KEDIRI - Manajemen Persik  Kediri segera merombak seluruh materi pemainnya. Para pemain senior akan  bergabung dengan Kediri United untuk memenuhi persyaratan Liga Primer  Indonesia (LPI).
Sekretaris Umum Persik Barnadi mengatakan, perombakan materi pemain  merupakan salah satu upaya untuk menembus ketatnya verifikasi LPI.
 
  Kurang bermutunya pemain Persik menjadi salah satu ganjalan tim  tersebut untuk berkompetisi di liga yang diprakarsai Arifin Panigoro  itu.
 
 “Kami akan memilih pemain-pemain bagus untuk bermain di LPI,” kata Barnadi kepada Tempo, Rabu (9/3).
 
  Persik masih akan menggunakan skema dua tim untuk bermain di Liga Super  Indonesia (LSI) dan LPI. Namun, kwalitas pemain yang akan bermain di  LSI lebih rendah dibandingkan Kediri United yang bertanding di LPI.
 
 Persik yang masuk dalam jajaran klub Divisi Utama hanya akan diperkuat pemain usia 21 tahun. 
 
  Saat ini manajemen telah mengiventarisir sejumlah pemain yang akan  memperkuat Kediri United. Di antaranya pemain tengah Legimin Raharjo,  pemain sayap Wawan Widiantoro, dan gelandang serang Berta Yuana Putra.  “Kami juga masih menawarkan kesempatan kepada pemain lainnya,” ujar  Barnadi.
 
  Selama ini Persik masih memiliki kelemahan yakni kapasitas stadion dan  kualitas pemain. Kapasitas stadion yang disyaratkan LPI adalah menampung  lebih dari 25 ribu penonton. Sedangkan Stadion Brawijaya Kediri hanya  menampung 10.000 orang di tribun ekonomi. 
 
  Dengan kondisi seperti ini, Persik masih harus berkompetisi dengan  Persib Bandung yang memiliki sejumlah keunggulan. Selain kapasitas  stadion Persib yang besar, kualitas pemain mereka juga jauh lebih tinggi  dibandingkan Persik Kediri.

 
