Powered By Blogger

Minggu, 24 April 2011

Persik Yakin Menang Di Kandang

Setelah mengalami empat kekalahan beruntun di
luar kandang, Skuad Persik Kediri mengusung
motivasi tinggi dalam duel melawan PSIS
Semarang di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Senin
(25/4) besok.
Pelatih Persik, Jaya Hartono mengatakan, sudah
melupakan kekalahan menyakitkan tersebut. Dia
optimis, kali ini Persik berada pada jalur positif,
dan menuai kemenangan sempurna.
" Saya sudah mempelajari kekuatan serta
kelemahan PSIS. Yang mana didalamnya banyak
dihuni pemain senior," kata Jaya Hartono
Mantan Pelatih Persib Bandung itu mengaku,
memiliki strategi jitu untuk melumpuhkan
lawannya, Laskar Mahesa Jenar. Salah satu
strateginya adalah mengandalkan kecepatan para
pemain mudanya.
" Dengan persiapan yang matang selama istirahat
kemarin. Kemudian motivasi yang tinggi dari
anak-anak. Saya yakin, kita berhasil menang
dengan hasil gol yang banyak," tegasnya.
Pada pertandingan besok, imbuhnya, tetap akan
mengandalkan duet striker Adrian Trinidad
dengan Dodit Fitrio. Selain itu dua sayap muda
Persik, Slamet Sampurno dan Wawan
Widiantoro akan menjadi suplayer dua pencetak
gol mereka.
Saat ini Persik baru mengoleksi 29 poin dari 22
laga yang sudah dilakoni. Persik sangat
membutuhkan tiga poin dan jumlah gol yang
banyak agar dapat parkir di posisi tiga Grup II
Kompetisi Divisi Utama 2010/11.
Jaya menambahkan, banyak pemain PSIS yang
patut diwaspadai. Umumnya adalah para pemain
berpengalaman seperti, Gustavo Chena, Rodrigo
Santoni, Patricio Jimenez, Aris Indarto, Indrianto
Nugroho
Sedangkan PSIS berada diatas Persik. Mereka
sudah mengumpulkan 34 poin dari 22 laga yang
sudah dijalani.

renungan

Kita berasal dari mana ?
Kenapa kita berada di sini ?
Jika kita mati ke mana kita pergi ?
Apakah hanya kebohongan alam?
Apa yang terjadi sebelumnya
Apakah hidup ini memang sudah ditentukan ?

Mereka bilang: hidup ini terlalu pendek
Disini dan sekarang
Dan kau hanya diberi satu kali kesempatan
Tapi apa mungkin lebih dari itu
Apa aku pernah hidup sebelumnya
Atau emang hanya ini yang kita dapat?

Jika aku mati besok, aku kan baik saja
Karena aku percaya, walaupun setelah kita tidak ada
Jiwa ini akan tetap ada
Dulu aku sangat takut akan kematian
Dulu aku pikir kematian adalah akhir

Tapi itu dulu, sekarang aku tak takut lagi
Aku tau jiwaku akan berpindah
Aku mungkin tak akan pernah menemukan semua jawabannya
Aku mungkin tak akan pernah mengerti mengapa ini terjadi
Aue juga tak akan bisa membuktikan segala yang aku tau itu benar
Tapi aku tau bahwa aku harus tetap mencoba

Tolak Putusan FIFA, Persik tetap Usung Toisutta

Persik Kediri tetap menolak
keputusan FIFA yang menganulir empat nama
dalam Kongres PSSI dan tetap mengusung
George Toisutta sebagai calon ketua umum.
"Ketua umum sudah menetapkan akan tetap
mendukung Pak George maju dalam kongres.
Kami menolak keputusan FIFA," kata Sekretaris
Persik Kediri Barnadi di Kediri, Sabtu (23/4).
Ketua umum Persik Kediri, Samsul Ashar, saat
dikonfirmasi tentang penolakan keputusan FIFA
membenarkan hal itu. Ia beranggapan, sosok
George tetap mumpuni dan mempunyai konsep
yang jelas akan kemajuan sepak bola di Tanah
Air.
Konsep itu di antaranya pembenahan tentang
pembinaan. Harusnya, anggaran yang banyak itu
bukan di liga profesional, melainkan di liga yang
paling bawah. "Mana ada di PSSI terobosan yang
seperti itu. Jika konsepnya dilakukan, lima tahun
ke depan sepak bola Indonesia menjadi hebat,"
katanya.
Konsep itu, lanjut dia, sudah dilakukan di negara-
negara tetangga, seperti Australia dan Jepang.
Buktinya, sepak bola di negara mereka jauh lebih
baik dan maju. "Keputusan FIFA yang melarang
para kandidat itu maju adalah sebuah kesalahan.
Terlebih lagi, dukungan yang mengalir kepada
Arifin Panigoro dan George Toisutta cukup
banyak hingga 92 klub," katanya.
Ia menampik dirinya mempunyai kepentingan
karena tidak patuh keputusan FIFA yang notabene
sebagai federasi sepak bola dunia itu, apalagi
dirinya juga sebagai anggota Komite Normalisasi
yang diketuai Agum Gumelar yang juga resmi
menyatakan akan mematuhi keputusan FIFA.
"Kami tidak melawan. Kami menghormati
keputusan FIFA, tapi dari hasil suara terbanyak
untuk dukungan kepada mereka (Arifin Panigoro
dan George Toisutta) dipilih langsung para pemilik
suara sah. Kami lebih pentingkan itu, suara," kata
pria yang juga Wali Kota Kediri itu.
Langkah selanjutnya, sebagai anggota Komite
Normalisasi, Samsul mengatakan akan mengikuti
prosesi pemilihan mulai pendaftaran hingga
kongres. Jika dalam verifikasi ada yang merasa
keberatan, maka pihaknya bisa mengajukan ke
komite banding.
FIFA melalui Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum
Gumelar, menyatakan tetap menolak empat calon
untuk bertarung di kongres pemilihan PSSI, yakni
Nurdin Halid, George Toisutta, Arifin Panigoro dan
Nirwan Bakrie. Selain itu, FIFA juga menolak
terbentuknya Komite Pemilihan yang ditentukan
pada kongres 14 April 2011, karena sudah
memutuskan Komite Normalisasi juga yang akan
bertindak sebagai Komite Pemilihan PSSI.