Powered By Blogger

Rabu, 02 Maret 2011

Suporter Minta FIFA Selamatkan Sepakbola Indonesia

Bola.net - Konflik berkepanjangan yang melanda
PSSI membuat banyak pihak terutama pecinta
sepakbola Indonesia prihatin.
Suporter yang tergabung dalam Gerakan
Reformasi Sepakbola National Indonesia (GRSNI)
berharap induk organisasi sepakbola dunia, FIFA,
mengambil langkah tegas untuk menyelamatkan
sepakbola Indonesia.
Berikut pernyataan GRSNI pada press release-nya,
Rabu (2/3) sore.
Saatnya FIFA Bertindak Selamatkan
Sepakbola Indonesia
Kini tiba saatnya Federasi Sepakbola Internasional
(FIFA) melakukan intervensi dan menyelamatkan
sepakbola Indonesia ketika mereka sedang
melangsungkan sidang di Zurich, Switzerland
pada 1 Maret 2011.
Salah satu agenda dalam pertemuan tersebut
adalah membahas kemelut sepakbola di
Indonesia. Ini berarti seluruh catatan tentang
sepakbola Indonesia termasuk prestasi yang terus
merosot, salah urus dan berbagai
penyelewengan aturan diamati secara
internasional.
Hari Minggu kemarin, 16 pengurus provinsi dan
klub anggota PSSI mengirim surat ke FIFA
meminta secara resmi intervensi dan tidak lagi
memberikan toleransi terhadap keadaan yang
makin lama makin rumit, mendiskreditkan dan
memalukan cabang olahraga ini dan
meruntuhkan reputasi Indonesia di dunia
internasional.
Saatnya Bertindak
Hari ini, 1 Maret 2011, sebelum pelaksanaan sidang
FIFA Associations Committe, FIFA President Sepp
Blatter, anggota Komite Etik Ariel Alvarado, dan
Ketua Komite Disiplin Marcel Mathier menurut
sumber tepercaya telah menerima surat yang
ditandatangani oleh 16 anggota PSSI.
Surat tersebut meminta FIFA melakukan
intervensi untuk membersihkan nama dan
menjaga reputasi sepakbola Indonesia akibat
penyelewengan aturan, penipuan,
ketidakterbukaan dan penolakan atas saran
perbaikan yang terus menerus terjadi dalam
tubuh PSSI.
Surat tersebut juga menjelaskan akibat-akibat
buruk kepemimpinan Nurdin Halid selama 8
tahun di PSSI terhadap sepakbola Indonesia yang
ditandai dengan berbagai manipulasi aturan dan
statuta FIFA.
Di bawah kepemimpinan manajemen yang
sekarang, PSSI mencapai titik balik prestasi,
runtuhnya reputasi dan kredibilitas. Reputasi
Indonesia juga terkena dampak negatif dari
kinerja buruk manajemen PSSI tersebut.
Sepakbola adalah olahraga rakyat dan olahraga
paling digemari di Indonesia. Dengan jumlah
penduduk terbesar ke empat di dunia, sepakbola
harus mendapatkan perhatian dan berhak
mendapatkan penataan yang baik, jujur, terbuka,
manusiawi dan dengan semangat
sportsmanship.
Waktunya Memutuskan
PSSI selama ini telah terbukti makin membusuk.
Kongres yang direncanakan pada tanggal 26
Maret 2011 harus kembali ke titik awal setelah
Komite Banding menolak pengajuan banding
George Toisutta dan Arifin Panigoro, dan 2 calon
anggota Executive Committee. Di lain pihak,
pencalonan Nurdin Halid telah memicu protes dan
unjuk rasa di berbagai kota besar Indonesia.
Masalahnya, seperti telah diketahui secara luas,
Nurdin pernah menjalani hukuman selama 2
tahun akibat korupsi. Ini jelas melanggar statuta
FIFA yang berbunyi “members of the Executive
Committee … must not have been previously
found guilty of a criminal offence.”
Waktunya Untuk Berubah
Dengan berbagai kenyataan tersebut, intervensi
FIFA sungguh penting!
Sementara itu, demi terselenggaranya pemililhan
ketua PSSI yang jujur dan terbuka, para kandidat
seperti Jen. George Toisutta dan pengusaha Arifin
Panigoro dan para calon anggota Executive
Committee menyatakan siap melakukan
perubahan dan tunduk mengikuti aturan
berdasarkan investigasi dan audit tim yang
dibentuk oleh FIFA.
Kekebalan PSSI terhadap kritik dan saran harus
berakhir! George Toisutta dan Arifin Panigoro
sebenarnya memenuhi semua persyaratan untuk
maju sebagai calon dan kini keduanya
memperoleh dukungan luas, lebih dari 80 pemilik
suara anggota PSSI, untuk melakukan
pembaruan sepakbola.
Jika FIFA tidak menghentikan penyelewengan dan
pelanggaran aturan oleh PSSI dan
mismanagement dalam penyelenggaraan
organisasi, maka FIFA akan mengecewakan para
penggemar sepakbola di Indonesia. Pembiaran itu
juga akan berakibat buruk pada kelangsungan
dan masa depan sepakbola di Indonesia.
Gerakan Reformasi Sepakbola National Indonesia
(GRSNI)

Tidak ada komentar: