Powered By Blogger

Rabu, 23 Februari 2011

Persikmania Dukung Berdirinya PSSI Tandingan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Deklarasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur tandingan yang dilakukan di Surabaya pagi tadi mulai mendapat respon. Suporter kesebelasan Persik Kediri mendukung langkah itu dan menganggap kepengurusan PSSI yang lama tak bisa dipakai lagi. Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik (FKSP) Muhammad Hanif mengatakan pembentukan PSSI Jawa Timur tandingan patut mendapat apresiasi sebagai semangat perubahan. Dia sendiri menilai gerakan revolusioner seperti itu patut dilakukan untuk membenahi organisasi sepak bola di Indonesia. “Itu langkah bagus yang kita dukung,” kata Hanif kepada Tempo, Rabu (23/2).

Kepengurusan PSSI yang sudah ada, menurut dia sudah terlalu bobrok untuk diperbaiki. Mafia wasit dan pengaturan skor yang terjadi di lapangan sudah tak bisa dibersihkan dari organisasi tersebut. Kondisi itulah yang pada akhirnya kerap menimbulkan pertikaian dan bentrok antar suporter di luar lapangan. “PSSI-lah yang menjadi biang kerok tawuran suporter,” kata Hanif.

Dia berharap PSSI tandingan yang digagas pecinta sepak bola Surabaya bisa benar-benar terwujud. Langkah akan bisa menjadi pembelajaran bagi PSSI agar tidak arogan dan menganggap mendapat legitimasi masyarakat Indonesia.

Sekretaris Umum Persik yang juga pengurus PSSI Kota Kediri Barnadi belum bersedia mengomentari PSSI tandingan itu. Dia hanya memastikan gerakan serupa tidak akan terjadi di Kediri meski semangat melakukan perubahan cukup besar. “Belum ada wacana ke sana,” kata Barnadi singkat.

Sebelumnya 45 inisiator mendeklarasikan berdirinya PSSI Jawa Timur tandingan, Rabu (23/2) pagi. Deklarasi yang dijaga oleh sejumlah anggota polisi dan TNI itu dilakukan di sebuah rumah toko yang juga bekas Sekretariat PSSI Jawa Timur di Jalan Kertajaya 155 Surabaya.

Juru bicara deklarator Tri Prakoso mengatakan pendeklarasian PSSI tandingan ini merupakan wujud ketidakpercayaan masyarakat kepada PSSI pusat yang dipimpin Nurdin Halid. Mereka juga tidak mengakui PSSI Jawa Timur yang dipimpin pelaksana tugas Vigit Waluyo. Aalasan pembentukan PSSI tandingan ini ialah kekecewaan masyarakat Jawa Timur yang melihat kegiatan organisasi sepak bola nasional itu lebih banyak ditunggangi oleh kepentingan non-bola.

Tidak ada komentar: