Powered By Blogger

Jumat, 06 Mei 2011

Manajemen Persik Akan Potong Separo Gaji Pemain

Kediri - Manajemen Persik
Kediri akan memotong setengah gaji pemain
hingga separuhnya. Mereka dipastikan
menganggur hingga lima bulan mendatang
menyusul kegagalan Persik di Divisi Utama.
Sekretaris Umum Persik Barnadi mengatakan,
timnya tak lagi menyisakan pertandingan
setelah menempati peringkat enam Divisi
Utama. Setelah kalah empat kali berturut-turut di
luar kandang, Persik juga tak mampu
memperbaiki posisi di dua pertandingan
terakhir.
Hal ini cukup memprihatinkan mengingat dua
laga tersebut dilangsungkan di Stadion
Brawijaya Kediri. Akibat situasi itu, para pemain
harus menganggur hingga kontrak mereka
berakhir bulan Oktober 2011.
Meski hanya menjalani latihan, mereka tetap
menerima gaji tidak penuh dari manajemen.
»Ini yang memberatkan kami, ” kata Barnadi,
Kamis (5/5). Setiap bulan, manajemen harus
mengeluarkan biaya hingga Rp 450 juta.
Selain gaji pemain, keperluan lainnya adalah gaji
pegawai, operasional, dan konsumsi. Biaya itu
semakin memberatkan setelah manajemen
Persik gagal mendapatkan sponsorship.
Sehingga semua keperluan harus
mengandalkan bantuan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Kediri
sebesar Rp 7,5 milyar.
Untuk melakukan penghematan, manajemen
akan melakukan pemotongan gaji pemain mulai
bulan Juni mendatang. Tak tanggung-tanggung,
angka yang ditawarkan manajemen mencapai
setengah dari gaji mereka. »Kami tak punya
pilihan lagi, toh mereka juga tidak main, ” kata
Barnadi.
Tak hanya pemotongan gaji, manajemen juga
mempersilakan pemainnya hengkang ke klub
lain. Hal ini untuk memberi kesempatan pemain
Persik yang ingin berkiprah di klub yang
bernasib lebih baik. Alasannya, hingga kini
Persik Kediri belum memutuskan untuk
mengikuti Piala Indonesia atau tidak.
Diperkirakan event itu akan berlangsung setelah
bulan puasa mendatang. »Tapi masih belum
jelas juga mengingat situasi kongres PSSI yang
kacau, ” kata Barnadi.