Powered By Blogger

Selasa, 01 Maret 2011

LPI Jawab Kritikan dengan Tuding PSSI Diskriminatif

Jakarta, Eksistensi Liga Primer
Indonesia (LPI) mendapat kritik terkait ketiadaan
peluang pemainnya masuk ke timnas. LPI sendiri
berargumen kalau kondisi itu justru lahir karena
diskriminasi PSSI.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengamat
sepakbola Johny F Tamaela menilai bahwa status
LPI saat ini membuat karir para pemainnya
mentok di level internasional karena tidak akan
bisa membela timnas Indonesia.
Dalam pandangannya, keberadaan LPI pun
sedikit banyak telah membatasi kesempatan
timnas mendapatkan pemain-pemain terbaik,
karena mereka sudah tampil di kompetisi yang
tidak diakui PSSI sebagai induk organisasi
sepakbola Indonesia tersebut.
"Siapa pun boleh memberi kritik LPI. Kritik bagus,
(tapi) kritik itu harusnya disampaikan ke PSSI,"
tukas juru bicara LPI Abi Hasantoso dalam
perbincangan dengan detikSport menanggapi
kritik tersebut.
"Ada diskriminasi terhadap LPI. PSSI melarang
pemain LPI masuk timnas. Kritik itu harusnya ke
PSSI," tegas Abi.
Menurut Abi, kritik itu selayaknya ditujukan
kepada PSSI karena pada dasarnya LPI malah
ingin berada di bawah naungan PSSI. "PSSI yang
nggak mau," cetusnya.
LPI, lanjutnya, justru berusaha menjadi wadah
untuk para pemain muda memelihara mimpinya
masuk timnas lewat kompetisi yang kompetitif
sehingga melahirkan bakat-bakat unggul dalam
sepakbola.
"Lihat kualitas pemain muda LPI seperti Irfan
(Bachdim), Kim (Kurniawan) dari Persema, Andik
Vermansyah, Rendy Irawan (Persebaya 1927)
dan Samsul Arif (Persibo). Kualitasnya jauh di
atas pemain timnas U-23 sekarang."
"Yang nggak bolehin pemain masuk timnas kan
PSSI. Kuncinya, PSSI sudah melakukan
diskriminasi," papar Abi.

Tidak ada komentar: