Biro Perwasitan PSSI Sulsel, Muhammad Arfah, di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (20/3).

Pada pelatihan itu nanti, bukan hanya peserta dari Sulawesi Selatan yang akan ikut tetapi juga peserta dari luar. Sekarang ini saja, kata pengawas pertandingan nasional ini, sudah ada peserta dari Papua yang menyatakan keinginannya untuk bergabung.
Arfah menjelaskan, pengawas pertandingan mengamati pada saat sebelum, selama dan sesudah pertandingan digelar. Posisi duduk pengawas berada di dalam stadion pertandingan. Hal-hal yang bermotif kecurangan di lapangan akan dilaporkan ke pengurus sepak bola tingkat PSSI provinsi, yang selanjutnya akan diteruskan ke PSSI pusat.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk ikut pelatihan pengawas pertandingan, yakni telah mengantongi sertifikat wasit lisensi C-1, C-2, dan C-3. Setiap peserta akan kenakan kontribusi untuk biaya akomodasi selama pelatihan berlangsung. “Pastinya akan dikenai biaya. Untuk batas maksimum umurnya sekitar 65 tahun,” ujar Arfah.
Tujuan diadakan pelatihan pengawas pertandingan tersebut, kata Ketua Tanjung Bunga FC, salah satu klub binaan PSM Makassar ini, agar dapat tercipta sumber daya manusia yang lebih mengedepankan dan menerapkan etika serta aturan pengawasan di lapangan.

Inilah Daftar Lengkap Penerima Hukuman Komdis PSSI

Jakarta - Berikut ini adalah ke 57 nama para terhukum baru yang dirils Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Mereka semua dihukum karena terlibat aktif dalam Liga Primer Indonesia (LPI) yang oleh Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA) disebut sebagai liga sempalan.
Data terbaru itu dirilis oleh Komdis PSSI melalui situs resmi PSSI. Daftar itu memuat 57 nama terhukum baru berdasarkan surat keputusan Komdis PSSI melalui SK Komdis tertanggal 7 Maret 2011.
Sebelumnya, pada 18 Februari silam Komdis PSSI telah merilis 53 daftar para terhukum yang meliputi perangkat pertandingan, wasit, pelatih, dan pemain asing. Dengan rilis terbaru, total yang masuk daftar terhukum menjadi 110 orang.
Menurut penuturan Ketua Komdis PSSI Dr Hinca Pandjaitan, ACCS, SH yang dilansir dari laman resmi PSSI, hukuman itu diberikan karena nama-nama yang masuk daftar tersebut dianggap melakukan tingkah laku buruk terhadap PSSI dan FIFA.
Untuk wasit yang terlibat dalam LPI, Komdis menghukumnya dengan pencabutan Sertifikat Wasit dan sertifikat lainnya serta larangan ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepakbola diseluruh jenjang didalam yurisdiksi PSSI.
Sedangkan, untuk pengawas pertandingan yang terlibat aktif dalam LPI mendapatkan hukuman pencabutan Sertifikat Pengawas Pertandingan dan sertifikat lainnya serta larangan ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepakbola di seluruh jenjang didalam yurisdiksi PSSI.
Komdis PSSI juga menghukum pelatih yang terlibat LPI dengan melarang mereka ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepakbola di seluruh jenjang di dalam yurisdiksi PSSI. Adapun bagi asisten pelatih, selain larangan ikut serta dalam aktivitas sepakbola di seluruh jenjang didalam yurisdiksi PSSI, mereka juga menerima hukuman tambahan yakni pencabutan Sertifikat Pelatih Sepakbola dan sertifikat lainnya.
Bagi instruktur wasit yang terlibat LPI mendapatkan hukuman pencabutan Sertifikat Instruktur Wasit, Sertifikat Wasit dan sertifikat lainnya serta larangan ikut serta dan terlibat dalam aktivitas sepakbola di seluruh jenjang didalam yurisdiksi PSSI.
Inilah Daftar Lengkap Penerima Hukuman Komdis PSSI:
ARIFIN PANIGORO (Penggagas dan pendukung LPI)
SUKRI (Wasit)
NURHASAN (Wasit)
MUKLIS ALI FATONI (Wasit)
TAVIP DWI HANDOYO (Wasit)
SETYO WALUYO (Pengawas Pertandingan)
TAUFIK (Wasit)
WASKITO BEKTI (Wasit)
I MADE MUDITE (Wasit)
HERI KUSTANTO (Wasit)
AZIS (Wasit)
KARYANTO SUYONO (Pengawas Pertandingan)
MUHADI (Wasit)
R.A. MAS AGUS (Wasit)
EDI SUPRAPTO (Wasit)
SAMSUL HUDA (Wasit)
AGUS WINARDI (Wasit)
ACHMAD ROMDHON (Wasit)
IWAN SURYONO (Wasit)
ABDUL SYUKUR (Pengawas Pertandingan)
SUROSO (Wasit)
HARIS (Wasit)
SUNARYO JOKO (Wasit)
DEDE SARIPUDIN (Wasit)
TUKIMIN (Pengawas Pertandingan)
EKO P. (Wasit)
AJIS W. (Wasit)
EDI W. (Wasit)
JOHANIS JONI (Wasit)
SOPUAN (Wasit)
AKHYAR (Wasit)
SONNY ALESANDRO (Wasit)
SAMUEL SUYOTO (Wasit)
MUHARDI (Wasit)
SARTONO ANWAR (Pelatih)
HONG WIDODO (Asisten Pelatih)
KUSBIANTORO (Asisten Pelatih)
BAMBANG WIJANARKO (Asisten Pelatih)
AGUS ATHA (Asisten Pelatih)
AGUS SURYANTO (Pelatih)
SUTARMO (Asisten Pelatih)
MIKA (Asisten Pelatih)
SUWANDA (Asisten Pelatih)
DJOKO IRIANTO (Asisten Pelatih)
MUDJIANTO (Asisten Pelatih)
EDI PARYONO (Pelatih)
UNGGUL VIRGOLO (Asisten Pelatih)
SUPRIYADI (Asisten Pelatih)
ACHMAD (Asisten Pelatih)
M. ARIEF (Asisten Pelatih)
DENI PASLAH (Asisten Pelatih)
MADE SONY (Asisten Pelatih)
TIMO SCHEUNEMAN (Pelatih)
JOSE BASUALDO (Pelatih)
JORG STEINEBRUNER (Pelatih)
WILLY SCHEEPERS (Pelatih)
RAFLI RAZAK (Instruktur Wasit).

