Powered By Blogger

Minggu, 20 Februari 2011

LPI Jawab Tudingan PSSI

Surabaya (beritajatim.com) - Pihak konsorsium Liga Primer Indonesia tampaknya tidak terlalu risau dengan upaya PSSI yang hendak mendeportasi pemain asing yang berlaga di LPI. Setidaknya, itulah yang terlihat dari pernyataan juru bicara LPI Abi Hasantoso.

Melalui akun twitternya, Abi menerangkan bahwa LPI tidak berhubungan langsung dengan PSSI. Itu karena LPI telah berada di bawah BOPI. Artinya, usaha PSSI melakukan usaha deportasi pemain asing LPI tidak akan bisa terealisasi.

"LPI dan BOPI sudah urus perizinan para pemain/ pelatih asing di Kemenakertrans untuk izin kerja dan di Ditjen Imigrasi untuk izin tinggal," tulis Abi Hasantoso, Selasa (15/2/2011).

Abi juga menyayangkan pernyataan Sekjen PSSI Nugraha Besoes yang menuding pemain asing LPI tidak bermutu dan tidak memiliki standar. Menurutnya, seorang sekelas Sekjen PSSI tidak seharusnya mengeluarkan tudingan seperti itu.

"Orang-orang yang panik cenderung berkata kasar, lupa etika, tak logis, dan merendahkan orang lain. Kejatuhan mereka tinggal menunggu waktu," paparnya.

Berdirinya kompetisi LPI, menurut Abi, bukanlah tanpa sejarah. "LPI itu amanah rakyat Indonesia dari keputusan Kongres Sepakbola Nasional di Malang, Maret 2010, untuk sepakbola industri tanpa dana APBD," tandasnya.

Sekadar diketahui, PSSI telah merilis 22 nama pemain yang terancam akan dideportasi. Sebab, PSSI sudah mencabut rekomendasi izin tinggal dan izin kerjanya. Kini PSSI tinggal menunggu 'eksekusi' dari Ditjen Imigrasi dan Kementrian Tenaga Kerja untuk membatalkan izin tinggal dan kerjanya. Selain ke-22 nama tersebut, masih ada 28 nama pemain yang dilaporkan PSSI ke FIFA karena tak memiliki sertifikat transfer internasional (ITC).

Tidak ada komentar: