Powered By Blogger

Minggu, 20 Februari 2011

Polisi Didesak Periksa Tim Verifikasi

JAKARTA - Pecinta sepakbola yang tergabung dalam Save Our Soccer (SOS) berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Mereka menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng melakukan intervensi yang terukur terhadap permasalan PSSI.

"Ini sudah persoalan bangsa. Menpora bisa memanggil Tim Verifikasi bahkan sampai mengintervensi. Artinya intervensi yang terukur untuk memperbaiki PSSI," kata Koordinator aksi Apung Widadi di sela-sela demonstrasi di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (20/2).

Apung mengendus ada yang tidak beres dari kerja tim verifikasi pemilihan ketua umum PSSI. Kata dia, tim verifikasi yang merupakan bagian dari rezim PSSI sendiri tidak independen dalam bekerja.

Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) ini mengatakan, salah bentuk ketidakberesan kerja tim verifikasi pemilihan ketua umum PSSI ketika berkas salah satu bakal calon hilang sehingga harus mendaftar lagi. Karenanya, Menpora dan polisi perlu memeriksa tim seleksi dan tim verifikasi.

"Kami menuntut Menpora dan polisi memeriksa tim verifikasi, termasuk Presiden SBY harus ikut bertindak memperbaiki sepakbola Indonesia, khususnya PSSI," katanya.

Selain menggelar orasi menolak kerja tim verifikasi pemilihan ketua umum PSSI, massa SOS juga membentangkan kain putih sepanjang 30 meter untuk ditandatangani sebagai bentuk penggalangan penolakan pencalonan Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie.

Sebagaimana diketahui, Tim Verifikasi dari Komite Pemilihan di ajang Kongres Empat Tahunan PSSI mengumumkan hasil verifikasinya, Sabtu (19/2) kemarin). Dari empat nama yang mendaftar sebagai calon Ketua Umum PSSI, hanya dua nama yang lolos, yaitu Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie. Dua calon lainnya - yang digadang-gadang oleh pendukung perubahan di tubuh PSSI  yakni George Toisutta dan Arifin Panigoro- tidak lolos verifikasi.

Tidak ada komentar: