Powered By Blogger

Kamis, 03 Maret 2011

Menunggu FIFA Menolak Nurdin (Lagi)

Jakarta, Surat tahun 2007
menunjukkan bahwa FIFA pernah melarang PSSI
untuk memilih kembali Nurdin Halid sebagai
ketua karena terlibat kasus pidana. Ada
kemungkinan FIFA melakukannya lagi saat ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, hampir empat
tahun lalu FIFA mengindikasikan bahwa "PSSI
harus mengulangi pemilihan (Ketua Umum PSSI)
, karena proses pemilihan yang dilakukan pada
20 April 2007 (sehari setelah ratifikasi perubahan
statuta) tidak dilaksanakan sesuai dengan garis
waktu yang diatur di Statuta PSSI. Komite
meratifikasi keputusan ini dan juga memutuskan
bahwa sesuai dengan statuta, seseorang yang
sudah diputuskan bersalah atas tindak pidana dan
sedang dipenjara tidak boleh mengikuti
pemilihan."
Akan tetapi, pada perkembangannya Nurdin tetap
menjalankan organisasinya termasuk dari dalam
penjara, terkait kasus korupsi. Entah kenapa,
pada Kongres di Ancol 2009, FIFA melalui Thierry
Regenass menyetujui perubahan statuta PSSI
dan Nurdin langgeng.
Walaupun terus digoyang dari dalam, Nurdin
tetap bertahan dan bahkan sampai mencalonkan
diri sebagai anggota Komite Eksekutif AFC
pimpinan Mohammmed bin Hammam --tapi
gagal. Ia tak menyerah dan maju ke bursa calon
presiden Federasi Sepakbola ASEAN (AFF).
Notifikasi dari FIFA per 2007 itu seperti
"menguap".
Kisruh PSSI dikabarkan telah sampai ke meja
FIFA, tak sekadar dari surat-surat PSSI, mulai dari
yang melaporkan adanya kompetisi "tandingan"
bernama Liga Primer Indonesia, sampai
kegagalan menggelar Kongres akhir ini karena
belum ada calon ketua umum, wakil ketua
umum, dan anggota Komite Eksekutif.
Namun, derasnya desakan masyarakat yang
meminta reformasi di tubuh PSSI, dengan
tuntutan utama Nurdin mundur, juga diyakini
terpantau oleh Zurich. Wartawan sebuah harian
di Jakarta pernah mengirim surat elektronik yang
mempertanyakan surat FIFA kepada PSSI pada
Januari lalu, juga serangkaian demonstrasi
suporter, plus PSSI sampai dipanggil oleh DPR
dua hari lalu.
Pemerintah melalui kementerian pemuda dan
olahraga juga mengaku akan melakukan
komunikasi langsung dengan FIFA terjadi situasi
di PSSI saat ini, antara lain dengan menugaskan
duta besar di Swiss.
Pada Selasa (1/3) kemarin, Komite Asosiasi FIFA
melakukan pertemuan untuk membahas
permasalahan di asosiasi-asosiasi termasuk
Indonesia (PSSI). Sebuah situs
worldfootballinsider.com menulis, berdasarkan
informasi dari sumber di komite tersebut, Nurdin
akan dilarang untuk masuk bursa lagi terutama
karena statuta organisasi jelas-jelas menyebut
bahwa orang yang pernah dipenjara tidak boleh
mengikuti pemilihan.
Kabarnya, sidang yang dipimpin oleh wakil
presiden FIFA yang juga ketua Komite Asosiasi
FIFA, Geoff Thompson, itu telah mengeluarkan
tiga rekomendasi yang akan dilempar di sidang
Komite Eksekutif FIFA pada Rabu dan Kamis (3/3)
ini.
Informasi yang beredar, beberapa poin yang
dihasilkan Komite Asosiasi adalah, PSSI
diharuskan membentuk komite pemilihan paling
lambat 19 April, yang bertepatan dengan hari
terakhir masa kepemimpinan Nurdin Halid.
Sebulan setelah terpilih, komite pemilihan
melakukan seleksi untuk calon ketua, wakil ketua
dan anggota Komite Eksekutif. Terakhir, Komite
Asosiasi FIFA melarang Nurdin kembali
mencalonkan diri sebagai ketua karena trek
rekornya sebagai mantan narapidana.
Hasil sidang FIFA tersebut, jika tidak hari ini juga,
akan diumumkan besok. Masyarakat sepakbola
Indonesia sudah pasti menunggu apa hasilnya.

Tidak ada komentar: