Powered By Blogger

Minggu, 03 April 2011

Penampakan Hantu Muncul di Pohon Mangga

PAMEKASAN - Sesosok hantu tertangkap
kamera handphone tanpa sengaja saat seorang
siswi SMP Pakong bernama Dita Hardina
mencoba kamera haandphonenya yang baru
dibeli. Penampakan terlihat saat Dita
mengarahkan kamera handphonenya ke pohon
mangga.
Saat mencoba kamera handphone barunya
pada malam hari di halaman rumahnya, Dita
tanpa sengaja merekam sesosok tubuh berbaju
putih duduk di salah satu ranting pohon
mangga tersebut. Ketika melihat hantu, sontak
Dita langsung melarikan diri karena takut.
"Pertama saya lagi merekam tak sengaja kok
melihat yang putih-putih. Jadi langsung lari saja
ke dalam rumah," kata Dita saat ditemui di
Pamekasan, Minggu (3/4/2011).
Sontak berita penampakan hantu ini membuat
heboh wilayah Pamekasan dan sekitarnya. Ada
yang menamakan hantu tersebut sebagai hantu
pocong. Tapi, ada juga yang mengatakan hantu
tersebut adalah wanita berjilbab, atau laki-laki
berkepala gundul dan memiliki mata bulat
layaknya tuyul.
Benarkah itu penampakan hantu?

Kalah dari GU, Persik Salahkan Wasit

- Kubu Persik Kediri
menyalahkan kepemimpinan wasit Zuhandri
Setiana asal Bandung, saat timnya dikalahkan 0-1
oleh Gresik United (GU) lewat tendangan pinalti
Luis Pena di laga lanjutan kompetisi divisi utama
2010/2011 yang digelar di Stadion Petrokimia
Gresik, Minggu (3/04/2011).
Pelatih Persik Jaya Hartono menyatakan
kepemimpinan wasit asal Bandung sangat berat
sebelah. Terbukti sejak kick off babak pertama
strikernya Adrian Trinidad beberapa kali di
langgar pemain belakang GU tetapi tidak
peringatan maupun tendangan bebas.
"Anda lihat sendiri bagaimana wasit tidak pernah
memberikan free kick ke kami padahal banyak
pelanggaran yang dilakukan oleh pemain GU
terhadap Andrian Trinidad," katanya dengan nada
tinggi.
Menurut Jaya Hartono, kepemimpinan wasit
Zuhandri Setiana perlu dipertanyakan mengingat
beberapa kali pemainnya melakukan free kick di
garis 16 meter selalu dihukum dengan tendangan
bebas. Anehnya saat pemain Persik Kediri
dilanggar pemain GU di garis 16 meter wasit ini
selalu membiarkan terus bermain atau 'on play'.
"Kejadian ini tidak hanya sekali dilakukan sehingga
pemain kami terpancing emosinya," paparnya.
Jaya Hartono menilai sebetulnya permainan
kedua tim Gu dengan Persik berimbang. Bahkan,
memasuki babak kedua anak asuhnya
memegang kendali dengan menciptakan banyak
peluang di mulut gawang GU.
Mengenai diganjarnya kartu merah striker
andalannya Andrian Trinidad karena dengan
sengaja menendang bola ke wajah asisten wasit
II (hakim garis) Dwi Wiratnomo asal Jakarta
Timur. Diakui Jaya Hartono, kejadian itu tidak
lepas dari akumulasi kecewanya Andrian yang
berkali-kali dilanggar pemain belakang GU tanpa
ada peringatan.
"Saya akui tindakan Andrian Trinidad memang
salah tapi itu semua tidak lepas dari kecewanya
wasit yang memimpin pertandingan," ujarnya.
Jaya Hartono menambahkan, terjadinya gol lewat
tendangan pinalti memang murni kesalahan
pemain belakangnya Slamet Sampurno.
Pasalnya, mantan pemain Persibo ini secara tidak
sengaja menahan bola hasil tendangan keras
pemain GU Heri Purnomo. "Saya akui pinalti GU
memang murni," tuturnya.