Powered By Blogger

Rabu, 19 Januari 2011

Matamu din Nurdin

Nurdin juga manusia biasa seperti kita, tapi bedanya ia adalah ketua Umum PSSI yang syarat Kontroversi, ini dan itu semua harus berujung duit dan kepentingannya dan Organisasi yang di kelolanya, bahkan dari kompetisi ISL yang ia naungi adalah cara-cara busuk untuk meraup keuntungan, benar atau tidaknya Nurdin CS yang tau, yang jelas masyarakat sudah tidak suka dengan namanya NURDIN Halid, senyum mu membuat luka kami dan tawamu membuat kami terbunuh karena Loyalitas.
Ada sebuah Quote dari seorang Kompasianer yang meenggambarkan kenapa NH tidak suka dengan LPI , kurang lebihnya seperti ini :
LPI tersusun dari 3 huruf yaitu L, P, dan I..
Susunan 2 huruf pertama lah yang bikin Nurdin benci LPI, yaitu “LP”..
Karena Nurdin Sang Mantan Koruptor itu pernah dipenjara di LP Salemba, makanya sampai kini Nurdin trauma dan benci dengan kata “LP”..
Akibatnya LPI jadi Korban deh.. Hehe..Mashari Aurodino
Din Nurdin.. apa sih yang ada dalam benakmu saat ini? stress ya karena ada Liga yang lebih Kmpetitif dari ISL? ni,, ada perbedaan antara ISL dan LPI :
Beberapa hal berikut ini dapat menjadi bahan perbandingan keunggulan dan kelemahan IPL dan ISL :
1. Kepemilikan Saham, pada kompetisi ISL saham dimiliki oleh 95% oleh PSSI, 5% oleh Yayasan dan Klub NIHIL. Sedangkan pada IPL seluruh saham 100% dimiliki oleh Klub.
2. Pembagian Hak Siar TV, pada kompetisi ISL seluruhnya menjadi hak PSSI/BLI, sedangkan pada IPL seluruhnya akan dibagi rata kepada Klub 100%.
3. Dana Sponsor, sebesar Rp. 41,5 milyar yang di dapat dari Djarum pada kompetisi ISL menjadi milik PSSI dan BLI, klub hanya akan mendapatkan dana subsidi sebesar Rp. 300 s/d Rp.500 juta dan pembagian keuntungan bagi klub adalah 0%, sedangkan pada IPL setiap klub akan mendapat dana investasi dari Konsorsium Investor Rp. 15 s/d 20 milyar per klub dan pembagian keuntungan akan diberikan kepada klub sebesar 80%.
4. Hadiah Juara, pada pada kompetisi ISL adalah sebesar Rp.1,5 milyar sedangkan pada LPI adalah sebesar Rp. 5 Milyar.
5. Dana APBD, pada kompetisi ISL masih diperbolehkan, sedangkan pada IPL klub wajib professional dengan memutar sumber dana dari Konsorsium Investor.
6. Wasit, pada kompetisi ISL masih menggunakan wasit lokal sedangkan pada IPL selama 2 tahun awal kompetisi akan menggunakan wasit asing.(vick/Novianto)..
dan yang terakhir, Matamu Din.

Tidak ada komentar: