Powered By Blogger

Minggu, 30 Januari 2011

Lihat Kebobrokan PSSI, FIFA Harus Datang ke Indonesia

Malang (beritajatim.com) – Agar tahu dengan sendiri keboborokan kondisi sepakbola di negeri ini, FIFA diminta turun dan datang langsung ke Indonesia.

"Kalau FIFA turun dan datang langsung ke Indonesia, agar tahu seperti apa kondisi PSSI saat ini. Selama ini, FIFA hanya tahu luarnya saja, atau bahkan hanya tahu dari penjelasan pengurus PSSI. Misalnya, laporan Nurdin Halid sendiri. Makanya, saya meminta pihak FIFA harus ke Indonesia," kata mantan Manajer Persema yang kini dipercaya sebagai Manajer Media Officer Persema Malang LPI.

Menurut pengurus Pengprov PSSI Jawa Timur itu, kalau pihak FIFA sampai turun langsung ke Indoneisa, Asmuri yakin, PSSI akan diberi sanksi oleh FIFA. "Bahkan, FIFA akan membekukan PSSI, layaknya apa yang menimpa Irak yang dibekukan oleh FIFA akibat ada campur tangan dari pemerintah setempat," katanya, Rabu (26/1/2011).

Cerita Asmuri, kondisi PSSI selama dipimpin Nurdin Halid itu memang terlihat amburadul dan tak pernah meraih prestasi yang gemilang dan membanggakan rakyat Indonesia. "Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan juga arogan dan sama sekali tak profesional," akunya.

Selain itu, Asmuri mengaku snagat kecewan terhadap sikap PSSI yang mencoret dan melarang Pengcab PSSI Kota Malang ikut Kongres tahunan di Tabanan Bali itu. "Makanya, sampai saat itu saya anggap pencoretan itu tak sah. Saya tetap akan hadir ke Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang akan digelar pada 19 Maret 2011, di Pulau Bintan, Kepulauan Riau itu," tegasnya.

Di undang ataupun tidak diundang oleh PSSI, dengan tegas Asmuri menyatakan, akan hadir ke Kongres di Pulau Bintan Kepulauan Riau nanti. "Itu sudah keputusan bersama. Bahwa kita akan hadir ke Kongres PSSI. Karena kita tetap merasa tak pernah keluar dari keanggotaan PSSI," ujarnya.

Dia juga menambahkan, bahwa beberapa hasil keputusan di Kongres II PSSI yang digelar di Hotel Pan Pacific, Nirwana Bali Resort, Tanah Lot, Tabanan Bali pada 21-22 Januari 2011 itu cacat hukum. "Saya tegaskan, bahwa di Bali itu bukan Kongres, tapi raker. Makaya kami akan tetap hadir ke Kongres nantinya," tegasnya.

Tidak ada komentar: