Powered By Blogger

Sabtu, 12 Maret 2011

Pemerintah Jangan Mencla-mencle Tangani PSSI

JAKARTA,
- Pemerintah dalam hal ini Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) diharapkan bersikap tegas mengambil langkah-langkah sistematik penyelesaian dalam penyelesaian kisruh PSSI. Hal itu merupakan salah satu dari sepuluh pernyataan keras yang disampaikan pendukung Persija Jakarta atau The Jakmania dalam menyikapi kisruh PSSI jelang Kongres Pemilihan Ketua Umum yang akan digelar pada 29 April mendatang.
Sekretaris Umum The Jakmania, Richard Achmad, menyatakan, pihaknya telah menemui pemerintah untuk membahas masalah yang terjadi di PSSI. "Dua pekan lalu, kami ketemu Menpora. Namun, tidak ada tanggapannya," kata Richard saat ditemui wartawan di Sekretariat The Jakmania, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2010).
Richard juga berpendapat, pemerintah tidak perlu takut terhadap sanksi FIFA dengan melakukan intervensi terhadap PSSI. "Ini bukanlah kondisi ideal, maka diperlukan langkah-langkah penyelesaian yang cepat, tegas, dan berani karena ini adalah langkah penyelamatan organisasi," tegas Richard.
The Jakmania juga menentang adanya Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional (KPPN) dan Forum Pemilik Suara Resmi PSSI (FPSP). Mereka menilai, manuver kedua organisasi itu hanya menambah persoalan di tubuh PSSI.
Berikut 10 imbauan keras The Jakmania atas nama masyarakat dan suporter seluruh Indonesia: 1. Sepak bola (PSSI) adalah milik masyarakat Indonesia. 2. FIFA bukanlah konsorsium dewa-dewa yang harus disembah-sembah dan ditaati secara membabi buta. 3. Pemerintah (Menpora, KONI/KOI) harus bersikap tegas dalam mengambil langkah-langkah sitematik penyelesaian kisruh PSSI ini dan jangan mencla-mencle lagi. 4. Pemilik suara (klub dan pengda) jangan jadi banci dan bersikap pragmatis. Kalian penentu (hak suara) masa depan PSSI ada di tangan kalian. Jangan jadi banci! 5. Rezim Nurdin Halid-Nugraha Besoes, berhentilah menjadi manusia yang tidak tahu malu. Ini bukan rimba belantara. PSSI milik masyarakat. Bersikap jiwa besar dan mundur sekarang juga. Jangan berlindung dalam aturan organisasi.
Selanjutnya, 6. Liga Primer Indonesia (LPI) janganlah gede rasa, seakan-akan dewa penyelamat yang dapat menyelesaikan semua kisruh dan keterpurukan PSSI. 7. KPPN dan FPSP hentikan manuver yang hanya menambah persoalan baru. 8. Sanksi FIFA bukanlah kiamat dan akhir dari sepak bola Indonesia. 9. Ini bukan kondisi ideal, maka diperlukan langkah-langkah penyelesaian yang cepat, tegas, dan berani karena ini adalah langkah penyelamatan organisasi. 10. Hanya ketegasan dan keberanian serta jiwa besar yang dibutuhkan dalan penyelesaian kisruh ini!

Tidak ada komentar: