Powered By Blogger

Selasa, 29 Maret 2011

Panglima TNI: Kehadiran TNI di Kongres PSSI untuk Mengamankan

Bogor, Kehadiran aparat tentara di
arena Kongres PSSI di Pekanbaru akhir pekan lalu
mengundang banyak tanya. Panglima TNI
Laksamana Agus Suhartono menilai kehadiran
mereka memang dibutuhkan.
Seperti diketahui, sekitar 50-60 aparat TNI
berseragam berada di lobi hotel The Premier,
Pekanbaru, Sabtu (26/3/2011). Panglima TNI
menegaskan lagi bahwa kehadiran mereka adalah
permintaan Polda Riau.
"Saya kira semua tahu kehadiran TNI di situ atas
permintaan Polda (Riau)," ungkap Agus saat
ditanyai wartawan di Istana Bogor, Selasa
(29/3/2011).
"Dan itu sah dan boleh, TNI membantu kepolisian
daerah membantu atas permintaan mereka.
Undang-undangnya bunyinya seperti itu.
Kehadiran aparat kemanan memberikan
perlindungan bagi keamanan masyarakat," papar
Agus lagi.
Agus menilai, seharusnya kehadiran TNI tidak
dilihat sebagai ancaman, tetapi menjadi pelindung
keamanan. Yang merasa tidak aman dengan
kehadiran TNI adalah mereka yang punya kasus.
"Saya yakin sebagian kemarin merasa aman,
bagi yang tidak bermasah. Seperti kita kalau
mengendarai kendaraan, kalau semuanya
lengkap, ada polisi akan merasa aman. Tapi kalau
tidak punya SIM grogi, pasti minggir. Saya kira
sama seperti itu lah," urai dia.
"Saya kira kehadiran aparat di wilayah itu
hendaknya dirasakan manfaatnya. Saya kira itu
memberikan manfaat bagi mereka yang
menginginkan aparat keamanan di situ. Kita di
situ mencegah jangan sampai ada konflik sesama
kita yg mengakibatkan hal yang tidak diinginkan.
Jadi posisi kita hanya itu saja," tambah Panglima
TNI dari Angkatan Laut itu.
Agus juga menepis tuduhan bahwa kehadiran
aparat TNI di arena Kongres PSSI adalah bentuk
intervensi karena Kepala Staf AD, George
Toisutta, berniat untuk maju sebagai calon Ketua
Umum PSSI.
"Loh kenapa mereka merasa diintervensi?
Seharusnya mereka merasa aman. Karena
kehadiran kita itu atas permintaan Polda yang
menganggap perlu dibantu. Sesuai dengan
permintaan kepolisian di daerah. Jumlahnya tidak
sampai 1 SSK (satuan setingkat kompi)," elak
Agus.
"Kita tidak mengaitkan sistem kemanan dengan
pencalonan sesorang. Kalau polisi minta kita
lakukan bantuan. Jangan sampai ketika kita tidak
memberi bantuan saat ada masalah tidak bisa
menghadapi, itu kan akan merugikan
masyarakat," tambahnya.
"Kita mengamankan Kongres tersebut jadi tidak
ada hubugnnya dengan Pak George. Yang
penting bagaimana kongres bisa berjalan dengan
lancar," kata Agus.
Saat ditanya apakah Pangilma TNI memberi
dukungan kepada George untuk maju sebagai
calon Ketum PSSI, Agus menjawab, "Semua
warga negara itu berhak dicalonkan. Berhak
menduduki suatu jabatan yang sifatnya sosial.
Permaslahannya apakah TNI boleh apa tidak di
situ. Saya kira, (mengurus) olah raga boleh
dlakukan TNI."

Tidak ada komentar: