Powered By Blogger

Senin, 09 Mei 2011

Persik Kediri Disuntik Dana Rp1 Miliar

Kesebelasan Persik Kediri menerima asupan dana
segar dari pabrik rokok terbesar di Jawa Timur
PT. Gudang Garam (GG) Tbk Kediri sebesar Rp 1
milliar. Dana tersebut digelontorkan untuk
menambah biaya operasional.
Sekretaris Umum Persik Barnadi mengaku sangat
senang menerima tambahan dana dari PT GG.
Manajemen akan mewujudkannya dengan
pemasangan baliho PT GG di Stadion Brawijaya,
Kota Kediri dan kaos pemain.
" Dana ini diberikan sebagai jawaban dari
proposal yang kita ajukan sebelumnya.
Sebenarnya kami berharap gudang garam
menjadi salah satu sponsor Persik," kata Barnadi
Informasi yang diperoleh, dana itu sebenarnya
adalah dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Yakni, bentuk kepedulian PT GG kepada Persik
Kediri.
Barnadi menambahkan, akan memanfaatkan
pemberian dana itu dengan seefisien mungkin.
Pasalnya, Mengeri Dalam Negeri (Mendagri) sudah
mengultimatum agar pemerintah daerah (pemda)
tidak menggelontorkan dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk
klub pada tahun 2012 mendatang
Manajemen Persik juga mewacanakan akan
menjual seluruh pemainnya kepada klub-klub
yang membutuhkan. Sebab, di sisa kompetisi
Divisi Utama PSSI musim 2010/11 ini, para
pemain sudah diliburkan total.

Sabtu, 07 Mei 2011

Seluruh Pemain Persik Akan Dijual

Demi mengefisiensi penggunanaan anggaran,
manajemen Persik Kediri berniat menjual seluruh
pemainnya. Manajemen mempersilahkan klub-
klub yang berminat untuk mengambil
pemainnya.
"Bagi klub yang akan mengambil pemain Persik
saya kami dorong. Tidak perlu lewat bursa
transfer. Mereka hanya mengganti sisa kontrak
yang belum terbayarkan," kata Sekretaris Umum
Persik Barnadi kepada GOAL.com Indonesia,
Jumat (6/5).
Purnawirawan TNI itu menambahkan, sejak
Persik gagal lolos babak delapan besar kompetisi
Divisi Utama PSSI, para pemain diliburkan.
Sementara penggajian untuk mereka tetap
dilakukan.
"Makanya, dalam rapat evaluasi bersama seluruh
pengurus nantinya akan saya sampaikan hal ini.
Langkah ini saya kira dapat mengefisiensi
penggunaan anggaran," imbuh Barnadi.
Selama ini Persik Kediri memperoleh asupan dana
segar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD). Pada tahun 2011 ini, dana yang
digelontorkan di atas Rp 5 milliar. Barnadi
berharap dana itu bisa digunakan semaksimal
mungkin.

Jumat, 06 Mei 2011

Manajemen Persik Akan Potong Separo Gaji Pemain

Kediri - Manajemen Persik
Kediri akan memotong setengah gaji pemain
hingga separuhnya. Mereka dipastikan
menganggur hingga lima bulan mendatang
menyusul kegagalan Persik di Divisi Utama.
Sekretaris Umum Persik Barnadi mengatakan,
timnya tak lagi menyisakan pertandingan
setelah menempati peringkat enam Divisi
Utama. Setelah kalah empat kali berturut-turut di
luar kandang, Persik juga tak mampu
memperbaiki posisi di dua pertandingan
terakhir.
Hal ini cukup memprihatinkan mengingat dua
laga tersebut dilangsungkan di Stadion
Brawijaya Kediri. Akibat situasi itu, para pemain
harus menganggur hingga kontrak mereka
berakhir bulan Oktober 2011.
Meski hanya menjalani latihan, mereka tetap
menerima gaji tidak penuh dari manajemen.
»Ini yang memberatkan kami, ” kata Barnadi,
Kamis (5/5). Setiap bulan, manajemen harus
mengeluarkan biaya hingga Rp 450 juta.
Selain gaji pemain, keperluan lainnya adalah gaji
pegawai, operasional, dan konsumsi. Biaya itu
semakin memberatkan setelah manajemen
Persik gagal mendapatkan sponsorship.
Sehingga semua keperluan harus
mengandalkan bantuan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Kediri
sebesar Rp 7,5 milyar.
Untuk melakukan penghematan, manajemen
akan melakukan pemotongan gaji pemain mulai
bulan Juni mendatang. Tak tanggung-tanggung,
angka yang ditawarkan manajemen mencapai
setengah dari gaji mereka. »Kami tak punya
pilihan lagi, toh mereka juga tidak main, ” kata
Barnadi.
Tak hanya pemotongan gaji, manajemen juga
mempersilakan pemainnya hengkang ke klub
lain. Hal ini untuk memberi kesempatan pemain
Persik yang ingin berkiprah di klub yang
bernasib lebih baik. Alasannya, hingga kini
Persik Kediri belum memutuskan untuk
mengikuti Piala Indonesia atau tidak.
Diperkirakan event itu akan berlangsung setelah
bulan puasa mendatang. »Tapi masih belum
jelas juga mengingat situasi kongres PSSI yang
kacau, ” kata Barnadi.

Rabu, 04 Mei 2011

Persik Kediri Dibantu Rp 1 Miliar

Kediri - PT Gudang Garam
akhirnya memutuskan menolak mensponsori
kesebelasan Persik Kediri. Perusahaan rokok itu
hanya memberikan bantuan sebesar Rp 1 miliar
untuk operasional tim.
Sekretaris Persik Barnadi menjelaskan proposal
kerja sama itu diajukan kepada PT Gudang
Garam awal tahun kemarin. Meski masih jauh
dari kebutuhan klub, bantuan itu sangat berarti
bagi manajemen Persik yang tengah
mengencangkan ikat pinggang. »Kami tetap
berterima kasih telah dibantu,” kata Barnadi,
Rabu, 4 Mei 2011.
Menurut Barnadi, bantuan itu merupakan
tanggung jawab moral PT Gudang Garam
sebagai perusahaan yang bermarkas di Kediri.
Oleh karena itu, meski tidak bersedia menjadi
sponsorship, Gudang Garam tetap
berkomitmen membantu klub sepak bola
Persik, di antaranya dengan membiayai
pengecatan Stadion Brawijaya yang
membutuhkan biaya tak sedikit.
Barnadi sendiri harus berjuang keras untuk
mengelola dana itu agar mencukupi kebutuhan
tim dan manajemen. Apalagi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah
Kota Kediri hanya memberikan bantuan Rp 7,5
milyar untuk satu tahun ke depan. »Kami akan
berusaha agar gaji pemain tidak telat,” kata
Barnadi.
Kepala Bagian Humas PT Gudang Garam, Yuli
Rosyadi, membenarkan pemberian bantuan
tersebut. Saat ini, dana itu masih dalam tahap
pencairan untuk diberikan secara utuh kepada
manajemen Persik. »Betul, kami tetap
berkomitmen membantu Persik, ” kata Yuli
singkat.
Manajer Persik Sunardi berharap Ketua PSSI
yang baru kelak bisa mencarikan solusi atas
kerumitan dana klub sepak bola. Menurut dia,
kompetisi mendatang akan terasa berat bagi
klub-klub yang belum bisa mandiri tanpa
subsidi APBD. »Mudah-mudahan ada toleransi
untuk tetap bisa memakai dana APBD,” kata
Sunardi.
Hingga saat ini, Persik Kediri belum memastikan
untuk mengikuti Piala Indonesia yang
berlangsung sekitar bulan Juni mendatang atau
tidak. Saat ini, konsentrasi manajemen adalah
melakukan perombakan pemain dan mencari
sumber dana baru.

Selasa, 03 Mei 2011

Persik Terancam Tak Ikut Kongres 20 Mei

Kediri – Dukungan
terhadap Kepala Staf TNI Angkatan Darat,
Jenderal George Toisutta, dalam pencalonan
ketua umum PSSI 2011-2015 dipastikan
berkurang. Persik Kediri terancam tak bisa
mengirimkan delegasi ke Kongres PSSI setelah
terdepak dari enam besar Divisi Utama.
Sekretaris Persik, Barnadi, mengatakan
kegagalan timnya masuk peringkat enam besar
Divisi Utama secara otomatis menutup pintu
baginya mengikuti Kongres PSSI 20 Mei
mendatang. Ini berarti tim yang telah lama
menyatakan dukungannya untuk mengusung
Toisutta itu tak bisa memberikan suara. »Kami
hanya jadi penonton, ” kata Barnadi, Selasa, 3
Mei 2011.
Saat ini yang bisa dilakukan Persik adalah
menggalang tim-tim lain yang memiliki hak
suara untuk tetap solid mendukung Toisutta.
Barnadi menaruh harapan besar kepada peserta
kongres agar bisa meloloskan dan memilih
Toisutta sebagai ketua umum PSSI.
Meski pintu telah tertutup, Barnadi masih
memiliki harapan untuk mendapatkan
undangan sebagai peserta kongres. Apalagi
hingga kini belum ada satu pun klub yang
menerima surat undangan. »Artinya kami
belum benar-benar tercoret, ” katanya.
Harapan yang sama disampaikan Manager
Persik, Sunardi. Meski timnya tak mampu naik
kelas ke Liga Super dan berhak menentukan
masa depan PSSI, dia berharap ada perubahan
kebijakan di ujung pelaksanaan kongres nanti.
Bersama tim-tim lainnya, Persik telah
bersepakat untuk menghadang calon lain selain
Toisutta sebagai kandidat ketua umum. »Pak
Toisutta masih yang terbaik saat ini, ” katanya.