Kongres PSSI Bakal Digelar di Pekanbaru

JAKARTA - Kabar soal dimana lokasi tempat kongres PSSI bakal digelar mulai santer berhembus. Sejumlah Pengprov PSSI pun menyatakan siap menjadi tuan rumah digelarnya kongres memilih Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 mendatang.

Yang paling terakhir, pernyataan Sekjen PSSI, Nugraha Besoes pada sejumlah media massa, Jumat (18/3/2011). Nugraha Besoes mengatakan, kemungkinan besar kongres PSSI tersebut bakal digelar di Pekanbaru, Riau.

Tentu saja, jika itu benar, maka Kongres pertama PSSI di kota tersebut adalah untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding PSSI. Nugraha Besoes mengatakan, Kongres yang akan digelar 26 Maret mendatang itu akan berjalan sesuai electoral code FIFA.

Sebelum keluar nama Pekanbaru, beberapa kota sempat disebut-sebut akan dijadikan lokasi untuk Kongres. Misalnya Balikpapan dan Bali, yang kemarin menjadi tempat kongres tahunan PSSI. Saat ini, PSSI sendiri mengaku telah menerjunkan tim khusus untuk menyiapkan Kongres tersebut.

Kongres PSSI Diminta Happy Ending

Jakarta: Kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga bersama KONI/KOI resmi mendukung kongres PSSI. Menegpora Andi Alifian Mallarangeng bilang sebenarnya lebih suka kongres PSSI satu saja supaya ujungnya bagus.

Dukungan juga disampaikan Ketua KONI/ KOI, Rita Subowo. Andi menggarisbawahi, kongres harus berjalan sesuai statuta FIFA.

"Kongresnya biar satu, bersama-sama, yang penting sesuai dengan aturan standar electoral Code dan FIFA," cetus Andi.

Lelaki darah Sulawesi Selatan itu menambahkan, "Ikuti saja statuta FIFA, karena statuta itu sudah sesuai semangatnya dengan aturan perundang-undangan Indonesia dan ketentuan olahraga di KONI-KOI. Jadi, pemerintah ikut mengawasi selama dilakukan sesuai dengan aturan-aturan negeri ini maupun aturan FIFA, maka kongres akan berjalan dengan baik, happy ending".

Seirama itu Rita tidak setuju diadakan kongres tandingan. Bagi dia, yang ada bukannya masalah terselesaikan. Justru bertambah rumit.

"Saya kira itu jelas arahannya bahwa kongres itu bersifat internal, jadi federasi nasional yang diakui FIFA itu adalah PSSI. Jadi kalau memang ada anggotanya yang memang aktif dan ingin apa pun yang diinginkan, apakah itu reformasi, apakah itu tetap kepada situasi yang sekarang, semua aspirasi itu harus dilakukan di dalam (PSSI). Jadi, jangan melaksanakan lagi kongres-kongres lain nanti yang akan merepotkan kita," terang Rita.

Menpora & KONI Dukung PSSI Gelar Kongres

Andi Mallarangeng dan Rita Subowo lebih setuju tidak ada kongres tandingan.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dan Ketua KONI/KOI Rita Subowo, menyatakan bahwa mereka mendukung penuh PSSI yang resmi untuk menggelar kongres yang akan menentukan masa depan PSSI.

Menpora menyatakan bahwa dirinya lebih senang kongres PSSI hanya ada satu, tetapi Andi menggarisbawahi bahwa kongres yang dilaksanakan harus sesuai dengan  standar electoral Code FIFA dan statuta FIFA.

"Kongresnya biar satu, bersama-sama, yang penting sesuai dengan aturan standar electoral Code dan FIFA. "Ikuti saja statusta FIFA, karena statuta itu sudah sesuai semangatnya dengan aturan perundang-undangan Indonesia dan ketentuan olahraga di KONI-KOI. Jadi, pemerintah ikut mengawasi selama dilakukan sesuai dengan aturan-aturan negeri ini maupun aturan FIFA, maka kongres akan berjalan dengan baik, happy ending," ujar Andi.

Sementara itu, Rita Subowo, juga sependapat dengan Andi. Ketua KONI/KOI tersebut menyatakan bahwa dirinya tidak setuju apabila diadakan kongres tandingan karena masalah yang ada bukan terselesaikan tetapi bertambah rumit.

"Saya kira itu jelas arahannya bahwa kongres itu bersifat internal, jadi federasi nasional yang diakui FIFA itu adalah PSSI. Jadi kalau memang ada anggotanya yang memang aktif dan ingin apa pun yang diinginkan, apakah itu reformasi, apakah itu tetap kepada situasi yang sekarang, semua aspirasi itu harus dilakukan di dalam (PSSI). Jadi, jangan melaksanakan lagi kongres-kongres lain nanti yang akan merepotkan kita," ujar Rita Subowo.

Hukuman Komisi Banding PSSI Bagian Skenario Jegal Arifin Panigoro

JAKARTA - Rilis hukuman PSSI terhadap nama-nama yang terlibat dalam Liga Primer Indonesia (LPI) dinilai kubu LPI sebagai upaya PSSI menjegal orang-orang yang menghendaki perubahan, yang ingin bersaing dengan Nurdin Halid dalam pemilihan Ketua Umum PSSI mendatang.

Pasalnya, salah satu nama, yakni penggagas LPI itu sendiri, Arifin Panigoro merupakan salah seorang kandidat yang dicalonkan untuk menggusur posisi Nurdin Halid dari kursi kepengurusan. Juru bicara LPI, Abi Hasantoso menilai, rilis komding PSSI yang menjatuhkan hukuman super berat tersebut erat kaitannya dengan agenda kongres PSSI mendatang.

Dengan menghukum Arifin Panigoro dengan melarang bos LPI tersebut berkiprah di dunia sepakbola, berarti PSSI telah menutup pintu dengan paksa untuk masuknya Arifin Panigoro ke dalam PSSI. Sikap PSSI tersebut kemudian dianggap sebagai tindakan kebablasan dan menghalalkan segala cara oleh kubu Arifin Panigoro.

"Itu keputusan yang dibuat-buat. Tentu saja keputusan tersebut erat kaitannya dengan upaya untuk menjegal nama Arifin Panigoro," ujar Abi Hasantoso, saat dikonfirmasi, Minggu (20/3/2011).

Abi mengatakan, sebetulnya langkah Komding PSSI memberi hukuman tersebut adalah cerminan kegelisahan dan ketakutan PSSI di bawah komando mantan terpidana kasus korupsi, Nurdin Halid, terhadap kondisi yang terjadi. Sikap tersebut dinilai sangat tidak elegan jika hanya berambisi menjegal Arifin Panigoro.

"Pak AP tak pernah berambisi jadi Ketua Umum PSSI. Hanya saja, dia memang mendukung adanya upaya revolusi kepemimpinan di tubuh PSSI, dengan mendukung secara total football untuk Pak George Toisutta," ujar Abi.

PSSI Hanya Akan Undang Anggota

Jakarta: Sesuai perintah FIFA, PSSI akan segera menggelar kongres. Menurut Sekjen PSSI Nugraha Besoes, langkah awal PSSI akan membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding. Tiga kota sempat menjadi pilihan. Namun Kota Pekanbaru, Riau, akhirnya ditunjuk sebagai tuan rumah pembentukan kedua komite yang rencananya dilakukan pada 26 Maret mendatang. Sedangkan pemilihan Komite Eksekutif digelar akhir April.

Sebagai pemegang otoritas persepakbolaan nasional, PSSI menegaskan hanya akan mengundang anggotanya yang memiliki hak suara. Namun, sejumlah pengamat sepakbola yang juga pernah menjadi pengurus PSSI berkata lain. Edi Elison, pengamat sepakbola, mengatakan, PSSI tidak bisa bilang tidak mau karena anggota tersebut harus diundang dan mempunyai hak suara. Sedangkan Menpora Andi Mallarangeng menegaskan bahwa kongres harus bersama dan bersatu. "Dan yang penting harus berdasarkan statuta FIFA," kata Menpora.

Tampaknya kisruh PSSI belum akan berujung sepanjang kedua pihak yang konsen dengan persepakbolaan Tanah Air masih juga berpegang pada prinsip masing-masing dan mengklaim bersandar pada statuta FIFA.