TEMPO Interaktif,  Jakarta - Revolusi PSSI  yang diusung suporter sepak bola anti-Nurdin Halid mendapat tandingan  dari suporter pro-Nurdin yang antirevolusi. Sekitar 300 suporter  pro-Nurdin dijadwalkan akan berdemonstrasi lebih dulu di depan kantor  PSSI, Kamis (24/2). Selanjutnya, giliran suporter anti-Nurdin yang akan  berunjuk rasa di tempat yang sama. 
"Kami atur  demikian untuk menghindari bentrok dua kubu tersebut," kata Kepala  Kepolisian Sektor Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Polisi Johanson  Ronald Simamora, di Gelora Bung Karno. Simamora bertugas mengamankan  aksi ini sejak kemarin.
 
 Simamora mempersilakan  rombongan pro-Nurdin lebih dulu beraksi karena mereka telah tiba lebih  awal di Gelora Bung Karno. "Kami akan menahan suporter Bonek Surabaya  dan beberapa suporter anti-Nurdin yang sebagian sudah ada di Parkir  Timur Senayan," katanya. 
 
 Petugas kepolisian yang bakal  disiagakan untuk mengamankan demontrasi ini jumlahnya hampir sama  kemarin, yaitu kurang lebih 700 personel dari Jakarta Pusat dan Polda  Metro Jaya. Anggota polisi yang berjaga di lokasi sebanyak 540-an  personel.
 
 Menurut Simamora, kepolisian  tetap berupaya menghindari terjadinya bentrok suporter yang mungkin  terjadi antara sekitar 300 orang suporter pro-Nurdin dengan kurang lebih  seribu orang kubu anti-Nurdin. "Kami terus melakukan pendekatan,"  katanya.
 
 Saat ini, suporter pro-Nurdin  sudah mulai berkeliaran di sekitar kantor PSSI. Rombongan pro-Nurdin ini  tanpa seragam. Tidak ada satu pun dari rombongan yang membawa spanduk.  Kedatangannya pun tanpa suara teriakan seperti rombongan anti-Nurdin  pada Rabu kemarin.

 
