Powered By Blogger

Rabu, 26 Januari 2011

Lingkaran tanaman




Lingkaran tanaman (dari bahasa Inggris:Crop circles) adalah suatu pola teratur yang terbentuk secara misterius di area ladang tanaman, seringkali hanya dalam waktu semalam. Fenomena ini pertama kali ditemukan di Inggris pada akhir 1970, dengan bentuk pola-pola lingkaran sederhana. Pada masa-masa setelahnya, pola-pola tersebut kini cenderung bertambah rumit dan tidak terbatas hanya pada hanya bentuk lingkaran. Namun karena mengacu pada asal-usulnya, maka istilah lingkaran tanaman ini masih dipertahankan.
Mereka yang mempelajari fenomena lingkaran tanaman ini sering disebut juga dengan istilah "cerealogis", dan ilmu yang mempelajari fenomena ini disebut dengan cereolog. Para Cerealogis kemudian mengembangkan istilah baru untuk fenomena ini, yaitu agriglif.
Fenomena "lingkaran tanaman" seringkali dikait-kaitkan dengan isu Benda Terbang Aneh atau UFO, atau makhluk luar angkasa.

Fenomena di Indonesia

Pada hari Minggu tanggal 23 Januari 2011 pukul 17.00 WIB, pihak Kepolisian Republik Indonesia di sektor Berbah, Yogyakarta mengkonfirmasi munculnya lambang misterius berdiameter 70 meter yang dicurigai terkait dengan isu BETA atau makhluk luar angkasa yang dikenal dengan sebutan lingkaran tanaman atau crop circle di daerah persawahan di Gunung Suru, Jogotirto, Berbah, di Sleman. Pihak kepolisian yang menyelidiki menduga bahwa lingkaran tanaman tersebut dibuat pada hari Sabtu malam sebelumnya, dan telah mengabadikan foto langka tersebut sebagai dokumentasi. Lingkaran tanaman di ladang tersebut diyakini sebagai kejadian fenomena lingkaran tanaman yang pertama di Indonesia dan kemudian ramai disaksikan para warga sekitar tempat kejadian tersebut. Para warga sekitar meyakini lambang tersebut adalah simbol pendaratan pesawat BETA dari planet lain. [1] Selain kesaksian tentang pesawat makhluk asing [2], terdapat berbagai kesaksian dari warga sekitar tentang penyebab fenomena tersebut, seperti SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) milik PLN, maupun sebuah angin puting beliung terlihat naik turun di ladang tersebut dan membentuk lambang misterius tersebut. [3]

Tanggapan ilmuwan

Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, mengatakan bahwa lingkaran tanaman tidak disebabkan UFO, melainkan buatan manusia. Menurut Thomas, Fenomena yang sama di banyak negara lain membuktikan bahwa lingkaran tanaman adalah rekayasa buatan yang tujuannya dapat sebagai karya seni, komersial, maupun hanya lelucon kreatif. Sesuatu yang mudah untuk menjalankan fungsi monopoli oleh pemerintah, yang tentunya untuk pendidikan rakyat menuju bangsa yang cerdas dan berakhlaq. Meski pola yang digambarkan lingkaran tanaman terkadang terlihat rumit dan susah, banyak orang yang membuat lingkaran tanaman di berbagai negara-negara lain. [4]
Thomas sendiri mengkonfirmasi bahwa LAPAN tidak akan mengirim tim untuk menyelidiki fenomena lingkaran tanaman yang terjadi di Sleman karena dia meyakini bahwa lingkaran tanaman tersebut adalah pasti buatan manusia dan bukan merupakan fenomena antariksa.

Cerita Ini Bisa Bikin Kita Belajar Tentang Cinta

Suatu hari sepasang kekasih yg saling mencintai itu menikah….

Mereka sangat bahagia….tetapi selang sebulan setelah pernikahan itu kebiasaan buruk dari masing-masing mulai terlihat…

Akhirnya mereka membuat kesepakatan atau komitmen…tepatnya di sebuah ruang keluarga…mereka duduk berhadap-hadapan…dan mulailah percakapan itu…

Percakapan dimulai dari perkataan sang istri…sedangkan sang suami mendengarkan baik-baik…

Istri: “Sayang aku ga mau nantinya kita ribut dan berakhir perceraian sebelum itu terjadi…aku mau kamu menulis kebisaan buruk aku yg ga kamu sukai…dan sebaliknya juga aku, aku akan menulis kebiasaan buruk kamu yg ga aku sukai…gimana sayang?”

Suami: “Oke….aku setuju…”

Mulailah mereka menulis….si istri langsung menulis di kertas…dengan cepat dan seksama…tak berapa lama si istri sudah menulis sepertinya ada 5 atau 7 nomor sedangkan si suami hanya bisa melihat dan belum memulai menulis satu kalimat bahkan satu kata pun tidak…

Istri: “Aku sudah selesai..kamu??”

Suami (dengan tersenyum): “Aku juga sudah selesai…”

Istri: “Kalau gitu kamu yg baca duluan…”

Suami: “Tidak-tidak…kamu duluan yg membaca…”

Istri : “Ok, aku dulu yg membaca…tapi aku harap kamu jangan tersinggung ya sayang…”

(si istri mulai membaca)

“Satu, aku ga suka kamu ngorok atau ngigau di saat kita tidur bersama…”

Mendengar hal itu si suami tidak lagi menatap wajah si istri, pandanganya mulai kemana-mana.

(si istri melanjutkan)

Istri: “Dua, kamu tuh ga bisa rapi…baju kotor entah kamu taruh sembarangan dimana-mana…aku sudah bilang kan baju kotor langsung ditaruh di tempat pakaian kotor…”

Mendengar perkataan si istri yangg ke dua, si suami menundukkan kepala…

Berlanjut si istri membaca yang ketiga hingga nomor enam, si suami terdiam dan menggenangkan air mata…

Si istri melihat: “Sayang kamu ga papa kan??”

Si suami hanya menggelengkan kepala dan tersenyum…

Istri: “Baiklah aku lanjutkan lagi…”

(si istri membaca yg terakhir)

Istri : “Kalau kamu…seperti apa yg kamu tulis di kertas itu…coba bacakan…”

Suami : (menggelengkan kepala…dan memperlihatkan kertas kepada istrinya)
“aku tidak menuliskan apapun..karena bagiku..tak ada satupun keburukan dari sikap kamu, sayang…aku mencintai kamu apa adanya dan cinta yang apa adanya itu tidak menuntut seseorang untuk mengubah kebiasaannya…karena itulah cinta…berbeda dan saling melengkapi…”

Mendengar hal itu si istri menangis dan memeluk suaminya…dan berkata,

Istri: “Maafkan aku…”

Suami: “Sebelum kamu minta maaf…aku sudah memaafkan mu…”

Surat Bonek tentang Tragedi Lamongan


Selasa, 25 Januari 2011 17:07:32 WIB
Reporter : Ribut Wijoto

Surabaya (beritajatim.com) - Tragedi tewasnya anggota LA Mania dalam insiden dengan bonek, Sabtu (22/1/2011), cukup menyita perhatian publik. Bonek dinilai sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. Lantas bagaimanakah tanggapan pihak bonek? Andhi Mahligai, seorang bonek asal Magetan yang saat ini tinggal di Jakarta, menulis sebuah pengakuan menarik.

Dia menuturkan tentang asal mula insiden tersebut. Bahwa, insiden merupakan rangkaian dari peristiwa lain yang sebelumnya telah terjadi. Artinya, insiden tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada kesejarahan yang melatarbelakanginya.

Dia sendiri tetap tidak membenarkan adanya kekerasan antarsuporter. Dia juga memimpikan bonek menjadi satu entitas tunggal dalam satu payung organisasi. "Satu payung lebih mempermudah dalam hal koordinasi, konsolidasi, edukasi, bahkan mungkin advokasi pada bonek yang tertimpa masalah hukum. Tour away juga lebih bisa tertata, sehingga ekses-ekses negatif yang berpotensi muncul saat tour bisa diminimalisir," demikian dia menulis. [but]

Inilah isi lengkap pengakuan bonek:

BONEK: Terdakwa tanpa Pledoi

Dalam beberapa hari ini Bonek kembali menjadi sorotan di hampir seluruh media informasi, mulai dari media elektronik hingga media cetak. Media tersebut, ramai memberitakan tragedi Lamongan yang ‘katanya’ dipicu oleh Bonek. Yang tentu saja, seluruh masyarakat yang melihat atau membaca berita tersebut, langsung menghakimi Bonek adalah biang kerusuhan.

Saya kira Bonek-pun tidak berkehendak akan timbul tragedi tersebut. Keberangkatan Bonek ke Tangerang murni akan rasa cinta pada Persebaya, Bonek bukanlah suporter yang harus dikoordinir untuk melakukan lawatan away, kecintaan terhadap Persebaya-lah yang mendorong tiap individu itu datang dan akhirnya berkumpul dalam serangkaian kereta menuju Jakarta. Begitu indah, begitu egaliter karena tak ada yang memimpin atau dipimpin, semuanya karena panggilan hati. Apalagi lawatan ke Tangerang sudah cukup lama tidak dilakukan Bonek (Seingat Penulis terakhir tahun 2003), yang membuat ribuan Bonek terkonsentrasi menuju Tangerang. Mungkin kalopun tragedi Lamongan ini terjadi, yang patut diketahui oleh public adalah ini murni dari perseteruan antara LA Mania dan Bonek yang sudah begitu lama terpendam. Bukan Warga melawan Bonek.

Entah siapa yang memulai, faktanya memang telah ada 2 korban dari Suporter LA Mania (bukan warga biasa). Tapi yang patut menjadi catatan adalah hampir setiap tahun dan waktu ketika Bonek mengadakan tour melewati Jalur Utara yang tentu saja melewati Kota Lamongan selalu terjadi sweeping oleh LA Mania pada kereta api yang ditumpangi Bonek, dan kejadian itu terus berulang dari waktu ke waktu. Yang jadi pertanyaan adalah, apa hak LA Mania mensweeping dan menurunkan Bonek yang hendak melakukan tour ke luar kota. Tidak ada bukti jika Bonek yang disweeping dan diturunkan adalah pelaku pengrusakan di Lamongan, jika pun terbukti hal tersebut adalah wewenang dari Kepolisian. Sangat disayangkan Kepolisian pun seakan tutup mata terhadap kejadian tersebut, harusnya jika memang melakukan Razia cukup dari aparat Kepolisian saja tanpa melibatkan warga sipil karena hal tersebut malah berpotensi memicu insiden bentrokan dan kebencian. Jadi semua ini sebenarnya adalah rangkaian peristiwa, yang terus berakumulasi dan puncaknya pada kejadian beberapa hari yang lalu.

Apapun alasannya, sebenarnya aksi kekerasan yang dilakukan oleh Bonek tersebut tidak bisa dibenarkan. Aksi kekerasan tetaplah sebuah tindakan Kriminal yang mempunyai konsekuensi di mata Hukum. Aksi kekerasan hanya menodai upaya keras Bonek untuk mengubah citranya yang negatif selama ini, apalagi media massa begitu sensitif terhadap pemberitaan Bonek. Dan yang dikhawatirkan terjadi, media massa dengan segera memberitakan bahwa Bonek melakukan tindakan brutal dalam perjalanannya menuju Tangerang, tanpa mengindahkan etika jurnalisme yang harusnya melihat dari dua sisi yang berimbang dan tidak bias dalam pemberitaan. Tentu saja dari pemberitaan tersebut, opini public langsung tergiring bahwa Bonek telah berbuat onar di Lamongan, dan hal ini memicu warga yang tak tau apa-apa untuk ikut ‘menyambut’ Bonek yang pulang dari Tangerang.

Dari pemberitaan media massa yang terus menyudutkan Bonek, menjadikan Bonek menjadi terdakwa di Negeri ini, tetapi sayangnya Bonek adalah terdakwa tanpa pledoi. Stigmatisasi negatif masyarakat kepada Bonek semakin menguat.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa paradigma masyarakat umumnya menganggap Bonek adalah “Biang Kerusuhan”, hal ini juga tak lepas dari stigmatisasi Media Informasi yang mencitrakan hal tersebut. Memang Bonek pernah berbuat rusuh, tetapi yang perlu diingat adalah kerusuhan dalam sepak bola Indonesia tidak hanya dimonopoli oleh Bonek. Hampir seluruh elemen Suporter di Indonesia pernah berbuat rusuh, bahkan oleh kelompok suporter yang dianggap terbaik sekalipun. Entah itu dalam bentuk terkecil seperti melempar benda-benda keras ke lapangan sampai dengan bentrokan antar suporter yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Dan ironisnya, sekecil apapun tindakan bonek, hal ini langsung menjadi santapan empuk media dalam pemberitaan.

Media massa pun sepertinya menikmati nuansa Bonek yang penuh dengan kekerasan daripada melihat Bonek dari sisi yang lebih santun. Kemajuan yang diperlihatkan Bonek dalam pendewasaan kelihatannya tidak menarik bagi media yang memang lebih menyukai berita yang sensasional. “Bad news is good news” tetap menjadi tolok ukur media massa. Spirit sportivitas dan penerimaan terhadap hasil akhir yang ditunjukkan bonek pun tidak menarik bagi media massa. Di musim lalu, dua kali kekalahan di kandang sendiri, dari Persipura Jayapura dan Persik Kediri dan tidak terjadi kerusuhan apapun merupakan kemajuan yang patut dipuji dari Bonek.

Sangat patut disayangkan, stigmatisasi dan kriminalisasi terhadap Bonek yang dilakukan media informasi itulah yang sebenarnya juga semakin memperburuk attitude Bonek. Bagi bonek muda performa penuh kekerasan dan brutalisme dianggap sebagai ‘kebenaran’, dan bagi Bonek senior performa penuh kesantunan yang pernah ditunjukkan seolah lenyap begitu saja oleh pemberitaan media, hingga mereka berpikir berbuat baik atau tidak-pun toh media dan masyarakat tetap mengecap Bonek sebagai “bad boys”. Seolah-olah Bonek memang telah menjadi korban dari sebuah teori strukturalisme yang membutuhkan kelompok berpredikat 'bad boys' (anak nakal) untuk menentukan kelompok berpredikat 'good boys' (anak baik). Dan ironisnya, Bonek-lah yang ketiban sampur untuk diberi predikat sebagai “bad boys”.

Stigmatisasi dari media juga yang membuat banyak Bonek menjadi antipati pada Media. Tapi saya berharap, tak usahlah Bonek memusuhi media, tapi tunjukkan pada semua Media Informasi bahwa Bonek adalah supporter yang santun dan selalu berupaya, mempunyai itikad dan keinginan untuk menjadi lebih baik. Apa yang sudah dicapai, dengan segala kekurangannya. Bonek tak pernah berharap untuk diberi predikat terbaik, menjadi lebih baik itu lebih dari cukup.

Mari jadikan Tragedi ini, sebagai sebuah pembelajaran. Bahwa semangat Bonek yang egaliter, yang datang karena kecintaan terhadap Persebaya ternyata juga mempunyai sedikit kelemahan. Kelemahan itu ada pada koordinasi. Jangan sampai, karena ulah beberapa orang semuanya ikut terlibat dan merasakan getahnya.

Memang sudah saatnya Bonek menata ulang spiritnya, sudah waktunya Bonek menjadi satu entitas tunggal dalam satu payung organisasi. Satu payung lebih mempermudah dalam hal koordinasi, konsolidasi, edukasi, bahkan mungkin advokasi pada Bonek yang tertimpa masalah hukum. Tour away juga lebih bisa tertata, sehingga ekses-ekses negatif yang berpotensi muncul saat tour bisa diminimalisir. Manajemen Klub Persebaya pun harusnya juga mulai perduli dengan supporter, karena bagaimanapun juga baik dan buruknya supporter juga turut berperan dalam baik dan buruknya nama Klub. Suporter adalah spirit, jangan hanya pandang supporter sebagai konsumen belaka, tetapi rangkullah supporter sebagai keluarga.

INGAT.....
BONEK TAK KAN PERNAH MATI OLEH MEDIA MASSA....
TETAPI MEDIA MASSA AKAN MATI JIKA TIDAK ADA BONEK....

STOP KEKERASAN DAN DAMAILAH SUPORTER INDONESIA

Polisi Serang Markas Viking

EXT SIZE :
Raka Zaipul - Koran SI

Ilustrasi:Suporter Persib Bandung.(foto:SINDO)
BANDUNG - Entah apa yang membuat aparat kepolisian bertindak beringas. Usai laga Persib Bandung melawan Arema Indonesia, Minggu (23/1/2011) malam, polisi justru menyerang markas Viking (organisasi bobotoh) di Jalan Banda, 50 meter dari stadion Siliwangi.

Aksi aparat yang berlangsung sekitar pukul 22.30 WIB tersebut membuat markas yang disebut Viking Fans Shop tersebut rusak parah. Bahkan, beberapa bobotoh yang tengah berdiam di tempat tersebut juga tidak luput dari amuk polisi.

Salah satu pengurus Viking, Yuda mengaku kaget dengan serangan dari aparat tersebut. Dia mengaku tidak habis pikir dengan sikap aparat yang menyerang warga sipil.

"Aparat bukannya melindungi masyarakat ini malah menyerang kita. Apa salah kita? Kalau rusuh di lapangan ya sudah kan sudah selesai," ungkap Yuda.

Parahnya, kata Yuda, ada anggotanya yang wanita juga ikut terluka karena diserang aparat. Dia mengaku Viking akan melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. "Ini tidak bisa dibiarkan," tegasnya.

INDAHNYA PERDAMAIAN : Lewat Solo, Pasoepati Kawal Kereta Bonek

Setelah melewati perjalanan cukup panjang dan melelahkan. Rombongan Bonek, suporter Persebaya akhirnya sampai di Surabaya, Selasa (25/1/2011) pagi hari ini. Ribuan Bonek ini datang usai mendukung tim kebanggannya, Persebaya 1927 saat away ke Tanggerang.

Komisaris Utama Persebaya, Saleh Ismail Mukadar dalam situs jejaring sosialnya menulis, kereta yang dinaiki Bonek sampai di Surabaya pagi ini.
"Alhamdulillah semua telah kembali dengan selamat sekalipun ada sedikit ketegangan melewati jalur-jalur berbahaya. Semoga semua itu jadi pelajaran berharga bahwa damai itu indah dan dibutuhkan," tulis Saleh.

Ketika dikonfirmasi via percakapan online di smartphone, Saleh menceritakan, rombongan Bonek berangkat dari Tanggerang lewat jalur selatan, Senin (24/1/2011) kemarin sore. Di pilihnya jalur selaran dikarenakan, untuk menghindari gesekan dengan warga Lamongan serta suporter Persela, LaMania.

Meski begitu, bukan berarti jalur selatan aman untuk Bonek. Sebab mereka melewati kota Solo. Bukan tidak mungkin kejadian musim lalu dimana Bonek bentrok dengan warta kota Solo bakal terulang. Nyatanya hal ini tidak terjadi.

Perdamaian antara Bonek dan Pasoepati di Jakarta beberapa waktu lalu ternyata mulai berdampak. Ketika melewati Solo, Pasoepati dan Ultras Solo, kelompok pendukung Persis dan Kesatria XI Solo FC, turun langsung untuk mengamankan perjalanan Bonek. Meski masih ada beberapa oknum yang melakukan pelemparan. "Justru Pasopati dan Ultras yang bantu ngusir warga yg berniat menghadang. Saya ucapkan terima kasih untuk mereka," tambahnya.

Sementara itu, melalui akun jejaring sosialnya, Pasoepati menyatakan prihatin karena masih ada oknum yang melempari kereta Bonek. "Merasa malu dan prihatin dengan kelakuan oknum Pasoepati yang semalem melakukan pelemparan. Kalian juga tak lebih baik ternyata," tulis mereka. "Kami mohon maaf atas kejadian semalam. himbauan kami tak mampu membuat oknum-oknum tersebut mengurungkan niat," lanjutnya.

Tolong sebarkan pesan ini kalau yang mempunyai grup...
trima kasih ..
sekarang Bonek Viking Pasopati menjadi saudara...

Aremania-Persikmania Pendam Dendam

Dua kelompok tim suporter sepakbola Aremania dan Persikmania sepakat untuk memendam dendam yang tumbuh sejak 2003 lalu.
Oleh:
Kamis, 10 Januari 2008 | 20:04 WIB
INILAH.COM, Kediri - Dua kelompok tim suporter sepakbola Aremania dan Persikmania sepakat untuk memendam dendam yang tumbuh sejak 2003 lalu.
Kesepakatan tersebut terjadi di Ruang Kilisuci, Balaikota Kediri, Jawa Timur, bertepatan dengan peringatan Tahun Baru 1429 Hijriyah, Kamis. Penandatanganan kesepakatan keamanan itu disaksikan Wakil Kepala Polresta Kediri, Kompol Agoes Irianto.
"Mudah-mudahan di Tahun Baru Hijriyah ini, antara kami dengan Persikmania ada perubahan pandangan. Kita sama-sama ingin mengubur masa lalu," kata salah satu Koordinator Aremania, Slamet.
Aremania sangat mendambakan terjadinya hubungan yang harmonis dengan Persikmania, tidak hanya menjelang putaran Babak Delapan Besar Ligina XIII di Stadion Brawijaya, Kediri, tapi berlangsung selamanya.
"Bagaimanapun juga, di kompetisi Super Liga nanti, Arema dengan Persik akan saling bertemu. Hubungan yang selama ini mengalami masalah, mari kita jalin lagi mulai dari sekarang," kata Asisten Manajer Arema, M Taufan menambahkan.
Demikian halnya dengan Koordinator Persikmania, Hendry Ego, yang menganggap sudah waktunya kedua kelompok suporter tim papan atas di Tanah Air itu, kembali menjalin rekonsiliasi.
Ia juga mengharapkan, suatu saat nanti, Persikmania bisa diterima dengan baik oleh Aremania, baik di Stadion Gajayana Malang maupun di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen.
"Kami menyadari, ada ikatan historis antara Persik dengan Arema. Sudah sepantasnya sejarah keikutsertaan Persik di pentas Ligina IX/2003 lalu kita kenang dengan mengubur dalam-dalam dendam yang selama ini terjadi," kata Ketua Yayasan Suporter Persik (YSP) itu menambahkan.
Dalam kesempatan itu, dua koordinator Aremania, Surtato dan Slamet menandatangani kontrak keamanan sebelum mereka datang ke Kediri untuk mendukung timnya bertanding melawan Persiwa Wamena, di ajang Babak Delapan Besar pada 16 Januari 2008 mendatang.
Ada enam poin yang harus ditaati Aremania saat bertandang ke Kediri, yakni kedatangannya harus selalu berada di bawah koordinasi pengurus Aremania dan tidak menginap serta mendirikan tenda di sekitar Kota Kediri; Aremania tidak diperkenankan membawa dan membunyikan petasan, kembang api, senjata tajam, benda keras, dan minuman keras.
Berikutnya, Aremania harus membawa tiket tanda masuk dan tidak melakukan keributan baik di dalam maupun di luar stadion; Aremania harus tetap menjaga ketertiban dan keamanan dengan tidak melakukan aktivitas mengamen, pemerasan, dan pengrusakan sarana umum dan harta benda warga selama berada di Kediri.
Aremania menerima kebijakan apapun yang diambil oleh Panpel Stadion Brawijaya. Mereka bersedia menerima sanksi hukum atas semua pelanggaran yang dilakukan selama Babak Delapan Besar berlangsung di Kediri.
Selain dari pihak Polresta Kediri, penandatanganan kontrak keamanan oleh Aremania disaksikan Ketua Panpel Stadion Brawijaya, Bambang Soemarjono dan Sekum Persik, Barnadi serta Ketua Umum Persik, HA Maschut.
Pada musim kompetisi Ligina IX/2003 lalu, Aremania membuat kerusuhan di Stadion Brawijaya, sehingga pertandingan antara Persik melawan Arema dihentikan dan dilanjutkan beberapa hari kemudian di Stadion AAU, Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta.
Setelah peristiwa itu terjadi, rivalitas antara Aremania dan Persikmania terus berlanjut, kendati kedua kesebelasan mereka sudah jarang bertemu, karena perbedaan wilayah kompetisi.
Wakil Kepala Polresta Kediri, Kompol Agoes Irianto meminta Aremania membuktikan diri sebagai tim yang pernah mendapatkan penghargaan dari PSSI sebagai kelompok suporter terbaik Ligina.

TRAGEDI BERDARAH SUPORTER TANAH AIR

sampai kapan tragedi berdarah sepak bola Indonesia selasai....
mungkin memang bnar suportifitas hanyalah mimpi, perdamaian di tak kan terjadi...

ayolah..... sudahi perang suporter ini, jngan d butakan sma warna, lagu, daerah, dan gengsi....
sluruh suporter INDONESIA... Bersatu untk DAMAI....
negri ini perlu revolusi sepak bola, juga perlu kesadaran akan smua pihak...

dri pada sling menjatuhkan, lbih baik jatuhkan NURDIN saja.....
di saat suporter berperang untuk mempertahankan gengsi kalian
Nurdin pun berpesta akan kmakmurannya....

ayolah smua bersatu untuk REVOLISI PSSI...

Andaikan aQ gayus tambunan, akan aQ beli kepala nurdin.. .

BOIKOT LAGA ISL & DIVISI UTAMA SEKARANG JUGA. .. demi kejayaan sepak bola BANGSA BESAR "INDONESIA".. .



S1NYAL WANI REKK.. .
JANGAN TAKUT SAMA SI NURDIN BANGSAT ITU.. .

Nurdin Turun Downk

Ada temanku bernama si nurdin
Sepak bola kelurahaan yang diurusin
Menjabat selamanya kalo bisa katanya

Walau kosong prestasi bikin frustasi
Tapi haram hukumnya kalu turun kursi
menjujunjung demokrasi alasan si nurdin basi

Pelecehan demokrasi negri
Korupsi sejak dari dalam hati

Nurdin turun donk
Nurdin turun donk
Sudah saatnya kamu turun donk
Nurdin turun donk
Nurdin turun donk
Sudah saatnya kamu turun donk

Suka ngatur angka kalau tidak salah
Demi uang pasangan biar tidak kalah
Menghubungi wasitnya dari balik jeruji

Korup sana sini
Atur sana sini
Bak seorang raja mengatur para mentri
Tak masalah orang bilang yang penting kantong terisi

Pelecehan demokrasi negri
Korupsi sejak dari dalam hati

Nurdin turun donk
Nurdin turun donk
Sudah saatnya kamu turun donk
Nurdin turun donk
Nurdin turun donk
Sudah saatnya kamu turun donk

Bonek Lempar 2 Warga Lamongan dari Kereta

Dua warga Lamongan menjadi korban oknum Bonek saat melakukan sweeping di KA Kertajaya jurusan Surabaya- Jakarta, Sabtu (22/01/2011). Kedua korban tewas itu bernama Gilang warga Perumda Deket.

Sedangkan satu korban kritis yakni Teguh Karembo, warga Lingkungan Dapur lor, kelurahan Sidokumpul, Kecamatan kota.

Informasi yang dikumpulkan beritajatim.com di lapangan menyebutkan awalnya polisi melakukan sweeping bersama warga saat KA Kertajaya berhenti di stasiun Lamongan.

Sweeping polisi dilakukan setelah Jumaat Malam kemarin Bonek yang berangkat ke Jakarta hendak menonton laga Persebaya 1927 Vs Tangerang Wolves Minggu besok melempari rumah warga Lamongan.

Saat sweeping tersebut sejumlah warga sempat mengamankan dan menghajar sejumlah bonek yang berada di dalam kereta. Setelah puas menghajar dan men-sweeping, KA Kertajaya berangkat meninggalkan stasiun Lamongan.

Ketika berangkat itu ada dua orang warga Lamongan yang masih tertinggal di dalam gerbong KA Kertajaya yaitu Gilang dan Teguh Karembo.

Dua warga itu kemudian dihajar beramai-ramai, Gilang dibuang Desa Ploso Wayu Kecamatan Kota, jenazahnya saat ditemukan ada luka tusuk, sementara itu setelah sampai Desa Talun Kecamatan Sukodadi giliran Teguh Karembon (25) juga dibuang dan mengalami luka parah.

Saat ini jenazah dan korban luka dibawa ke RS Muhammadiyah Lamongan.

Bobr0knya PSSI di Tangan nurdin anjing halid. ..

Sudah bertahun-tahun bikin kompetisi cuma gitu-gitu aja..? Masih ada kungfu di lapangan..? Masih ada wasit bisa diintervensi..? Masih ada penonton anarkis..? Masih ada hukuman yang mencla mencle..? Masih ada Ketua PSSI yang bisa membatalkan keputusan Komisi Disiplin seenak perut sendiri..?


dasar nurdin itu anjing, perlu di bunuh itu orang..
tingkatkan kebencian kepada se0rang nurdin halid yg telah menghancurkan Sepak Bola Indonesia.. .





"Cintailah Sepak Bola, Lupakan PSSI"..

10 Fakta tentang PSSI - LPI

Drama konflik antara PSSI dan LPI belum juga berakhir. Jangankan menemui titik temu, justru intensitas pertarungan semakin keras.

Dua kubu yang berseberangan ini saling adu manuver, saling menjatuhkan, saling intip, sama-sama suka menggunting dalam lipatan, saling cari dukungan, saling adu argumen. Sama-sama merasa benar sendiri.

Ada banyak tercipta fakta fenomenal dari pertarungan PSSI dengan LPI. Fakta yang bisa dinilai mengejutkan, unik, mengenaskan. Redaksi beritajatim mencatat 10 fakta tersebut.

1. Klaim Profesional
LPI menganggap kompetisinya profesional karena berbasis bisnis dan berorientasi prestasi. Sebaliknya, PSSI menganggap kompetisi LPI sekelas tarkam. Terakhir, kompetisi ini dinilai sebatas hiburan.

2. Dua Pengusaha
PSSI kerap mendapat modal besar dari pemilik Grup Bakrie, yakni Aburizal Bakrie. LPI dimodali oleh pemilik Grup Medco, yakni Arifin Panigoro. Uniknya, dua pengusaha ini pernah terlibat perseteruan saat kasus penanganan lumpur Lapindo.

3. Izin Pertandingan
PSSI meminta Mabes Polri untuk melarang bergulirnya pertandingan LPI. Humas Polri menyetujui. LPI lantas mendapat izin dari Menpora Andi Mallarangeng melalui BOPI. Meski PSSI protes, Polri akhirnya tetap mengeluarkan izin.

4. Sanksi FIFA
PSSI mengirim surat ke Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Dalam tempo sehari, surat langsung dibalas. Intinya, PSSI diberi wewenang menindak tegas LPI. Jika problem LPI tak terselesaikan hingga 1 Maret, FIFA mengancam akan memberi sanksi pada PSSI. Uniknya, keaslian surat FIFA sempat dipertanyakan banyak kalangan. Polemik berakhir setelah FIFA menyatakan bahwa surat tersebut otentik.

5. Klub Mundur
Tiga klub ISL mengundurkan diri, yaitu Persibo, Persema, dan PSM. Akibatnya, jadwal dan klasemen ISL berantakan. PT Liga sebagai penyelenggara kompetisi juga mendapat penalti dari sponsor utama, yakni PT Djarum. Jumlahnya sekitar Rp 7 miliar.

6. Seleksi Timnas
PSSI mencoret semua pemain yang berlaga di LPI dari seleksi timnas Indonesia. Akhirnya, tidak ada pemain LPI yang dipanggil untuk pelatnas persiapan Pra Olimpiade. Termasuk dua pemain keturunan, yaitu Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan. Ada satu yang terselip, M Rhidwan. Namun, PSSI tampaknya kecolongan. Dia dikira bukan pemain LPI.

7. Perang Statemen
Sampai saat ini, pihak PSSI dan LPI sebatas perang statemen dan argumen melalui media massa. Belum pernah sekalipun bertemu, duduk satu meja, dalam forum bersama. LPI belum pernah datang ke kantor PSSI. Sebaliknya, PSSI keberatan bertemu LPI ketika dimediatori BOPI. Bahkan pada dialog-dialog di televisi pun, keduanya ditampilkan terpisah.

8. Hadang Younghusband
LPI sangat termotivasi merekrut Younghusband bersaudara. Dua pemain timnas Filipina yang pernah masuk skuad junior Chelsea ini diharapkan mampu mengangkat pamor kompetisi LPI. Agen kedua pemain telah memberi lampu hijau. Tetapi, komunikasi menjadi macet karena PSSI menghadang dengan jalan meminta PSSI-nya Filipina agar menolak proses transfer.

9. Dugaan Korupsi
Keuangan PSSI mendapat sorotan dari KPK dan ICW. PSSI diduga melakukan penyelewengan uang dari negara (korupsi). PSSI diminta melaporkan keuangan dalam 5 tahun terakhir. Sayangnya, permintaan ditolak dengan alasan menunggu rekomendasi dari kongres tahunan. Sementara itu, KPK dan ICW mengancam akan membawa kasus ini ke pengadilan.

10. Rezim Nurdin
Desakan agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Besoes turun semakin gencar. Nurdin telah menjabat sejak tahun 2003 dan Besoes sejak 1983. Dalam rentang waktu tersebut, PSSI dinilai gagal mempersembahkan prestasi. Banyak yang beranggapan, jika rezim Nurdin turun, perseteruan PSSI dan LPI akan berakhir.

Kesepuluh fakta ini hanyalah sekelumit dari fakta-fakta lain yang mungkin lebih besar ataupun lebih istimewa. Pembaca bisa menambahkannya. Sebab, pertarungan PSSI dan LPI tidak hanya terjadi di pusat (Jakarta) namun telah melebar hingga ke daerah-daerah bahkan ke pelosok desa.

membuat kita termotivasi

Kata-kata yang bisa memotivasi kehidupan kita agar menjadi lebih baik !

1.Tiada hal yang lebih berani dari bertanggung jawab

2.Orang-orang yang berbesar hati itu unik. Jika menang, mereka merunduk hormat kepada lawan-lawan yang telah dikalahkan. Jika kalah, mereka bertepuk tangan untuk kemenangan sang lawan

3.Tujuan dalam menjalani hubungan bukan untuk berpikiran sama, melainkan untuk berpikir bersama

4.Seberapa lama kamu memikirkan kekalahan mu, selama itu lah kau kalah !

5.Tidak ada waktu yang lebih baik selain sekarang, untuk memulai hidup yang lebih baik

6.Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lagi dengan cara yang lebih baik

7.Anggaplah kesalahan kita sebagai cermin untuk menjadi lebih baik

8.Beruntung selama ini kita bisa merasakan kesedihan. Karena kesedihan, kita bisa tahu adanya kebahagiaan

9.Setiap kesenangan tidak akan bertahan lama, maka pergunakanlah kesenangan itu untuk hidup kita

10.Terkadang dalam hidup ini kita sering di hadapkan akan pilihan sulit. Dan kita harus melalui semua itu dengan hati yang lapang

11.Tiada kata terindah "seindah persaudaraan"

12.“Sayangi dan cintai kedua orang tuamu, jgn pernah sekalipun membuatnya sedih dan menangis. Tunjukkan kita bisa membalas semua kasih sayangnya dengan melakukan sesuatu hal yg bisa dibanggakan. Meskipun itu takkan pernah cukup untuk mengganti


Semoga kata-kata bijak ini bisa membuat kita termotivasi

Laga LPI Bakal Disiarkan di Tiga Televisi Nasional

Ironi! Di saat PT Liga Indonesia harus membayar penalti sebesar Rp 7 miliar kepada PT Djarum atas mundurnya tiga tim, Persema, Persibo dan PSM, pengelola Liga Primer Indonesia (LPI) justru tengah panen sponsor. Kali ini dikabarkan satu televisi nasional bakal membeli hak siar pertandingan LPI.

Saat ini dua stasiun televisi nasional sudah dipastikan menjadi pemegang hak siar pertandingan LPI, yakni Indosiar dan MetroTV. Tapi kuota itu belum penuh. Sebab masih terdapat satu televisi nasional yang akan bergabung. Siapakah satu televisi nasional itu?

Seperti yang diungkapkan Media Officer LPI, Abi Hasantoso, Minggu (16/1/2011), Indosiar dan MetroTv bukan satu-satunya televisi yang akan menyiarkan pertandingan-pertandingan LPI. Menurut Abi, saat ini masih dilakukan pembicaraan dengan salah satu televisi besar di Indonesia.

"Tidak etis kalau kita sebutkan sekarang. Sebab negoisasi masih berjalan. Kalau sudah oke nanti saya kasih tahu," ucapnya.

"Yang jelas, memang ada pembicaraan dengan salah satu televisi besar di Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa LPI yang merupakan hasil KSN sangat dicintai anak bangsa," sambung pria berkepala gundul ini.

Kabar yang berhembus, ketertarikan televisi nasional untuk menyiarkan pertandingan LPI tak lepas dari lonjakan rating yang dirasakan Indosiar dan MetroTV. Hasil rating menunjukkan, dua kali pertandingan pembuka LPI di Solo dan Bojonegoro setara dengan tujuh kali pertandingan Superliga di salah satu televisi nasional.

Bahkan, untuk satu pertandingan Persebaya saja, ratingnya mendapai empat kali dari rata-rata rating acara di MetroTV. Selain itu, iklan di setiap pertandingan juga cukup banyak. Ini menjadi bukti, sepakbola Indonesia tidak melulu harus dimonopoli satu pihak.

"Bila itu terjadi kami turut senang sekaligus bangga. Sebab fakta ini bukti kalau LPI diterima di negeri ini," tutup Abi.