Powered By Blogger

Minggu, 06 Februari 2011

Makin Tertantang ke LPI Persik Lengakapi Sejumlah Syarat

KEDIRI- Nasib Persik di ajang Liga Primer Indonesia (LPI) masih tersendat-sendat. Sampai saat ini belum diketahui pasti apakah Macan Putih bisa ikut ajang yang diprakarsai oleh pengusaha terkenal Arifin Panigoro tersebut.

Sejumlah syarat kabarnya saat ini masih mengganjal Macan Putih untuk bergabung di ajang tersebut. Namun, pihak manajemen Macan Putih tidak patah semangat. "Kami justru semakin tertantang," kata Manajer Persik Sunardi.

Jalan untuk bergabung ke LPI yang ternyata tidak semudah menurutnya justru membuat pihaknya kepincut untuk ikut liga tandingan yang digelar oleh PSSI tersebut. "Ini membuktikan bahwa LPI bukan liga sembarangan. Mereka ternyata bukan asal dan bisa diikuti siapa saja dengan mudah," tandasnya.

Hal itu pula, lanjut Sunardi yang justru membuat pihak manajemen Persik kian tertantang untuk bergabung ke ajang tersebut. "Kalau bergabungnya mudah, mungkin kami malah tidak terkesan," sebutnya.

Sampai sejauh ini, Sunardi mengatakan bahwa manajemen terus melakukan persiapan untuk ikut ajang tersebut. Mereka masih melengkapi berbagai syarat yang diajukan oleh LPI. Salah satu yang utama adalah kejelasan badan hukum Persik.

Seperti diketahui, sampai saat ini Persik ternyata belum punya badan hukum. Kondisi ini sangat memprihatinkan. Sebab Persik sudah dua tahun ikut ajang ISL. Sedangkan salah satu syarat untuk ikut ISL dulu adalah juga harus berbadan hukum.

PT yang dipakai dulu tampaknya hanya formalitas. Yakni PT Indobola Mandiri yang sebenarnya sebuah perusahaan agen pemain. Buktinya PT tersebut ternyata tidak bisa menjadi badan hukum Macan Putih untuk saat ini masuk ke ajang LPI. "Kalau sudah beres semua pasti ada kejelasan. Sekarang tunggu saja bagaimana selanjutnya," sebutnya

Suporter Persik Tolak Kediri United

TEMPO Interaktif, Kediri - Upaya kesebelasan Persik Kediri untuk merumput ke Liga Primer Indonesia lagi-lagi terganjal. Forum suporter Persik menolak pendirian klub baru yang digagas manajemen untuk mensiasati sanksi PSSI.

Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik (FKSP) M Hanif mengatakan dukungan yang diberikan suporter selama ini hanyalah untuk Persik. Dukungan tersebut tak bisa dialihkan kepada Kediri United, sebuah klub yang didesain khusus untuk mengikuti LPI. “Kami mau Persik yang masuk ke LPI, bukan Kediri United,” kata Hanif, Minggu (6/2).

Sebelumnya Ketua Umum Persik Samsul Ashar mengumumkan pembentukan tim baru berjuluk Kediri United. Tim tersebut dirancang untuk mengikuti LPI. Sementara Persik Kediri akan tetap bermain di Divisi Utama tanpa meninggalkan PSSI. Hal ini untuk menghindari sanksi PSSI yang akan diterima Persik berupa pemecatan jika memutuskan pindah ke LPI.

Hanif menegaskan Persikmania bisa memahami keputusan manajemen yang ingin lepas dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Apalagi pemerintah pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah telah mengisyaratkan untuk tidak lagi mengucurkan dana pemerintah kepada Persik mulai 2012 mendatang.

Karena itu jika Pemerintah Kota Kediri bertekad memperbaiki diri menjadi profesional, hendaknya membawa Persik ke LPI, dan tidak sekedar membentuk klub baru. Ikatan emosional yang dimiliki Persik dan pendukungnya selama ini telah terbangun kuat dan tak bisa dipisahkan.

Selain Persikmania, menurut Hanif, juga tidak setuju dengan rencana peleburan Persidikab Kabupaten Kediri dan sebagian pemain Persik menjadi Kediri United. “Kami ingin Persik tetap menjadi milik Kota Kediri,” katanya.

Ketua Umum Persik Samsul Ashar menegaskan pembentukan Kediri United saat ini menjadi pilihan terbaik untuk mempertahankan sepak bola Kediri. Larangan penggunaan APBD oleh Menteri Dalam Negeri tidak bisa diganggu gugat untuk menciptakan clean government. “Itu strategi biar tidak terkena sanksi PSSI,” kata Samsul.

Karena itu manejemen akan tetap membentuk klub baru dan membiarkan Persik berlaga di Divisi Utama. Terlebih lagi sebagian pengurus Persik masih belum berharap banyak pada masa depan LPI yang digagas Arifin Panigoro tersebut. “Kita tak pernah tahu bagaimana masa depan LPI,” kata Sekretaris Umum Persik Barnadi.

Inginkan Perubahan, Persik Dukung George Toissutta

Kediri - Dukungan untuk George Toissutta dalam pencalonannya sebagai Ketua Umum PSSI terus menguat. Terakhir, Persik Kediri sebagai salah satu pemilik hak suara menjatuhkan pilihannya ke jendral TNI AD tersebut karena menginginkan adanya perubahan.

Sekretaris Umum Persik Barnadi membenarkan adanya dukungan kepada George. Diakuinya, keputusan itu sudah diambil oleh Ketua Umum Persik Samsul Ashar dan akan dipertahankan dalam penyampaian hak suara dalam Konggres PSSI di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, 19 Maret mendatang.

"Pak Samsul sebagai Ketua Umum Persik sudah menyatakan mendukung jendral, dan saya sebagai sekretaris pastinya ikut apa keputusan tersebut," kata Barnadi saat berbincang dengan detiksurabaya.com di Sekretariat Persik, Jl.Diponegoro, Sabtu (5/2/2011).

Barnadi menegaskan, keputusan memberikan dukungan kepada George untuk menjadi suksesor Nurdin Halid semata-mata menginginkan adanya perubahan dalam kepengurusan PSSI. Sosok George yang berlatar belakan militer dianggap tepat memimpin PSSI dan melanjutkan upaya perbaikan persepak bolaan Indonesia.

"Di mata saya kepemimpinan Pak Nurdin tidak semuanya jelek, cuman ada beberapa hal yang memang menjadi pro dan kontra. Atas dasar itu Pak Samsul sudah mendukung semangat perubahan di PSSI," jelas Barnadi yang juga tercatat sebagai Ketua Pengcab PSSI Kota Kediri.

Masih kata Barnadi, Persik menjadi salah satu klub di bawah naungan PSSI yang memiliki hak suara dalam pemilihan Ketua Umum PSSI mendatang. Pengurus Persik juga sudah mendapatkan undangan untuk bisa hadir dalam kongres.

"Pengcab justru tidak punya hak suara, tapi Persik yang punya. Persik tergabung bersama 17 klub Divisi Utama lain yang juga punya hak suara," tandas Barnadi.

Terkait keberadaan Iwan Budianto sebagai Pembina Persik Kediri, Barnadi mengakui hal tersebut tidak akan mempengaruhi keputusan dukungan kepada George Toissutta.

Iwan yang saat ini masuk dalam kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid juga belum memberikan intervensinya dan apabila hal tersebut dilakukan dijamin tidak akan didengarkan.

"Mas Iwan memang pembina, tapi dia tidak bisa mengintervensi. Ketua Umum yang berhak memutuskan dan itu sudah diambil," tegasnya.