Powered By Blogger

Rabu, 02 Maret 2011

LPI Jangan Terkontaminasi Masalah Politik

Jakarta, Liga Primer Indonesia jadi
harapan baru kompetisi sepakbola yang lebih
baik. Diharapkan LPI hanya fokus pada
pengembangan kompetisi dan prestasi serta
terbebas dari berbagai masalah politis.
"LPI jangan cuma jangka pendek. Misalnya
karena pencitraan untuk jadi ketua umum PSSI.
Atau lanjut ke (pemilu) 2014. Seperti di teman kita
di Italia," ucap Anggota Komisi X DPR, Eko
Hendro Purnomo dalam Rapat Dengar Pendapat
dengan Liga Primer Indonesia di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta.
Belakangan urusan sepakbola Indonesia dan PSSI
memang sarat berbau politis. Hal ini disayangkan
banyak pihak lantaran justru mengganggu upaya
menjadikan sepakbola sebagai olahraga
berprestasi. Apalagi sudah sejak lama Tim Merah
Putih puasa juara di beragam kompetisi regional.
Keberadaan orang-orang partai di LPI dianggap
bukan sesuatu yang haram. Namun harus
diingat kalau itu tak lantas membuat LPI menjadi
politis.
"LPI jangan berkesan politis. PSSI sekarang kacau
karena banyak unsur politis. Lebih banyak politik
dibanding olahraganya. Bisa dipahami kalau ada
orang-orang politik di dalam kepengurusannya
(LPI), tapi jangan lantas nanti jadi politis," timpal
Hanif Dhakiri dari Fraksi PKB.
Menanggapi pernyataan dari anggota DPR
tersebut, Direktur LPI, Widjayanto, memastikan
kalau kompetisi yang mereka kelola tak
bermuatan politis atau karena mengincar posisi
tertentu.
"LPI jauh dari kepentingan politik. Kompetisi ini
lahir karena desakan klub dan pengda untuk
membuat kompetisi yang mandiri," tegas
Widjayanto yang datang didampingi General
Manajer Bidang Kompetisi, Arya Abhiseka, Juru
Bicara Abi Hasantoso serta pengurus klub-klub
LPI.

Tidak ada komentar: