Berita terkait
“Ya, jika tujuannya baik, kita dukung itu,” tegasnya pada Tempo di sela-sela acara workshop KONI Bojonegoro di sebuah hotel di Bojonegoro, Rabu (23/2) siang.
Menurut Taufik, bahwa sejauh ini pihak Pengcab PSSI Bojonegoro belum memberikan laporan ke KONI. Tapi ia mengakui sikap itu merupakan bagian dari rasa kecewa karena soal kepengurusan di PSSI Pusat. Dengan didasari niat dan tujuan yang baik, tentu upaya itu harus didukung.
Yang jelas, kata dia, harus ada pembicaraan lebih dahulu soal pembentukan ini antara KONI dengan Pengcab PSSI yang diketuai Letnan Kolonel Taufik Risnendar. Apalagi masalah pembentukan PSSI tandingan itu merupakan pekerjaan besar yang melibatkan orang-orang banyak. “Kita harus bicara dahulu itu,” kata mantan Ketua DPRD Bojonegoro ini.
Seperti diketahui, Pencab PSSI Bojonegoro mendukung penuh para aktivis olah raga untuk membentuk PSSI Tandingan. Alasannya, ada segelintir orang yang punya ambisi terselubung dan berdampak merusak kemajuan sepak bola di Tanah Air.
Menurut Ketua Pengcab PSSI Bojonegoro, Letnan Kolonel Taufik Risnendar, soal ide dan gagasan pembentukan PSSI Tandingan ini sudah pernah disampaikan ke sejumlah Pengcab di Jawa Timur. Dan konsep itu juga disetujui oleh para pengurus cabang. “Kita akan gagas itu pembentukan PSSI Tandingan,” tegasnya pada Tempo lewat telepon, Minggu (20/2) siang.
Konsep pembentukan PSSI Tandingan ini, lanjut Taufik, kian mengerucut ketika Jenderal George Toisutta dan Arifin Panigoro tidak lolos verifikasi sebagai calon Ketua Umum PSSI Pusat. Tak lolosnya kedua calon itu, diduga ada permainan orang-orang dalam di PSSI. Intinya, jika kedua orang itu tidak lolos, maka akan memuluskan Nurdin Halid dan Nirwan D. Bakrie sebagai calon Ketua Umum di Kongres PSSI di Bali, bulan depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar